Hari ini sesuai dengan janji yang telah disepakati akan ada pertemuan besar antara The Lion's Devil dengan sebuah organisasi mafia terbesar di Asia. Hwang Jingyu pemimpin dari segala pemimpin organisasi mafia secara mengejutkan mengunjungi Singto di Bangkok. Tentu saja itu sebuah kebanggaan bagi organisasi yang dipimpin oleh Singto. Hwang Jingyu terkenal sangat pemilih ketika memutuskan untuk bekerjasama dengan seseorang. Ini adalah kesempatan baik untuk memperluas kekuasaan dan menguasai sebagian kawasan bisnis di Bangkok.
Semua telah disiapkan untuk menyambut kedatangan pemimpin besar, penjagaan di sekitar Mansion milik Singto di perketat berakali-kali lipat mengingat banyaknya musuh yang bisa kapan saja mengacaukan pertemuan ini. Demi kelancaran Singto bahkan menempatkan sebanyak mungkin penembak jitu di setiap sudut Mansion miliknya.
"Kau benar-benar luar biasa Sing, ayahku bahkan di sepanjang karirnya sebagai pemimpin organisasi ini tak mampu menyentuh seorang Hwang Jingyu." New memberikan apresiasi yang luar biasa ketika sahabatnya mampu bernegosiasi dengan legenda dari para mafia di Asia.
"Aku hanya menawarkan kerjasama yang menguntungkan bagi kedua organisasi, Bangkok sebagai kota yang saat ini banyak diminati oleh turis akan menjadi ladang uang bagi orang-orang seperti kita New."
"Kau benar sekali, hah.. aku sudah mencium aroma-aroma bath masuk ke dalam rekeningku." New sudah membayangkan banyak hal yang akan dilakukan jika rekeningnya semakin menggendut termasuk mewujudkan impian menikah dengan kekasihnya di Eropa. "Mari kita sambut tambang uang kita dengan suka cita."
Singto dan New segera memasuki ruang pertemuan ketika pengawalnya memberikan informasi jika Hwang Jingyu dan seluruh anak buahnya sudah memasuki gerbang Mansion miliknya. Ini kali kedua Singto akan berhadapan dengan Hwang Jingyu, sebelumnya pertemuan dilakukan di wilayah kekuasaan Mr. Hwang di Macau. Singto tidak menyangka maksud kedatangannya ke Macau akan secepat ini mendapat respon dari Mr. Hwang.
Mr. Hwang memasuki ruang pertemuan hanya dengan beberapa anak buahnya. Singto dan New sempat terkejut dengan jumlah anak buah yang dibawa Mr. Hwang pada pertemuan kali ini. Sebagai pemimpin besar rasanya terlalu berani berpergian ke kawasan orang lain dengan jumlah pengawal yang terlalu sedikit menurutnya. Singto sudah beberapa kali bertemu dengan para pemimpin organisasi walau tidak sebesar organisasi yang dipimpin Mr. Hwang dan kebanyakan dari mereka selalu membawa pengawal yang jumlahnya sangat banyak demi keamanan.
"Senang bertemu anda lagi Mr. Hwang dan ini sebuah kehormatan bagi saya dan organisasi saya dikunjungi oleh pemimpin sebesar anda." Singto mejabat tangan Mr. Hwang dan mempersilahkan tamunya untuk duduk.
"Saya seperti pulang ke rumah saat menapaki kaki saya di Bangkok, rasanya sangat menyenangkan." Mr. Hwang memperhatikan setiap sudut ruang pertemuan pribadi milik Singto. "Tempat tinggal yang sangat indah, saya rasa siapapun pasangan anda akan sangat bahagia jika tempat tinggalnya seperti istana raja."
"Saya rasa pasangan saya tidak terlalu memperdulikan tempat tinggal yang saya miliki, karena ia justru tidak berkomentar apapun saat pertama kali saya bawa ke tempat ini."
Mr. Hwang hanya tersenyum dengan pernyataan Singto. Mungkin Mr. Hwang tidak percaya dengan apa yang ia katakan, sama seperti dirinya yang tidak menyangka jika Krist akan bersikap sangat biasa ketika kakinya menapaki Mansion ini.
"Seperti yang sudah saya sampaikan beberapa minggu lalu ketika saya berkunjung ke tempat anda Mr. Hwang, saya membutuhkan support anda untuk membangun beberapa tempat hiburan malam, menguasai Red Distric di negara ini dan menjadikan kawasan itu setara dengan wilayah kekuasaan anda di Macau." Singto memulai pertemuan dengan mengutarakan lagi maksud dan keinginanya bekerjasama dengan Mr. Hwang. "Mengingat negara ini beberapa tahun belakangan menjadi destinasi liburan yang paling diminati oleh turis asing, saya pikir kita bisa memanfaatkan kondisi tersebut untuk menghasilkan banyak keuntungan."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Air I Breath
Fanfiction*Krist Perawat * Seorang dokter ahli bedah, tidak suka diatur, hanya bekerja sesuai dengan keinginanya, membenci semua sistem yang berhubungan dengan peraturan rumah sakit. "saya tidak pernah gagal" itulah yang sering ia ucapkan ketika semua orang m...