"Ayah belum tidur?"
Pertanyaan yang baru saja terdengar itu membuat William menolehkan kepala ke arah kanan dan kini tampaklah Catherine tengah berjalan dan langsung memeluk William yang menerima begitu saja sikap manja putrinya.
"Seharusnya Ayah yang bertanya seperti itu kepada putri Ayah yang cantik ini," ujarnya seraya merapikan anak helaian rambut yang melambai-lambai karena di tiup angin. "Kenapa belum tidur? Kalau Ayah tidak salah, sekarang sudah hampir jam 2 pagi dan kau sendiri belum tidur, Catherine sayang."
Catherine mengerucutkan bibirnya kesal karena merasa tengah di introgasi sang Ayah. "Aku sudah berusaha untuk tidur. Tetapi tetap tidak bisa, Ayah!"
"Tidak bisa? Hmm... mungkin saja penyebabnya karena putri Ayah sedang memikirkan kekasihnya." Wanita itu memukul pelan dada William tertawa kecil karena godaannya itu ternyata ampuh juga untuk membuat Catherine merona.
"Aku sedang tidak memikirkan itu, Ayah!"
"Yakin? Jika memang tidak, mengapa kulit putri Ayah ini berubah warna? Seperti tengah merona?"
"Ayah!" Pria paruh baya itu semakin memeluk tubuh putrinya erat. Gadis kecilnya yang manja telah tumbuh menjadi sosok wanita yang cantik jelita yang mampu membuat banyak pria terhipnotis begitu saja. Begitu pula dengan sosok Marcus, sang Direktur MG Groups yang secara terang-terangan mengatakan ingin menikahi putrinya saat mereka meminta jawaban kejujuran tadi.
"Sebenarnya Ayah tidak marah dengannya, Sayang. Ayah hanya kesal saja karena dia sampai berani melakukan kebohongan akan statusnya itu. Tapi Ayah juga memikirkan sisi yang lain. Pasti ada alasannya dia melakukan itu."
Catherine diam sambil terus menyimak ucapan William. 'Pasti ada alasannya!'. Ini sudah entah ke berapa kalinya Catherine mendengar kalimat itu. Kemungkinan besar Catherine akan menanyakan alasan itu setelah kapal menepi di Pelabuhan Lauderdale.
Untuk saat ini, dirinya belum siap bertemu pria itu. Makanya dia langsung berlari untuk mencari Edward, meminta bantuan pria itu untuk membantu Marcus kembali ke kamarnya dan puji syukur mereka tepat waktu karena ternyata, Marcus yang mabuk itu tengah di rangkul oleh seorang wanita seksi yang di jelaskan Edward adalah temannya. Tapi yang jelas, dirinya sempat cemburu.
William yang menatap putrinya yang tengah melamun itu, memberikan kecupan sayang di atas kepala sang putri. "Ayah yakin, jika putriku ini pasti akan memaafkannya." Catherine hanya tersenyum mendengarnya.
***
Huekk!
Seseorang yang sedang tertidur itu langsung muntah di atas lantai. Membuat orang yang juga sedang bermain game bersama di sana menatap kesal karena nyatanya, suara muntahan itu berhasil mengganggu mereka. Sosok itu, Marcus segera berlari keluar dari kamar, lalu masuk ke kamar mandi untuk mengeluarkan isi perutnya.
"Issss! Dasar Direktur jorok! Bisa-bisanya dia muntah di dekat kita," gumam Edward kesal sambil membersihkan muntahan Marcus, di sambut rasa jijik dari Shawn juga.
"Inilah akibat dari banyak minum. Semua vodka habis di minumnya." Shawn juga kesal karena mengingat jika tadi saat dia ingin minum vodka, ternyata sudah habis di tempat persediaan.
"Sebenarnya berapa banyak dia minum?" lanjutnya lagi.
"Jika aku tidak salah, 3 botol vodka. Eh tidak! 4 botol rupanya!" Jawaban yang di berikan Edward membuat Shawn membuka mulutnya karena takjub sekaligus bergidik ngeri. Dia minum itu sadar atau tidak ya, pikirnya heran. Mungkin maksudnya Marcus sedang kerasukan roh penghuni laut saat minum semua vodka tersebut.
"Aku salut denganmu, Marc!" Marcus yang baru saja memasuki kamarnya menaikkan alisnya sendiri, melirik Shawn yang memberikan jempolan tangan padanya.
"Salut kenapa?" tanyanya seraya mengambil sebuah handuk kecil di lemari dan mengeringkan area wajahnya yang tadi dia basuh. Rasa kantuknya seketika hilang karena rasa mualnya akibat banyak minum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny Marco in Love Sea ☑️
Любовные романыKeluarga Houston menerima perjodohan putri tunggalnya dengan seorang politikus muda bernama Edward Louis. Catherine yang memang menyayangi kedua orang tuanya menyetujui hal itu. Untuk merayakannya, keluarga Louis mengadakan pesta di atas kapal mewa...