Chapter 25 - Ada Apa Sebenarnya?

436 65 13
                                    

"Apa kau tidak lapar, Sayang?"

Catherine menoleh, menatap Marcus dengan mata teduhnya. Pria itu tersenyum saat mata coklat wanitanya kembali menjadi objek pandangannya. Bola mata itu adalah satu yang di sukai Marcus dari Catherine.

"Hmm... aku lapar," jawabnya manja. Marcus mengacak rambut wanitanya yang di ikat kuda, membuat seorang Rose Catherine Houston cemberut. Dengan cepat, wanita cantik itu memukul tangan Marcus dan malah di sambut tawa kekeh milik pria bernama depan Roger itu.

"Dasar menyebalkan!"

Marcus mengendikan bahunya tidak peduli saat Catherine berjalan mendahuluinya. Pria itu tersenyum lebar melihat wanita itu menghentakkan kakinya kesal. Pria itu mengambil ponsel yang tersimpan di saku jeansnya dan mulai mengambil gambar wanita itu.

Dari belakang saja, wanitanya sudah cantik seperti ini. Bagaimana dari depan? Marcus bahkan akan mencolok mata para lelaki buaya yang rela berhenti hanya untuk menatap tubuh aduhai nan montok milik Catherine-nya. Pria itu sangat salah karena memutuskan memakai kaos nike kusam berwarna hitam. Tanpa memikirkan jika ternyata   tubuh Catherine bisa memancing banyak pria menatap memuja. Jika dia mengenakan kemeja, maka bisa di tutupi dengan benda itu.

Decakan kesal tidak bisa di elakkan saat ada sekelompok pria yang bersiul nakal menatap tubuh Catherine yang berjalan melewati mereka. Dengan cepat, Marcus menyusul kekasihnya dan merangkul pinggang Catherine, memberitahu kepada para lelaki itu bahwa wanita cantik ini adalah miliknya.

Tanpa Marcus tahu, Catherine langsung tersenyum, merasa bahagia karena ternyata prianya ini sangat overprotektif terhadap dirinya. Wanita cantik itu memang sengaja lewat di dekat sekelompok pria yang dia yakini adalah penduduk asli Haiti untuk melihat reaksi Marcus dan akhirnya, dia pun melihatnya sendiri. Pria tampan itu ternyata cemburu.

"Lepaskan aku!"

Marcus melirik Catherine yang masih kesal terhadapnya. Tanpa pikir panjang, pria itu membalikkan tubuh sang wanita untuk menghadap ke arahnya. Catherine yang masih berpura-pura kesal pun tidak ingin menatap Marcus yang memasang wajah polosnya.

"Sayang, aku minta maaf!" Pria itu menghela nafasnya, mencoba berpikir untuk mencari jalan agar Catherine memaafkannya dan tidak lama pria itu memasang senyum seringainya dan tidak sengaja Catherine menatap itu.

Sebelum bisa melepaskan diri lagi, tengkuknya sudah di tahan Marcus dan akhirnya ciuman tidak dapat di hindarkan. Catherine mencengkram erat kaos yang prianya kenakan saat bibir bawahnya di hisap. Decakan iri dan kagum terlontar dari orang-orang yang menyaksikan adegan ciuman panas itu.

Catherine memukul dada bidang Marcus supaya melepaskan ciuman itu. Kali ini pria itu mengabulkannya karena memikirkan jika wanitanya sulit bernafas saat dia melumat habis bibir seksi itu. Dirinya tidak memperdulikan pandangan orang-orang yang dirinya dengar langsung berbisik-bisik. Apapun bisikan itu yang terpenting adalah Catherine.

"Jadi makan?" Awalnya Catherine ingin menolak karena merasa malu akibat ciuman yang dilakukan Marcus tadi. Tetapi perut yang berbunyi tidak bisa di bohongi, sehingga wanita itu akhirnya mengangguk. Marcus mengecup gemas pipi chubby wanitanya dan segera menarik Catherine untuk menyembunyikan wajah yang telah merona itu di dadanya.

Sepasang kekasih itu berjalan untuk mencari restoran dan akhirnya Marcus dan Catherine memutuskan untuk berhenti di sebuah restoran. Auberge du Picolet merupakan salah satu restoran mewah yang terkenal di Haiti. Banyak para pengunjung baik lokal maupun internasional yang mencoba menu di sini.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Destiny Marco in Love Sea ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang