Chapter 13 - Membohongi Perasaan

405 67 13
                                    

Kedua pria itu kini hanya bisa terdiam saat melirik pandangan tajam seorang Catherine kepada Marcus. Sebenarnya apa yang sudah terjadi di antara 2 orang ini, pikir mereka. Ekpresi yang sama juga di tunjukkan oleh Venus.

Namun bedanya, di otak kekasih Spencer tersebut tengah memikirkan apa hubungan lelaki yang dia tahu bersama ke-3 teman lainnya adalah orang yang pernah membuat Catherine tertawa lepas penuh bahagia dengan kekasihnya dan kekasihnya Stefany? Seseorang yang entah kenapa sangat ingin dia dukung bersama Catherine.

"Pria sialan! Apa kau itu memang sengaja menguntitku?" Catherine bertanya dengan nada kesalnya.

Marcus menelan salivanya serat. Bingung harus melakukan apa. Di satu sisi, dia ingin menarik gadis itu dari sana. Namun terhalang ketiga manusia lainnya. Tapi di sisi lain, dia tidak ingin Andrew maupun Spencer untuk berbicara jujur saat ini. Selang beberapa detik, dia memasang wajah biasa untuk menutupi kegugupannya saat melihat kecantikan gadis itu

"Apa kau bilang, Nona? Menguntitmu?" Marcus terkekeh sembari menampilkan wajah sinis. "Maaf saja, Nona! Di luar sana masih banyak wanita yang lebih cantik darimu. Lebih baik mereka saja yang aku goda daripada harus berurusan dengan wanita galak sepertimu."

Wajah Catherine memerah, menahan amarah yang sudah naik ke ubun-ubunnya. Ingin rasanya pipi menyebalkan itu dia beri tanda lagi dengan jemari tangannya andai ada Venus yang menahannya. Catherine segera menghirup udara di sekitarnya, agar emosinya sedikit reda.

"Apa kalian sudah saling mengenal?" tanya Andrew dan langsung di tatap tajam Marcus dan Catherine. Membuat pria tampan itu langsung mengunci bibirnya.

"Jika kalian berdua masih ingin di sini, silakan! Aku akan pergi," ucap Marcus menekankan kata berdua. Sebelum melangkah, panggilan gadis itu membuat jantung Marcus berdegup kencang karena rasa takut akhirnya datang dan membuat kakinya seketika terhenti.

"Marcus Choi!"

Sontak panggilan itu membuat Andrew dan Spencer terkejut. Memang sudah benar nama sahabat mereka itu Marcus. Namun Choi? Sebenarnya apa yang sudah terjadi dalam pertemuan mereka?

"Marcus Choi?" Andrew bertanya dengan wajah bingung. Marcus memang sepupunya. Ayah Andrew adalah kakak lelaki ibu Marcus. Tapi masalahnya, kenapa Marcus menggunakan marga itu di belakang namanya?

"Maaf sebelumnya, Nona Catherine! Sebenarnya, siapa yang kau panggil Marcus Choi?" Spencer mengambil ahli suasana yang mulai tegang.

"Siapa lagi jika bukan teman kalian itu," tunjuk Catherine kepada Marcus. Andrew dan Spencer langsung menatap Marcus yang memberi pandangan tajam pada mereka untuk mengiyakan saja.

"Baiklah!" Hanya kata tersebut yang bisa keluar dari mulut kedua pria itu.

Venus juga hanya bisa menjadi pendengar yang baik. Tidak ingin menimpali pembicaraan yang sejujurnya membuatnya pusing. Tanpa mengatakan apapun, Marcus langsung beranjak dari sana. Menahan diri untuk tidak memberi hukuman gemas kepada gadis itu.

Saat melihat tubuh itu hilang dari pandangannya, Catherine kembali menatap 2 pria itu. "Sebenarnya, kenapa kalian mau berteman dengan orang sombong itu? Padahal pekerjaannya hanya seorang buruh pabrik." Perkataan Catherine membuat Andrew dan Spencer ingin mengeluarkan tawa mereka dengan keras.

Apa tadi? Buruh pabrik? Jauh sekali dari sepengetahuan mereka tentang pekerjaan Marcus yang sebenarnya adalah seorang Direktur MG Groups, sekaligus pemilik perusahaan raksasa itu.

Tapi ada gunanya juga, jika masih ada yang belum mengetahui sosok seperti apa Roger Marus Gilbert yang sering-sering di kira para pembisnis lain adalah seorang pria tua.

Destiny Marco in Love Sea ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang