Air laut di pagi hari memang sangat tenang. Setelah para penumpang menikmati aroma sejuk sembari memandang sunset di sebelah Timur, mereka langsung bergegas untuk pergi ke dalam restoran yang tersedia di dalam kapal pesiar.
Waktu seharian penuh yang akan di habiskan para penumpang kapal tidak akan pernah bosan. Fasilitas yang ada di Destiny Marco itu benar-benar lengkap. Para undangan tidak perlu membayar lagi, karena semua sudah di tanggung keluarga Louis. Itu pun dengan keringanan yang di berikan Darwin atas izin sang cucu, selaku pemilik kapal pesiar mewah tersebut.
"Cath, kau ingin pesan apa?" tanya Stefany saat melirik temannya yang sedang duduk di sampingnya. Kursi di meja mereka ada 8. Jadi 6 sudah di duduki mereka para wanita. Sedangkan 2 kursi lagi masih kosong.
Sebenarnya Stefany ingin mencari kekasihnya Andrew. Tetapi gadis itu tidak tega meninggalkan Catherine sendirian. Sedari tadi dia juga memperhatikan orang-orang yang juga sedang menikmati hidangan.
Siapa tahu di antara mereka ada calon tunangan temannya ini. Namun dari penuturan Catherine tadi, Edward sedang sibuk bersama para politikus yang juga ikut dalam pesta pertunangan ini. Ternyata di acara seperti ini masih bisa membahas politik ya, gemas Stefany dalam hatinya.
"Apa kalian tidak ingin bersama kekasih kalian?" Stefany kini bertanya kepada temannya yang lain. Mereka terlihat menggeleng.
"Tidak. Spencer, Francis dan Shawn sedang bermain di ruang Casino," jawab Venus dan di angguki Irene serta Camilla.
"Lalu kau? Kenapa tidak bersama Andrew?" tanya balik Camilla kepada Stefany.
"Aku ingin. Tapi dia suka sekali menghilang. Tapi katanya, dia akan menemui sepupunya di sini."
Mereka semua terkejut. "APA? SEPUPU?" Stefany jadi gemas sendiri mendengarnya.
"Iya. Sepupu. Aku juga tidak tahu sepupunya siapa. Katanya, ada waktunya aku tahu orang itu," ujarnya santai.
"Apa sepupunya tampan, Stefany?" Gadis itu hanya mengendikan bahu, membuat Camilla kesal. Irene malah tertawa menatap mereka.
"Kenapa kau tertawa, Nyonya Kim?" Pipi Irene langsung menampilkan rona merah saat mendengar ucapan itu. Mereka semua, terutama Camilla tertawa puas melihat wajah malu-malu seorang Irene Victoria Bae.
"Sini kau, Camilla!"
"Tidak boleh berlarian di sekitar meja makan," tegur Catherine. Namun Irene dan Camilla sama-sama menyeringai. Setelah menghitung mundur dari tiga, mereka malah gantian membuat Catherine terdiam.
"BAIKLAH YANG AKAN BERTUNANGAN BESOK MALAM!" Bukan hanya mereka yang duduk saja yang terkejut dengan teriakan itu. Tetapi beberapa undangan yang juga tengah menikmati sarapan mereka.
"Maaf-maaf!" Irene dan juga Camilla langsung membungkuk, merasa bersalah. Stefany dan Venus hanya bisa menundukkan kepala karena malu melihat tingkah teman-temannya itu. Sedangkan Catherine hanya bisa diam.
Pikiran gadis itu kembali tertuju kepada pemberitahuan yang di berikan ibunya tadi pagi. Sang ibu tiba-tiba datang ke kamarnya dan mengatakan jika besok malam akan diadakan pertunangannya dengan Edward. Berarti sesudah kapal kembali melanjutkan pelayarannya dari Jamaika.
Semakin kesini, entah mengapa Catherine tidak siap untuk bertunangan dengan pria itu. Dirinya tidak tahu penyebab sebenarnya. Tetapi ada satu alasan aneh, namun memang menganggu pikirannya sejak semalam.
"Cath?" Gadis itu tersadar ketika Stefany memanggilnya. Tatapan bertanya juga terlihat dari Venus, Irene dan Camilla.
Catherine tersenyum. "Aku tidak apa-apa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny Marco in Love Sea ☑️
RomanceKeluarga Houston menerima perjodohan putri tunggalnya dengan seorang politikus muda bernama Edward Louis. Catherine yang memang menyayangi kedua orang tuanya menyetujui hal itu. Untuk merayakannya, keluarga Louis mengadakan pesta di atas kapal mewa...