Warning 🔞
💦
"Jen," panggil Aya ketika mereka berdua sedang berjalan-jalan di dalam mall mencari toko sepatu yang Jeno inginkan.
Jeno menoleh, "Kenapa Ay?"
"Hngg..." Aya mengigit bibir bawahnya tampak ragu. Dia ingin bertanya sesuatu tapi dia juga takut.
Jeno menghentikan langkahnya memegang pundak Aya dengan khawatir. "Lo kenapa? Sakit? Mau duduk dulu sebentar?"
Aya menggeleng cepat, "Nggak kok gue gapapa."
"Serius, Ay?" Jeno bertanya tidak percaya.
Aya mengangguk, "Serius! Ayo dah kita cari lagi apa yang lo pengen."
Mereka berdua pun melanjutkan perjalanannya mencari toko sepatu sampai akhirnya tiba di store Adidas. Jeno memilih-milih sepatu diikuti oleh Aya dibelakangnya.
"Ay, yang mana yang cocok?" Jeno mengambil dua sepatu berbeda di tangannya. Tangan kanan sepatu sneakers berwarna putih sedangkan ditangan kiri berwarna hitam.
"Hmmm," Aya mengetuk dagunya bingung menatap bergantian sepatu di tangan Jeno. "Kayanya yang hitam lebih cocok deh, kesannya manly banget buat lo. Tapi itu masih pendapat gue sih kalo--"
"Oke gue pilih warna hitam." Potong Jeno lalu menaruh sepatu putih di tempat sebelumnya.
Aya menaikan kedua alisnya melongo. Padahal, Aya belum sempat selesai berbicara. Tadinya Aya akan melanjutkan dengan "kalo lo ngerasa yang putih lebih bagus yaudah pilih aja yang lo pengen."
"Tunggu disini ya, gue mau bayar dulu." Kata Jeno yang diangguki Aya.
Aya memilih menunggu diluar toko lalu tidak lama kemudian Jeno selesai membayar sepatu dan menghampiri Aya dengan menenteng plastik berisi sepatu yang dia beli tadi.
"Ayo, mau kemana lagi?" Tanya Jeno.
"Yaa terserah."
"Lo nggak ada yang mau dibeli?"
"Nggak ada sih, kebetulan kebutuhan gue masih banyak juga di apartemen."
"Eh iya, gue pengen main ke apart lo boleh nggak?" Tanya Jeno saat mereka melanjutkan perjalanan.
Aya mengangguk. "Boleh kok. Mau sekarang?"
"Iya. Beli makanan dulu deh nggak enak gue ngajak cewek kaga dikasih makan."
Aya tertawa kecil. "Hahaha yaudah ayo."
💦
Jeno benar-benar main di apartemen Aya dan kini mereka sedang berada di meja makan sembari menyantap pizza yang dibeli tadi.
Awalnya Jeno menolak sebab Jeno tidak mau Aya terlalu makan junkfood tapi Aya memaksa dan memohon dengan ekspresinya yang menggemaskan membuat Jeno luluh seketika.
Jeno tersenyum gemas melihat Aya yang begitu lahap memakan pizza dihadapannya.
Aya yang merasa diperhatikan pun mengangkat kepala menatap Jeno. "Kenapa sih? Bukannya dimakan itu pizza malah liatin gue."
Jeno menopang dagunya menggunakan tangan. "Kayanya liat lo aja udah bikin gue kenyang dah, Ay."
Aya hampir tersedak pizza di dalam mulutnya jika saja dia tidak buru-buru meminum segelas air dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend with Benefit ✔️
Fanfic[Na Jaemin Fanfiction] "Sumpah, lo kok betah si temenan sama Jaemin?" "Kalo sama-sama enak, kenapa nggak?" Published on : Selasa, 2 Februari 2021 End : Rabu, 28 Juli 2021 Highest rank #5 in Fanfiction