FWB : 24. Di Bogor

11.2K 1.1K 466
                                    

Voment atuh banyak bat siders, sad :(

Warning 🔞

💦

Kini Aya dan Jaemin tengah duduk berhadapan diantara para perkumpulan nenek-nenek mereka. Mereka baru saja membuat kejutan untuk nenek Reni yang ternyata adalah neneknya Jaemin.

Jujur, Aya nggak tau apa-apa tentang circle pertemanan neneknya tapi neneknya bilang kalau Jaemin dan Aya dulu sebenarnya udah pernah bertemu saat mereka berumur lima tahun.

"Dulu mah kamu teh galak banget Aya, si Minju aja sampai kamu dorong terus nangis gara-gara kakinya lebam." Kata nenek Reni sembari memakan potongan kue tart ulang tahun yang dibawa Jaemin.

Aya hanya tersenyum canggung menanggapinya. Aya nggak tau lagi harus gimana, dia betulan nggak ada ingatan tentang masa lalunya terus juga siapa coba Minju?

"Kabar Minju sekarang gimana ya, nek?" Tanya Jaemin kepada nenek Reni.

"Nenek nggak tau, kamu datengin gih sekalian reuni lagi tuh siapa tau dia masih ingat sama kalian." Jawab nenek Reni.

Jaemin mengangguk. "Rencananya sih gitu nek, tapi kalau cuman datang sendiri kayanya nggak enak."

"Yaudah, kamu datang sama Aya aja." Neneknya Aya menanggapi. "Biar nenek pulang sama sopir pribadi."

"Nggak! Apaan sih nek? Aku kan dikasih tanggung jawab buat jaga nenek sampai pulang ke rumah, nggak mau dong aku ninggalin nenek." Kata Aya menyangkal. Sumpah, dia nggak mau pergi sama Jaemin. Aya masih terlalu malu atas apa yang sudah terjadi kemarin malam.

"Gapapa Athaya, lagian nenek masih mau kumpul sama temen-temen nenek." Neneknya Aya mengelus punggung tangan Aya.

"Tapi nek--"

"Nggak usah dipaksa nek," Jaemin memotong. "Jaemin gapapa kok pergi sendiri."

Anjrit.

Aya mau muntah banget mendengar suara lembut nan sopan yang sangat palsu itu. Kalau nggak dihadapan banyak nenek-nenek Aya mungkin udah menghantam Jaemin.

"Yaudah sana gih kalian berangkat, siapa tau Minju juga kangen kan sama kalian. Oh iya, Jaemin tau alamat rumah Minju?" Tanya nenek Reni kepada cucuknya tersebut.

"Tau nek, masih yang di Yasmin itu kan?" Jaemin bertanya balik.

Neneknya Aya yang mengangguk. "Betul sayang."

Setelahnya mereka berdua pun berpamitan lalu keluar dari restoran hingga kini Aya dan Jaemin sedang berada di dalam kendaraan yang sama. Jaemin menyetir sementara Aya duduk melipat tangan di depan dada dengan ekspresi merengut dan pandangan lurus ke depan.

Diam-diam Jaemin terkekeh melirik Aya sekilas. "Kaya bocah lo."

"Bacot. Nyetir aja lo yang bener."

Selanjutnya mereka sibuk dengan pemikirannya masing-masing tapi Aya merasa aneh. Rumah Minju kan katanya di Yasmin tapi ini kenapa Jaemin malah ke arah kabupaten dah?

Awalnya Aya masih nggak peduli mungkin Jaemin mau membelikan sesuatu untuk Minju tapi lama kelamaan tidak peduli membuat Aya risih, bagaimana tidak? Jaemin memutar mobilnya ke arah Sentul Bogor.

"Lo mau bawa gue kemana sih?! Bukannya rumah Minju di Yasmin???" Tanya Aya nggak habis pikir.

"Siapa bilang gue mau bawa lo ke rumah Minju?"

"Jaemin?!" Aya melotot sedangkan Jaemin terkekeh pelan bikin bibirnya terangkat membentuk senyuman lalu gigi putihnya terpampang dengan indah.

"Kita staycation, di Puncak."

Friend with Benefit ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang