Voment juseyooooooo
💦
"Jen, udah seminggu ayah nggak lihat kamu bawa Aya kesini, ada masalah?"
Jeno yang lagi nugas di meja belajarnya jadi terganggu ketika sang ayah masuk ke dalam kamar menanyakan hal yang sebenarnya sangat Jeno hindarkan.
"Gak ada." Jawabnya singkat lalu kembali fokus pada layar laptop.
"Cih bohong." Donghae mencibir lantas duduk di atas kasur Jeno. "Ada masalah tuh selesaikan jangan menghindar kaya gini nanti yang ada kamu nyesel loh."
Jeno menghela napas panjang lantas berbalik menatap ayahnya cukup lama. "Ayah juga nyesel cerai sama bunda?"
"Nggak ada yang perlu disesali sama apa yang udah terjadi."
"Tuh tau."
Jeno hendak berbalik lagi namun Donghae kembali berkata. "Itu sebelum ayah sadar. Ayah juga nyesel cerai sama bunda kamu, kalau bisa ayah mau ulang kembali masa itu tapi udah nggak bisa ternyata."
Setau Jeno Ayah dan bundanya cerai karena berbeda pendapat. Donghae ingin istrinya diam saja dirumah dan punya anak lagi tapi istrinya ingin menjadi wanita karir untuk terus bekerja hingga akhirnya perdebatan besar pun terjadi dan mereka bercerai.
"Bunda kemarin tanyain kabar ayah kok," kata Jeno mengingat kalau kemarin dia habis video call dengan bundanya.
"Terus kamu jawab apa?"
"Jawab kalau ayah pengen balikan lagi."
Donghae reflek melotot sedangkan Jeno malah tergelak. "Bercanda."
Donghae pun menghela napas lega sebelum akhirnya berdiri. "Yaudahlah, intinya apapun masalah kamu sama Aya, ayah harap kamu bisa menyelesaikan ini dengan baik-baik. Ngobrol saat udah sama-sama dingin jangan pas lagi panas-panasnya."
"Iyaaaa ayah. Udah ah, Jeno mau nugas dulu."
Ayah tersenyum lantas keluar begitu saja meninggalkan Jeno.
Sejujurnya Jeno juga kangen sih sama Aya, cewek itu pernah nyepam pesan kepada Jeno, menelepon berkali-kali bahkan sampai datang ke departemen Jeno tapi Jeno nggak peduli, dia masih terlalu kesal dan selalu teringat video laknat tersebut.
Terus urusannya sama Jaemin gimana?
Hubungan mereka buruk.
Jaemin nggak minta maaf dan Jeno juga udah nggak peduli.
💦
Selama seminggu ini Aya nginep di apartemennya Jane. Walaupun dia sering nggak nyaman saat Johnny datang ke apartemen Jane, mau gimana lagi? Habisnya Aya nggak ada teman selain Jane seorang.
Kayanya mendengar suara desahan nan membahana udah menjadi makanan Aya setiap malam. Padahal Aya udah berusaha pakai headset dengan volume tinggi tapi tetap aja, suara itu nggak hilang dari pendengaran Aya hingga akhirnya Aya memutuskan untuk keluar apartemen.
Di jam satu malam seperti ini, dingin Aya jalan-jalan di trotoar. Namanya juga pinggir jalan raya sih, mau jam segimana pun bakal tetap ramai kaya sekarang.
Tukang sekoteng, nasi goreng dan beberapa makanan yang enak disantap saat malam berjejeran di tepi trotoar.
Aya nggak tau tujuannya mau kemana, dia udah chat Jane dan suruh kabarin kalau Johnny udah pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend with Benefit ✔️
Fanfiction[Na Jaemin Fanfiction] "Sumpah, lo kok betah si temenan sama Jaemin?" "Kalo sama-sama enak, kenapa nggak?" Published on : Selasa, 2 Februari 2021 End : Rabu, 28 Juli 2021 Highest rank #5 in Fanfiction