FWB : 35. Nasi Goreng

5.6K 786 196
                                    

VOMENT JUSEYO😭🤧

Btw, sori malem banget updatenya wkwkwk

Happy reading 💚😋

💦

Selama diperjalanan menuju kost-an Haechan dan Aya terdiam satu sama lain. Haechan sibuk menyetir sedangkan Aya memilih memandang melalui jendela pintu mobil.

Haechan mengerti, Haechan paham bahwa ada sesuatu yang mengganjal hati Aya yang tak dapat diungkap dengan kata-kata, maka itu Haechan memilih untuk diam sebab Haechan tau bersuara pun tidak akan ada hasilnya. Di saat seperti ini Aya pasti sangat membutuhkan waktu untuk merenungi dirinya sendiri.

Selain itu Haechan juga paham bahwa Aya sebenarnya menaruh rasa pada Jaemin. Kenyataan itu menyentil sedikit hati Haechan. Namun, hal itu bukan alasan untuk Haechan mundur dari pertarungan ini sebab dalam diri Aya ada sosok malaikat kecil yang memang seharusnya diperjuangkan oleh Haechan.

Jika memang hasilnya menunjuk pada dia.

Masuk ke dalam kamar kost, Aya langsung merebahkan tubuhnya di kasur sementara Haechan memilih untuk menyusun makanan yang sudah dia beli tadi. Makanan ringan ia tata di dalam box sementara minuman dan beberapa makanan lain dia taruh di dalam kulkas mini di kamarnya.

"Ay, lo jadi mau makan nasi goreng?" Tanya Haechan berdiri dipinggir kasur.

Aya langsung mengubah posisinya menjadi terduduk, "Ya jadilah! Gue udah laper banget, tau."

"Oh oke. Gue rasa suasana hati lo lagi nggak baik jadi gue tanya dulu lo beneran mau atau nggak."

Aya terkekeh pelan. "Gue lagi nggak badmood anjrit, gue cuman agak pusing aja tadi."

Alis Haechan mengernyit. "Serius?"

Dengan cepat Aya mengangguk. "Iya dong." Dia tiba-tiba meringis. "Tapi... Cowok brengsek emang bakal selalu jadi brengsek ya, Chan?"

Haechan memutar matanya berpikir. "Hmmm, gue nggak tau. Soalnya gue belum pernah jadi cowok brengsek."

Aya mencibir, "Dasar."

Dia pun beranjak dari kasur membuat Haechan keheranan.

"Mau kemana?"

"Ya bikin nasi goreng lah!"

"Nggak usah. Lo tidur disini aja, biar gue yang masak."

"Emangnya lo nggak mau ditemenin sama gue?"

Haechan menunduk, bibirnya tak kuasa untuk tersenyum, pipinya memanas sedangkan tangannya menggaruk tengkuk yang bahkan tidak terasa gatal.

"Mau sih."

"Yaudah, ayo!!"

Mata Haechan reflek melotot ketika Aya tiba-tiba saja menarik tangan cowok itu keluar dari dalam kamar menuju dapur kostan yang berada di lantai bawah.

"Widihhh! Gandengan ae ni boss kek truk!" Junkyu yang baru selesai menyeduh kopi hitam pun meledek keberadaan Haechan.

Aya langsung melepaskan gandengannya sedangkan Haechan mendelik pada Junkyu.

"Diem lo."

Junkyu mencibir. "Sans lurr!!! Dapur sepi, nikmati aja dah maneh berduaan di dapur."

"Bacot lagi gue tendang ke Pluto ya lo!"

"Ih mau dong kakak disini orangnya jahat-jahat."

"Junkyu anj--" Haechan tak dapat melanjutkan perkataan aksinya yang ingin melempar sendal jepit kepada Junkyu sebab cowok itu lebih dulu berlari menaiki tangga. Haechan pun mendesis sebal lalu menaruh sendal jepit di lantai dan memakainya lagi.

Friend with Benefit ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang