Ini gue nulis dari ujan turun sampai ujan reda lagi😂
VOMENT YAAAAAA!!!!!!💦
Setelah merasa ada yang tidak beres Aya langsung meminta Haechan untuk mengantarnya pulang. Sesampainya di apartemen tanpa basa-basi Aya berjalan menuju kamar membuka laci nakas dimana dia biasa menaruh pil kontrasepsi.
Seingat Aya pil itu masih tersisa satu lagi, terakhir minum saat Aya berhubungan dengan Jaemin. Aya memang selalu mengkonsumsi pil ini untuk mencegah kehamilan, dia meminumnya rajin setelah melakukan seks. Syukur selama ini pil tersebut manjur walau memiliki efek samping yang cukup mirip dengan masa kehamilan.
Aya mengubek-ubek isi laci sampai akhirnya dia menemukan pil tersebut. Untung saja dia sudah makan tadi bersama Haechan jadi sekarang dia hanya cukup meminum pil itu.
Aya berjalan menuju dapur menuangkan air putih ke dalam gelas lalu memasukkan pil tersebut yang langsung didorong oleh air putih yang dia teguk hampir setengah tandas.
Aya menghela napas lega setelah pil itu sudah masuk ke dalam mulutnya. Tidak lama kemudian ponsel Aya bergetar nama Haechan tertera disana.
"Hallo?" Aya menempelkan ponselnya ke telinga.
"Gimana? Mau periksa aja ke dokter, Ay?"
"Gapapa santai aja, gue udah minum obat."
"Serius? Ay, sori banget gue nggak tau kalau bakal kaya gini... Tapi kalaupun emang lo kandung anak gue, gue bakal tanggung jawab kok."
"Tenang aja, Chan. Gue nggak akan hamil."
"Kalau ada sesuatu jangan sungkan kabarin gue ya, bagaimana pun juga ini kesalahan gue dan gue udah seharusnya tanggung jawab."
"Iyaaaa Haechan. Tenang aja sih, lo kaya yang panik banget, haha."
"Yaudah kalau gitu gue matiin ya."
"Oke."
Sambungan telepon pun terputus Aya menaruh ponselnya di atas meja dan dia duduk di kursi makan. Tatapannya menjadi kosong namun pikirannya sedang bertengkar.
Jika hal buruk terjadi, Haechan akan bertanggung jawab. Namun, Aya tidak bisa. Dia tidak bisa hidup dengan seseorang yang tidak dicintainya. Terlebih Aya dan Haechan kenal dari orang ke orang dan juga mereka melakukan ini tanpa sadar.
Ting nong
Aya menghela napas lesu kemudian berjalan dengan gontai menuju pintu apartemen. Entahlah, hari ini Aya merasa sangat lemas.
Ceklek
"Morning."
Pintu terbuka menampilkan Jaemin dengan senyum lebarnya berdiri di depan Aya.
"Ngapain lo kesini?" Tanya Aya tanpa basa-basi.
"Balik jam berapa semalam?" Jaemin mengalihkan pertanyaan Aya.
"Bukan urusan lo."
"Gue tanya karena gue khawatir, lo seharusnya tau nenek lo titipin lo ke gue, Ay."
"CK, basi."
Aya berbalik badan lalu berjalan masuk meninggalkan Jaemin. Jaemin menghela napas panjang dan menyusul masuk ke dalam apartemen Aya.
"Udah sarapan?" Tanya Jaemin seraya berjalan menuju dapur.
"Udah." Aya duduk di sofa menyalakan televisi. Hari ini akhir pekan jadi baik Aya maupun Jaemin sedang tidak ada jam di kampus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend with Benefit ✔️
Fanfiction[Na Jaemin Fanfiction] "Sumpah, lo kok betah si temenan sama Jaemin?" "Kalo sama-sama enak, kenapa nggak?" Published on : Selasa, 2 Februari 2021 End : Rabu, 28 Juli 2021 Highest rank #5 in Fanfiction