FWB : 04. Oh yaudah

34.5K 1.7K 337
                                    

Voment 😡

💦

Beberapa hari sudah berlalu karena sibuk nugas Jaemin dan Aya jadi jarang bertemu. Lagipula Aya juga paham kok sekarang Jaemin selalu sibuk dengan Heejin.

Aya juga tidak jarang melihat Jaemin membawa Heejin ke apartemennya. Mereka sering papasan di lobi atau di lift, menyapa seperti biasanya seolah tidak ada apa-apa. Aya tidak terlalu peduli sih, toh kalau Jaemin sudah menemukan pengganti Aya, yaudah Aya juga udah males banget layanin Jaemin.

Hari ini semua tugas kampus sudah Aya selesaikan dan sekarang sudah menunjukkan pukul sebelas malam.

Aya bosan, merapikan apartemen sudah, cuci piring sudah, pakaian sudah diantar ke laundry apalagi yang harus Aya lakukan?

Drrtttt drrrrtttttt

Aya menoleh ke ponsel yang berada di atas meja melihat nama Jaemin tertera di layar ponselnya. Aya pun mengangkat telepon Jaemin dan menempelkan ponsel pada telinganya.

"Kenapa?"

"Dimana?"

"Apart."

"Gue dijalan balik, mau pecel ayam kaga?"

"Ada maunya nih pasti?"

"Kaga anjir serius gue lagi baik nih."

"Yaudah gue mau, sama capcin ya sosis bakar juga."

"Oke sayang ditunggu ya."

Pip

Sambungan telepon pun terputus dan Aya langsung menaruh ponselnya di atas meja. Sebenernya Aya nggak heran sih kalau Jaemin tiba-tiba baik gini setelah beberapa hari menghilang ini orang pasti ada maunya tapi yaudahlah terserah yang penting perut Aya kenyang.

Selagi menunggu Jaemin datang Aya memilih untuk menonton serial Netflix hingga selang beberapa menit kemudian Jaemin datang ke apartemen Aya tanpa mengetuk pintu atau memencet bel sama sekali, pria itu langsung masuk begitu saja seolah apartemen ini adalah miliknya sendiri.

Jangan heran, Jaemin memang begitu.

"Nih pesenan lo." Jaemin menaruh keresek putih berisi beberapa makanan  ke meja yang ada dihadapan sofa yang mereka duduki.

"Kok malah jus Mangga? Kan gue mesennya capcin." Kata Aya seraya mengeluarkan sebotol jus mangga.

"Nggak nemu gue." Jawab Jaemin lalu menyandarkan tubuhnya pada sofa lantas mengeluarkan ponselnya.

"Yaudah."

Aya pun duduk dilantai dan mulai membuka makanan satu persatu dari pecel ayam hingga sosis bakar yang dibeli Jaemin.

"Tumben lo baek, biasanya ada maunya nih kaya gini." Kata Aya sembari memasukkan nasi dengan ayam goreng ke dalam mulutnya.

"Kemana aja lo? Gue kan emang baek."

"Halah, baek pas ada butuhnya doang."

"Kagak lah gila."

Aya memutar matanya malas dan lanjut makan. "Lo nggak beli?"

"Gue baru aja makan dirumah Heejin."

"Ooh yaudah."

"Btw gue udah jadian sama Heejin."

Reflek kunyahan di dalam mulut Aya terhenti sejenak sebelum akhirnya dia menganggukkan kepala dan lanjut mengunyah. "Ooh bagus dong, pantesan mau beliin makanan lo ke gue."

Friend with Benefit ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang