VOMENT JUSEYOOOOOOOOOO
NGGAK VOMENT DITAMPOL TEPLON JAEHYUN!💦
Aya menaruh coklat hangat di atas meja selanjutnya dia terduduk di sofa, tepatnya disamping Jeno yang kini sudah berganti pakaian. Untung saja, saat itu Jeno pernah menitipkan baju kepada Aya jadi sekarang Jeno bisa mengganti baju yang sudah agak basah akibat hujan tersebut dengan yang lainnya.
"Diminum, Jen." Kata Aya.
Jeno mengangguk lalu mengambil segelas coklat hangat tersebut dan meminumnya secara perlahan.
"Jaemin datangin aku."
"Dia apain kamu? Kamu gapapa, kan?" Aya memegang wajah Jeno menatapnya dengan penuh kekhawatiran.
Jeno menggeleng, meraih tangan Aya pada wajahnya lantas menggenggamnya. "Jaemin nggak apa-apain aku, Jaemin minta maaf ke aku katanya dia benar-benar nyesel udah lakuin itu, dia janji nggak bakal lakuin lagi dan dia janji nggak bakal ganggu kita lagi. Terus juga dia bilang kalau kamu sakit. Pasti gara-gara waktu itu ke rumah aku, ya?" Raut wajah Jeno menjadi khawatir.
Aya tersenyum tipis. "Iya tapi gapapa kok, aku udah baik-baik aja."
Jeno menunduk, "Maaf, ini semua gara-gara aku, Ay."
"Nggak, Jen." Aya mengelus punggung tangan Jeno. "Ini salah aku, aku yang udah bikin hati kamu sakit sampai kamu bener-bener kecewa sama aku."
Jeno tersenyum menarik Aya ke dalam pelukannya mengelus tengkuk Aya dengan sangat lembut. "Kita mulai lembaran yang baru lagi, ya?"
Aya mengangguk.
💦
Jaemin baru saja keluar dari dalam kelas. Wajahnya terlihat lesu dan rambutnya berantakan. Sudah dua Minggu berlangsung Jaemin benar-benar tidak menganggu Aya. Jangankan Aya, untuk bermain ke tempat malam yang dulu dia datangi sekarang jadi tidak pernah. Entahlah... Rasanya sudah terlalu malas dan nggak ada mood.
Belakangan ini Jaemin lebih memilih untuk menyibukkan dirinya dengan tugas-tugas kampus, apalagi dia baru saja melaksanakan UAS terus kalau udah mengerjakan tugas paling-paling Jaemin mampir ke rumah orang tuanya untuk main dengan Nara--keponakannya.
Jaemin berjalan dengan lesu menyusuri lorong kampus, langkahnya terhenti ketika dia melihat Renjun berjalan dengan Heejin disana.
Sebentar...
Bukankah Heejin satu fakultas dengan Aya? Kenapa dia bisa ada disini bersama Renjun? Mana ketawa barengan lagi, Jaemin jadi curiga.
Dia pun berjalan mendekati Renjun hingga akhirnya dia berdiri dihadapan pasangan tersebut dengan senyuman di bibirnya.
"Oy Jun!" Sapa Jaemin sok ramah.
"Eh, Jaem." Balas Renjun lalu mereka high five sedangkan Heejin menunduk dengan canggung.
Jaemin pun memalingkan pandangannya pada Heejin. "Eh, Heejin. Gimana kabarnya?"
Heejin mengangguk kikuk,"Baik."
Jaemin mendesis, matanya menatap Renjun dengan mata menyipit. "Sebentar... Jangan-jangan lo yah yang udah kasih foto gue ke Heejin?"
Alis Renjun mengernyit. "Foto apaan?"
Jaemin melipat tangannya di depan dada menatap Renjun dengan dagu yang agak terangkat. "Foto yang bikin hubungan gue sama Heejin kandas, tuh." Katanya dengan nada menyindir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend with Benefit ✔️
Fanfiction[Na Jaemin Fanfiction] "Sumpah, lo kok betah si temenan sama Jaemin?" "Kalo sama-sama enak, kenapa nggak?" Published on : Selasa, 2 Februari 2021 End : Rabu, 28 Juli 2021 Highest rank #5 in Fanfiction