Beneran update malem kan? Wkwkwk
Voment nggak mau tau!!!!!
Btw, kalian nggak usah panggil gue Thor, author atau Min. Panggil aja Dinda, biar lebih deket. Kan kata Jaemin kita udah jarak jauh masa mau semakin jauh juga cuma karena sebutan nama😭
💦
Haechan duduk bersebelahan dengan Jaemin, ada lebam di sudut bibir Haechan dan ada juga di oeluosi Jaemin sementara Aya duduk dihadapan mereka berdua bersama Mama. Papa berdiri, kepalanya mendadak pening setelah menyaksikan kedua anak muda bertengkar. Untung saja, Aya bisa memisahkan mereka berdua jika tidak Papa sudah memanggil satpam gedung ini.
Papa betulan tidak mengerti. Biasanya orangtua jika dihadapan masalah seperti ini akan bingung dengan siapa yang akan bertanggung jawab namun kali ini Papa malah bingung harus memilih yang mana.
Memangnya secantik itu ya Aya sampai direbut dua cowok seperti ini? Ya maklum sih, Mamanya aja cantik sampai membikin Papa mabuk kepayang.
"Jadi sebenarnya siapa ayah dari anak yang dikandung Aya?" Tanya Papa menatap Jaemin dan Haechan bergantian.
"Saya." Haechan mengangkat tangannya kemudian dia meringis merasakan perih di sudut bibirnya akibat tonjokan Jaemin.
"Terus kamu, apa hubungan kamu dengan anak saya sampai kamu ingin ikut bertanggung jawab padahal jelas-jelas dia buka anak kamu?" Papa menatap pada Jaemin.
"Saya teman Aya, Om." Jawab Jaemin. "Tapi asal om tau, saya sama Aya bukan sekedar teman biasa."
Alis Papa mengernyit. "Maksud kamu apa?"
Jaemin hendak membuka mulutnya namun tertahan ketika Aya tiba-tiba berdiri dan berlari menuju dapur. Dia merasakan perutnya yang begitu mual.
Haechan dan Jaemin berlomba-lomba menyusul Aya. Saat Haechan hendak masuk ke toilet Jaemin lebih dulu mendorong tubuh cowok itu sampai Haechan terbentur ambang pintu.
"Bangsat!" Gumam Haechan meringis sembari memegang pelipisnya yang terbentuk kusen pintu.
Jaemin tidak peduli, dia segera masuk ke dalam toilet sebelum Haechan kembali menduluinya. Dilihat Aya terduduk di lantai toilet, kepalanya berada di hadapan kloset.
"Aya?" Jaemin berjongkok dengan tangan yang mengelus punggung Aya bermaksud membantu Aya menghilangkan mualnya.
Aya terus mengeluarkan isi perutnya yang ternyata keluar buah melon yang tadi dia makan bersama Jane. Aya merasa perutnya sudah sangat kosong namun rasa mualnya tidak hilang-hilang membuat Jaemin semakin khawatir sedangkan di ambang pintu Haechan menatap Jaemin dengan jengkel.
Seharusnya, dia yang ada disana. Cih.
"Udah?" Tanya Jaemin sedikit memajukan kepalanya.
Aya tidak menjawab, dia berdiri lantas keluar kamar mandi. Saat Haechan hendak memegang lengan Aya guna membantu Aya berjalan, Aya lebih dulu menepis tangan Haechan dan lanjut berjalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend with Benefit ✔️
Fanfiction[Na Jaemin Fanfiction] "Sumpah, lo kok betah si temenan sama Jaemin?" "Kalo sama-sama enak, kenapa nggak?" Published on : Selasa, 2 Februari 2021 End : Rabu, 28 Juli 2021 Highest rank #5 in Fanfiction