FWB : 07. Bosen

28.6K 1.5K 188
                                    


Voment juseyo🥺

💦

Beberapa bulan sudah berlalu dan hubungan Aya dengan Jaemin kembali membaik. Jaemin berjanji tidak akan membuat sakit perasaan Aya lagi. Iya, hanya janji di mulut saja, kedepannya Aya juga kan nggak tau apa yang akan dilakukan Jaemin lagi.

Tidak hanya Jaemin dan Aya yang membaik, hubungan Aya dengan Jeno pun semakin dekat bahkan Jeno sudah mengungkapkan perasaannya kepada Aya namun Aya masih belum yakin.

Awalnya Aya masih takut jikalau Jaemin sewaktu-waktu menceritakan tentangnya kepada Jeno sehingga merusak reputasinya dihadapan Jeno tapi bagaimana pun Jeno sudah bilang kalau dia akan terus menghargai mau sekotor apapun perempuan.

Aya baru saja sampai di apartemen setelah pergi berjalan-jalan keliling mall dengan Jeno. Mereka makan dan menonton film guna memperdekat hubungan mereka.

Aya masuk ke dalam kamar menaruh tasnya di atas meja belajar lalu merebahkan tubuhnya di atas kasur. Matanya memandang langit-langit kamar dan pikirannya sengaja dia netralkan. Entah kenapa Aya merada dirinya bersalah kepada Jeno, Aya sudah berbohong banyak kepada Jeno.

Apa seharusnya dia jujur saja ya kepada Jeno? Maka dengan begitu, Aya tidak lagi merasa bersalah. Setelah Aya pikir-pikir Aya sudah yakin dengan keputusan untuk memberitahu Jeno dan juga Aya tau bagaimana konsekuensinya.

Mau Jeno menjauh atau tidak, Aya nggak masalah. Intinya, tidak ada rahasia antara mereka.

Hahhhh, terlalu banyak memikirkan Jeno membuat Aya semakin lelah sampai akhirnya tanpa sadar Aya memejamkan matanya.

💦

Jaemin tengah terlentang di atas kasur dengan tangan yang menjadi bantalan kepalanya. Kakinya disilangkan dan matanya menatap pada langit-langit kamar.

Ponsel disamping tubuhnya bergetar tertera nama Heejin menelepon Jaemin berkali-kali.

Jaemin berdecak malas kemudian mengambil ponsel tersebut dan mengangkat teleponnya. "Kenapa sayangku?"

"Kamu kemana aja? Kok baru angkat telepon aku? Chat aku juga nggak kamu bales. Aku ada salah ya, Jaem?"

"Nggak kok sayang, aku lagi sibuk nugas nih."

"Ooh gitu ya? Lain kali kabarin dulu ya, aku khawatir."

"Tenang aja, aku gapapa kok. Sayang, maaf ya aku matiin dulu teleponnya ini tugasku masih banyak nanti kalau udah selesai aku telepon lagi deh."

"Iya sayang. Semangat ya!"

Walau dengan terpaksa, Jaemin senyum. "Makasih sayang aku. Bye."

Tutt tuttt

Jaemin langsung melempar ponselnya ke atas nakas lalu kembali memandang langit-langit kamar.

Lama kelamaan pacaran dengan Heejin membuat Jaemin bosan. Hanya bisa jalan, makan bareng dan main. Tidak ada yang bisa Jaemin lakukan selain itu.

Tiba-tiba ide terlintas di dalam pikiran Jaemin. Dia pun mengubah posisinya menjadi terduduk di atas kasur lalu mengambil ponsel mengetikkan pesan untuk Aya.

Jaemin
Bebyyyy
Dimana?

Beberapa menit tidak ada balasan dari Aya. Tumben bener, masa sih jam segini Aya belum pulang? Padahal nomornya aktif.

Friend with Benefit ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang