Cek Ruko Sebelah (07)

440 38 3
                                    

Minggu Pagi.....

Aku baru selesai mandi dan keluar dari kamar mandi.

"sudah mandi dek?"
Tanya kak Aryo yang sepertinya hendak masuk ke kamar mandi.

"sudah kak, Omong-omong ibu kemana?"
Tanyaku yang sedari tadi tidak mendapati ibu.

"ibu lagi ke ruko"

"ruko?"

"ah?! Kamu belum tahu ya....., ibu itu punya ruko tempat Menjahit"

"ahhh gitu......., rukonya dimana?"

"jauh sih, mesti naik motor soalnya sekitar 7 km dari sini"

"aku boleh kesana?"

"tunggu kakak mandi ya bri, libur ini kakak mau bantu-bantu ibu juga di ruko"

.
.
.
.

Sehabis kak Aryo mandi, kami segera berangkat ke ruko tempat ibu berada sekarang. Tak lupa rumah juga kami kunci dulu biar maling tidak jadi tamu.

Cukup jauh jarak yang kami tempuh dengan motor, dan akhirnya kami sampai.
Ada total 5 ruko yang saling tersambung dan di ruko dengan penutup berwarna hijau tepat di tengah itu ada ibu yang sedang menyirami tanaman hias yang sangat banyak berjejeran.

"bu!"
Aku turun dari motor dan berjalan ke arah ibu.

"bri, yo...."

"bu, kita mau bantu-bantu di ruko hari ini"
Kata kak Aryo.

"ah syukurlah, ini"
Ibu memberikan ember berisi air pada kak Aryo.
"bantu siram semua tanaman ini, ibu mau keluar belanja barang untuk toko dulu ya"

"mau Aryo antar bu?"

"tidak perlu, jaga saja adikmu, kalau ada yang mau jahit bilang saja ibu lagi keluar, simpan saja jahitannya sama catat"
Jelas ibu dengan terburu-buru, ibu lalu masuk dan mengambil kunci mobil, setelah itu beliau pergi.

"ibu sibuk ya kak.... "

"kan demi kamu juga, kamu masuk dulu sana, kakak mau siram tanamannya ibu"

"biar aku bantu"
Aku mengambil gayung yang ada di dalam ember itu dan menyirami tanaman hias milik ibu dengan air.

.
.
.
.

Setelah selesai menyirami semua tanaman hias itu, aku dan kak Aryo duduk di depan ruko sembari beristirahat sejenak.

Tak lama kemudian.....
Sebuah mobil datang dan parkir di depan salah satu ruko.

Seorang anak laki-laki seusiakupun keluar dari dalam mobil itu.

"kamu buka dulu rukonya ya, bapak mau ambil barang dulu sama jemput ibumu juga di rumah"

"siap pak"

Lalu mobil itupun pergi, sementara anak laki-laki tadi membuka rukonya.

"wajahnya tidak asing..... "

"kenapa bri?"
Tanya kak Aryo.

"eh! Tidak apa-apa kak...., cuma lagi liat ruko sebelah yang baru buka itu"

"ahhh, kalau tidak salah ruko itu jual alat tulis dan perlengkapan kantor... "

"benarkah?"

"iya"

"hufffff capek....... "
Anak tadi keluar dari rukonya, dia nampak kelelahan setelah membuka rukonya seorang diri.
"eh?! ABRI?!!!!!! KAU SUDAH SEHAT?!!!!!!!!"
Dia langsung lari ke arahku dan memelukku dengan erat.

Dia.....
Ada di dalam mimpiku.....

"Ra....jab?"
Aku meneteskan air mataku...
Lalu balik memeluknya balik.

"kok nangis bri?"
Tanya Rajab.

"t..tidak...... Apa-apa.... "

"kamu ingat sama Rajab bri?"
Tanya kak Aryo.

Aku menggelengkan kepalaku.
Sejujurnya aku tidak ingat apapun tentang Rajab yang ini, aku hanya ingat soal Rajab di dalam mimpiku.

"tapi dia ingat namaku kak"
Ucap Rajab.

"aku hanya..... Ingat nama orang saja hehehe"
Kataku.

"hm, jadi Rajab ini sering bersama kamu di sini"
Jelas kak Aryo.

"tiap hari kita ketemu di ruko ini!, Omong-omong ibumu mana?"
Tanya Rajab.

"lagi keluar, katanya mau belanja dulu"
Jawabku.

"mas, permisi, saya mau potong"
Seorang wanita datang menghampiri kami.

"mau potong apa?"
Tanya kak Aryo.

"ini mas, rok saya kepanjangan, bisa di potong tidak mas?"

"bisa mbak, ayo masuk dulu"

"memang kakak bisa?"

"kalau cuma motong terus jahit kakak sih bisa, sudah di ajarin sama ibu, kalian di situ dulu ya, Rajab awasi Abri, jangan sampai dia main ke jalanan"

"siap kak!"

"kakak pikir aku kucing?'

Kak Aryopun masuk bersama wanita tadi.

"kak Aryo serba bisa ya bri.... "
Kata Rajab.

"aku juga baru tahu dia bisa menjahit"
Kataku.
"eh, jadi Gusti bagaimana?"

"uh? Gusti?, Gusti siapa?"

Yah?!
Salah ngomong aku......

"ahhh maaf maaf aku salah orang, aku juga punya teman namanya Rajab di SMP ku"

"ahhh begitu, mungkin kau harus banyak minum akuwa biar bisa fokus bri"

"hehehe mungkin ya..... "

"tapi aku penasaran, Rajab teman SMPmu itu orangnya seperti apa?, maaf ya, soalnya aku selalu penasaran apalagi ini namaku dan temanmu itu sama"

"ahhh..... di...dia itu...... Tidak... Jauh beda darimu...., orangnya setia kawan, bisa di percaya dan bisa di andalkan dalam setiap situasi. Dia bahkan rela berkorban demi temannya....... "

"wah..... Kedengarannya dia orang hebat bri, kalau aku tidak bisa di percaya, kemarin aku masak nasi putih tapi malah jadi coklat"

"hahaha, itu bukannya tidak bisa di percaya, tapi tidak bisa di beri kepercayaan"

"Hehehe ya begitulah"

*****

Rajab yang rela berkorban :')

jangan lupa komen dan vote :D

Selir Hati (Sejenak#2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang