Aku segera bangkit.
Tak terima tentunya di tendang seperti binatang, aku segera melawan balik."akhh.... "
Zudy mengadu kesakitan saat aku berhasil mendarat pukulan di perutnya.
"BERANI SEKALI KAU!!!!!!!""CUKUP!"
Teriakku.
"Aku sudah muak!, kau sudah memperlakukanku seperti binatang peliharaanmu!, sepertinya keputusanku untuk keluar sudah tepat!, orang egois sepertimu tidak akan bisa menjadi pemimpin yang baik!""Apa kau bilang?, kau bilang aku egois?!, haha.... Bagus!, keputusanmu keluar dari osis juga sudah sangat tepat, kau tahu?, aku sangat senang mendengar kau juga senang!"
Apa maksudnya?
"kau pasti bingung!, hehe begini.... Dari awal kita bertemu itu aku sangat membencimu!"
Zudy berjalan mendekatiku.
"kau itu pengganggu!"
Dia semakin dekat....
"tapi aku senang!, semua rencanaku untuk menjatuhkanmu telah berhasil!""ap..apa...?"
"kau tahu yang menyebabkan kau jatuh ke sumur?!, itu aku!, yang menyembunyikan berkas itu juga aku!, dan asal kau tahu....., kau tidak terpilih saat pemilihan juga karena aku!"
"KURANG AJAR!!!!!!!!"
Aku menendang Zudy hingga dia terjatuh ke tanah.
Aku lalu menindih tubuhnya dan terus menghantam wajahnya."Abri!"
Tiba-tiba di saat itu Fahmi dan Ivan datang, mereka segera menarikku menjauh dari Zudy."Lepaskan aku! Aku harus menghajar orang ini!!!! Lepaskan!!!!!"
Aku terus memberontak.
Emosiku begitu meluap."Abri ada apa denganmu?!, tenang dulu!"
Tanya Ivan."d...dia tiba-tiba memukulku!, dia marah karena dia pikir dia keluar dari Osis gara-gara aku"
Sekali lagi Zudy...."KAU PEMBOHONG! Fahmi! Ivan!, dia berbohong! Lepaskan aku! Biar aku hajar dia sekali lagi!!!!!!"
Aku terus berontak hingga Fahmi dan Ivan menarikku menjauh dari situ,
Mereka membawaku ke UKS.Lalu di UKS....
"kenapa kalian membawaku ke sini?"
Tanyaku."diam dulu... "
Fahmi mengambil sesuati di sakunya, selembar tissue yang kemudian dia langsung membersihkan hidungku yang ternyata mengeluarkan darah.
"kau sampai seperti ini...., aku tidak akan memaafkan Zudy!""lalu kenapa kalian menghalauku?"
"seperti yang kau tahu bri, dia itu ketua MPK, melawannya bisa membuat reputasi kita jadi hancur di sekolah"
Jelas Ivan."sampai membuatmu berdarah begini....., huffff.... Maaf bri aku juga tidak bisa berbuat banyak"
Kata Fahmi."aku cuma tidak terima di rendahkan begitu! INI SOAL HARGA DIRI!"
"cukup bri!"
Bentak Fahmi.
"cukup!, jika kau berbuat lebih jauh... Aku takut dia akan berbuat lebih jauh juga padamu""i...iya....."
Ucapku..
.Setelah Fahmi dan Ivan mengobatiku, Akupun pulang kerumah.
Sore begini di rumah belum ada orang yang datang, jadinya aku sendiri.Setelah berganti pakaian, aku langsung mengambil bantal dan rebahan di lantai.
Hehe aku memang lebih suka rebahan di lantai saat siang, soalnya adem.Saat rebahan itu aku jadi terpikir....
Kejadian tadi membuatku merasa Fahmi itu terlalu khawatir padaku.
Tapi....
Rasa khawatirnya itu terlalu berlebihan, bahkan kalau di pikir-pikir hal apapun yang ku lakukan dan sedikit beresiko pasti dia selalu mengatakan "Aku khawatir kau kenapa-napa!" tentu sedikit membentak juga..
.
.Sementara itu....
Di lapangan bola.****FAHMI POV****
Kira-kira sekarang Abri sedang apa ya?
Pasti dia sangat sedih dengan apa yang telah terjadi seharian ini.Jika saja hari ini tidak ada jadwal latihan bola, aku pasti akan menemuinya.
"Fahmi!!!!"
Sapa Ardian mengagetkanku."kau ini bikin kaget saja, kenapa?"
Tanyaku."kau yang kenapa?, akhir-akhir ini kau sangat sering melamun. Apa kau punya masalah?"
Tanya Ardian balik."erghhh entahlah....., ini rasanya masalah orang lain tapi karena terus kepikiran jadinya ini juga jadi masalahku"
"penjelasanmu terlalu rumit..., tapi Omong-omong jika kau punya masalah sangat kebetulan!"
"Kebetulan?"
"aku mau mengajakmu untuk ke air terjun"
Ajak Ardian."air terjun?"
"air terjun Takapala di Malino!, bagaimana?, mau jko? (kau mau)"
"ih! Belum pka pernah ke sana!(ih aku belum pernah kesana!), tapi aku boleh mengajak satu orang lagi?!"
"tentu saja!, semakin ramai semakin bagus!"
"baiklah, terima kasih ard"
"sama-sama, jangan lupa ya Minggu pagi lusa!"
"baiklah!"
*****
Rencana Wattpad ini akan Author jadikan untuk memperkenalkan kekayaan alam provinsi Author hehe.
Jangan lupa vote :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Selir Hati (Sejenak#2)
HumorAbri terbangun dari Komanya dan menyadari jika semua yang telah ia alami bersama Fahmi dan teman-temannya hanyalah mimpi belaka. Namun justru itu adalah sebuah awal untuk kisah mereka, bagaimanakah mereka bertemu di kehidupan nyata?