Keputusan sudah di ambil...
Nanti sore akan di laksanakan pemecatan untukku.Setelah keluar dari ruang pak Syahar, aku hanya bisa menggigit bibirku dengan air mata yang berlinang.
Aku lalu berjalan menuju ruang osis dengan keadaan seperti itu.Saat aku masuk....
Fahmi, Ivan, Ikbal, Cindy dan Rajab tengah duduk di dalam sambil bercengkerama.
Mereka melihatku masuk, dengan ekspresiku yang seperti ini tentu saja membuat mereka bingung."Abri, kau kenapa menangis?"
Tanya Ikbal.Aku tidak menjawab.
Aku tetap berjalan masuk sambil memandangi ruangan ini.Sangat berat...
Saat tahu aku harus meninggalkan ruang kerja Kak Waldi ini.
Tangiskupun akhirnya pecah seiring bangkitnya memori indah bersama kak Waldi di sini."Abri... "
Mereka langsung menghampiriku.
"Abri kau kenapa?! Ada yang menyakitimu?! Katakan biar aku beri pelajaran!"
Kata Fahmi."a...aku..... Di pecat dari osis"
Sontak yang lain ikut terdiam.
"APA?!!!!, KENAPA?!, APA PAK SYAHAR YANG MEMECATMU?!"
Emosi Fahmi seketika meluap."i...itu salahku...., aku menghilangkan berkas di sini kemarin"
Jelasku."Abri, tapi apa memang kau yang melakukannya?"
Tanya Cindy."tidak...., aku sama sekali tidak tahu apapun, bahkan aku tidak tahu berkas yang hilang itu berkas apa"
"KURANG AJAR!!!!!, Akan kuberikan pelajaran si Syahar itu!"
Aku seketika memegang erat tangan Fahmi untuk menahannya beranjak dari sini."t..tidak!, ini memang salahku karena sudah teledor...., aku pantas mendapatkannya"
"tapi kau di jebak bri!, aku yakin ada orang yang ingin menjatuhkanmu!"
Kata Ivan.Aku lalu tersenyum...
"tidak apa-apa...., artinya memang ada yang tidak menginginkanku di Osis""Abri bukan begitu.... "
Ucap Ivan."Abri....."
Fahmi menggenggam tanganku dengan erat.
Tatapannya begitu dalam...
Sorot matanya mengungkapkan hatinya begitu berat."tidak apa-apa mi, kita semua masih bisa berteman, toh kita masih satu sekolah"
Kataku sambil menghapus air mataku.
"yang terpenting aku harus bersiap-siap saat sore nanti, aku ke kelas dulu ya!"
Akupun pergi meninggalkan mereka, karena aku sadar....
Terlalu lama di ruangan itu hanya akan membuatku terasa berat..
.
.Saat pulang sekolah....
"hufff...., aku harus kuat!"
Akupun membuka pintu ruang osis.Di dalam sudah ada semua anggota Osis juga MPK yang hadir.
"maaf lama"
Ucapku sambil berjalan ke kursi dan duduk."Hufff....., oke Abri sudah di sini, bisa kita mulai?"
Tanya Wandi."silahkan wan"
Kataku."baiklah, langsung saja berkumpulnya kita di sini yakni untuk menyaksikan salah satu dari kita..... Akan mengakhiri masa jabatannya lebih awal, oke saya persilahkan ketua MPK kita untuk melanjutkan"
Wandi mempersilahkan ketua MPK untuk mengambil alih."oke!, tidak perlu lama-lama ya!, aku juga habis ini mau latihan Futsal, jadi kepada saudara kita Abri, mungkin ada kata-kata terakhir?"
Tanya Zudy selaku ketua MPK."terima kasih, untuk semuanya.... Aku hanya mau minta maaf jika selama kita bersama ada kesalahan yang ku perbuat, aku juga mau berterima kasih walaupun hanya beberapa minggu resmi bersama kalian tapi aku sudah sangat senang bisa..... "
"Laaaamaaaaa..... Oke!, jadi sekarang sudah sah!, dengan ini saya Zudy selaku ketua MPK memecat Abri Syam atas kesalahannya menghilangkan berkas penting sekolah!"
Tok! Tok! Tok!
Palu di ketuk dan sekarang sudah resmi....
Aku bukan anggota Osis lagi.Aku berdiri dan membungkukkan badan untuk memberi hormat pada yang lain.
Setelah itu akupun keluar dari ruang osis tanpa berbalik sedikitpun..
.
.Taman sekolah....
Aku duduk di bangku taman..
Aku belum mau pulang kerumah, soalnya kalau di rumah aku cuma seorang diri.Aku hanya terus kepikiran, apakah memang ada yang mau menyingkirkanku?
Tapi aku tidak tahu apa yang telah aku perbuat.Bugh!
"aduh!"
Sebuah bola melayang dan mengenai punggungku."maaf aku tidak lihat!, eh?! Kau?!"
Ternyata Zudy."tidak apa-apa..."
Aku bangkit hendak pergi dari situ."oi tangkap!, aku rehat dulu!"
Zudy melemparkan bolanya pada temannya yang sedang bermain Futsal di lapangan.
"ehhh mau kemana?!!!!!"
Zudy tiba-tiba menghalauku untuk pergi dari situ."aku mau pulang, tolong minggir"
Ucapku."haha minggir?, kau tahu kau menyuruh siapa untuk minggir?! AKU KETUA MPK DI SINI!"
"ma...maaf.......... "
Aku sungguh tidak mau terlibat masalah lagi sekarang.
Rasanya kepalaku sudah sangat pusing dengan semua ini."kau ini....., sudah bukan Anggota Osis lagi tapi masih saja sombong!"
Aku hanya diam, berharap dia segera pergi.
"hei! LIHAT MATAKU KALAU AKU BICARA!"
Aku langsung memberikan tatapan sinis padanya.
"SIALAN KAU!"Bugh!
Pipiku pun terkena bogem mentah darinya.
"dengar baik-baik! Aku ketua MPK di sini!, aku bebas untuk melakukan apapun padamu!, sekarang juga cium kakiku!"
Aku diam.
Tentu saja ada penolakan dariku, ini masalah harga diri."aku tidak akan membiarkanmu pulang kalau kau belum mencium kakiku!"
Mau tidak mau...
Akupun bersujud di hadapannya.
Kemudian aku mencium kakinya."hehe"
Bugh!
Zudy tiba-tiba menendangku dengan keras sampai aku tersungkur di tanah.
*****
:')
Jangan lupa vote :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Selir Hati (Sejenak#2)
HumorAbri terbangun dari Komanya dan menyadari jika semua yang telah ia alami bersama Fahmi dan teman-temannya hanyalah mimpi belaka. Namun justru itu adalah sebuah awal untuk kisah mereka, bagaimanakah mereka bertemu di kehidupan nyata?