****WALDI POV****
Ini adalah hari minggu pertama aku dan Abri memulai hubungan.
Seharian tidak bertemu Abri?
Apa aku bisa?
Walaupun semalam kami sudah keluar malam mingguan sih...Atau aku ajak saja Abri ke suatu tempat?
Tapi hari ini aku ada jadwal binsik (bina fisik), untuk persiapan pendaftaran nanti.Apa aku bolos saja hari ini?
Arghhhh itu tidak mungkin!
Aku bisa di hukum nanti, apalagi jika Ayahku tahu aku tidak masuk....Tok tok tok...
"Waldi sudah bangun?"
Tanya ibuku dari luar kamar."sudah bu!"
Teriakku dari dalam kamar."ya sudah, sarapan dulu, jangan terlambat ke tempat binsikmu"
"iya bu, ini aku juga lagi pake baju dulu"
.
.
.
.Akhirnya aku mengikuti binsik lagi hari ini.
Tempatnya ada di lapangan hitam asrama militer.
Aku dan beberapa orang yang lain tengah sibuk di latih oleh seorang pria paruh baya bernama pak Hendra.
Pak Hendra ini sudah bertahun-tahun berkecimpung di dalam dunia militer dan beliau adalah pribadi yang tegas dan juga disiplin.Sebuah rotan selalu menjadi senjata andalan pak Hendra bila tengah membimbing kami.
Jangan tanya apa aku sudah pernah merasakan rotan itu karena bekas memarnya sangat sulit di hilangkan, bahkan di punggungku masih terdapat garis merah yang agak samar-samar.
Sekali rotan itu mengenai punggung maka jangan harap bisa tidur terlentang selama 2 hari."Terlambat 2 menit! HM!"
Pcshh!!!!!
Dan rotan itu telah membuat memar baru lagi di tubuh seseorang.
Tapi dengan begitu aku bisa mendapatkan dorongan untuk latihan dengan sungguh-sungguh..
.
.
.****JALIL POV****
Aku memegangi punggungku yang sangat perih setelah terkena rotan dari kakek tua itu.
Padahal cuma terlambat datang 2 menit saja....Eh?, itu sepertinya aku kenal dengan orang yang sedang pull up itu.
Aku mendekati orang itu perlahan dan ternyata benar, itu adalah si gatal Waldi.
Apakah dia juga ikut binsik di sini?!Cih!
Tahu begini aku mendaftar di binsik sebelah saja....
"Waldi!"
Seseorang menghampiri Waldi, Waldi yang tadinya sedang sibuk dengan latihan pull upnya langsung melepaskan pegangannya dari tiang dan menyapa orang yang tadi memanggilnya.
Dia Irwan!, wakil ketua osis di sekolah."bagus di, ini minum dulu"
Irwan memberikan sebotol air pada Waldi."terima kasih ya wan"
Waldi mengambil air itu dan meminumnya."kau sampai berkeringat begitu, jangan terlalu memaksakan dirimu, kau tahu kan kalau kau punya riwayat asma?"
"tenang saja wan, semenjak aku sering berolahraga asmaku sudah tidak pernah kambuh lagi"
"tapi tetap saja"
Apa?
Apa?
Apa?
Apa?Ini kesempatanku!
Aku mengeluarkan hpku dan merekam kejadian itu.Hehehe....
Habislah kau Waldi.........
Kalau Abri melihat ini maka dia tidak akan memaafkanmu....."oh iya di, aku punya tissue, mungkin kau mau?"
Irwan menawarkan tissue pada Waldi."ah pas sekali! Sekali lagi Terima kasih ya"
Waldi mengambil selembar tissue dan mengelap keringat di lehernya.Kemudian Irwan juga mengambil selembar tissue dan mengelap keringat di jidat Waldi.
"HAHAHAHAHAHAH"
Aku tertawa setelah merasakan tanda-tanda kemenangan ini!PCHSSS!!!!!!
"ARGHHHHHHHGGGGGG!!!!!!!!!!!!!!"
"bukannya latihan kau malah merekam!, kau datang ke sini untuk apa?!"
Pak Hendra menangkap basah aku sedang merekam.
Sial, aku akan kena hukuman dari kakek ini.....
.
.
.Malam Harinya...
****WALDI POV****
Aku dan Abri berjalan-jalan di taman berdua.
"kakak capek bri hari ini....."
"kalau capek kenapa manggil Abri keluar?, harusnya kakak istirahat saja di rumah"
"kan kangen bri"
"hmmm iya, tapi kakak serius mau daftar Tentara?"
"iyalah bri, itu impian kakak dari kecil, memangnya kenapa?"
"ya..... Tidak apa-apa...... "
"hei, kok murung?, ayo senyum dek"
"hehe iya kak"
Ping!
Abri mengambil hp nya dan melihat pesan yang baru masuk.
"dari kakakmu?"
"bukan kak, nomor tidak di kenal mengirimkan video"
"video?"
Aku jadi penasaran dan ikut melihat video yang di kirimkan seseorang pada Abri itu.Ternyata itu video aku dan Irwan tengah berbicara sambil mengelap keringat saat binsik tadi.
"eh? Ternyata kak Irwan juga ikut Binsik sama kakak?"
"hehe iya bri, aku dan Irwan sudah akrab dari kecil"
"iya kelihatan, kak Irwan waktu ikut malam mingguan sama kita kemarin kayak adik kakak sendiri"
"ya begitulah"
"Abri jadi lega kalau ada kak Irwan juga saat kakak lagi binsik, tapi yang kirim video ini siapa ya?"
"hmm....., mungkin teman seangkatanmu yang kebetulan ikut binsik juga"
.
.Sementara itu....
****JALIL POV*****
Di dalam kamar...
"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA RASAKAN ITU WALDI!!!!!!!!! besok aku akan menikmati pertengkaran kalian di sekolah"
Akupun berbaring dan.....
"ARGHHHHHHHH PUNGGUNGKU!!!!!"
*****
Belum tahu dia :v
Jangan lupa vote :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Selir Hati (Sejenak#2)
HumorAbri terbangun dari Komanya dan menyadari jika semua yang telah ia alami bersama Fahmi dan teman-temannya hanyalah mimpi belaka. Namun justru itu adalah sebuah awal untuk kisah mereka, bagaimanakah mereka bertemu di kehidupan nyata?