Keajaiban (108)

157 24 12
                                    

Keesokan harinya....

****RIAN POV****

Sudah lama Abri tidak datang...
Apa jangan-jangan dia marah padaku karena malam itu aku tidak datang untuk makan malam dengannya?

Tapi....
Abri terlihat bukan orang yang seperti itu...

"Oi!"
Aku yang tengah duduk di meja langsung di datangi oleh salah satu teman baikku, Anggi.
"Lagi banyak masalah ya?, dari kemarin kau itu murung terus, ada apa?"

"Apa..... Kemarin Abri datang?"
Tanyaku balik.

"Abri?, tidak, dia tidak datang, kau ini setiap hari bertanya soal Abri terus"

"Habisnya....., aku khawatir...."

"Khawatir?, pfffft hahahahahaha"

"Apa yang lucu?"

"Hehe, ternyata pria kekar sepertimu dengan tampang sangar pula punya sisi lembut hahaha"

"Diam...."
Aku memalingkan wajahku karena kesal.

"Hehehe maaf, tapi memang benar... Abri sudah lama tidak nge Gym, kalau tidak salah  sudah sebulan lebih dia tidak kesini, sebaliknya sepupumu yang satu itu selalu datang"
Jelas Anggi.

"Assalamu'alaikum"
Panjang umur, si sepupu datang.
"Ada apa ini? Pagi-pagi sudah lesu begitu"

"Nah kebetulan, Andi, kau tahu kenapa Abri tidak pernah ke sini lagi?"
Anggi bertanya pada Andi.

"Ohhh, Abri itu dulu katanya mau fokus ulangan semester dulu di akhir tahun"

"Tapi...., bukannya sekarang sudah semester baru?"
Sambungku.

"Hehe itu aku tidak tahu juga, omong-omong Akbar mana?"
Tanya Andi balik.

"Hufff..."
Aku mengela nafas.
"Akbar sedang study tour di sekolahnya, sepertinya akhir-akhir ini aku kekurangan asupan protein"

.
.
.

Sementara itu, masih di penginapan...

****FAHMI POV****

"Syukurlah kau bisa lolos dari kejaran mereka berdua semalam"
Kata Gusti.

"Aku juga beruntung semalam, kalau saja saat itu pak guru tidak melihat kami berkeliaran di jam tidur.... Aku pasti sudah di habisi oleh mereka berdua"
Kata Ikbal.

"Hehe, tapi apapun itu terima kasih banyak, berkat kau aku dan Abri bisa selamat"
Ucapku.

"Selamat?"
Abri kebingungan.

"Bukan apa-apa sayang, eh kau naik duluan saja ke truk, nanti kami menyusul"
Aku menyuruh Abri untuk naik ke truk yang sebentar lagi akan membawa kami ke destinasi selanjutnya.

"Iya iya...."
Abripun pergi.

Aku langsung merangkul Ikbal, Ivan, Gusti dan Rajab.
"Dengar! Aku belum aman, foto itu masih ada di hp Willy, bagaimanapun caranya kita harus menghapus foto itu"

"Tapi sepertinya Ikbal sudah tidak bisa berbuat banyak"
Kata Gusti.

Ikbal mengangguk.
"Benar, gerakanku sudah terbatasi, jika aku mendekati Zudy atau Willy... Pasti mereka akan langsung curiga"
Jelas Ikbal.

"Aku juga!, mereka akan langsung tahu niatku kalau aku yang mendekati mereka"
Kataku.

"Tapi....., huffff aku, Ivan dan Rajab juga tidak bisa berbuat banyak, kau tahu kan?, kita selalu bersama jadi mereka juga akan langsung tahu rencana kita kalau yang bergerak adalah salah satu dari kita"
Jelas Gusti.

"Lalu bagaimana?!"
Aku semakin gelisah.

"Fahmi lihat...."
Rajab menunjuk salah satu truk yang baru saja berangkat.
"Itu Willy dan Zudy!"
Benar saja, terlihat mereka berdua kini satu truk.

"Gawat!, jangan sampai Willy memperlihatkan foto itu pada penghuni truk di situ!"
Kecemasanku semakin bertambah.

Situasi ini benar-benar menyulitkan untuk kami.
Mungkin yang bisa kami harapkan hanya keajaiban.

"Mi!!!!! Cepat!!!!!!!"
Teriak Abri dari atas truk.

.
.

****WILLY POV****

Di atas truk....

"Psst, ayo tunjukkan foto itu ke yang lain sekarang"
Bisik Zudy.

"Iya iya sebentar!"

Aku segera mengeluarkan hpku sementara Zudy...

"Oi, kami punya berita hangat untuk kalian semua"
Zudy mencoba menarik perhatian yang lain.

"Apa?!"

"Hehe, sebentar, Willy..."
Zudy menyuruhku untuk menunjukkan foto Fahmi dan Abri.

"Haha lihat kelakuan teman seangkatan kalian ini"
Aku menunjukkan foto itu pada seisi truk.

Mereka dengan wajah antusias juga penasaran perlahan memfokuskan pandangan ke layar hpku.

Ciiiiit!!!!

"Ehhhh..."

Brak!

Aku terjatuh karena supir truk ini mengerem mobil dengan tiba-tiba.

"Arghhhh dasar supir!, lho?"
Aku berusaha bangkit dan mencari sesuatu yang tadi ku pegang.
"Hei!, hp ku mana?! Kau lihat hpku?!"
Tanyaku pada Zudy yang tengah menutup wajahnya.

Zudy tak berbicara menunjuk keluar ke jalan.

"A......."
Aku hanya bisa menganga melihat hpku sudah rusak terjatuh di jalan dan malah sekarang di lindas oleh mobil truk lain di belakang.

*****

Ajab

Jangan lupa vote :)

Selir Hati (Sejenak#2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang