4 Hari kemudian......
Saat kami tengah sibuk mengikuti sesi belajar di dalam kelas, tiba-tiba sekelompok siswa kelas 3 dengan balutan almamater osis berwarna abu-abu memasuki ruang kelas kami.
"oke anak-anak semua, jadi akan ada sedikit sosialisasi dari osis sekolah kita, mohon untuk di simak baik-baik"
Jelas bu guru yang mengajar di kelasku."oke adik-adik Assalamualaikum, sebelumnya perkenalkan nama kakak Irwansyah, selaku wakil ketua osis periode saat ini, kalian bisa memanggil saya kak Irwan, jadi tanpa perlu panjang lebar langsung saja..., kami di sini untuk membagi info terkait perekrutan bakal calon anggota osis yang baru, jadi setiap kelas akan mengutus masing-masing 2 perwakilan yang sudah di pilih oleh beberapa guru"
Kelas jadi riuh dengan penjelasan barusan.
"Kira-kira siapa ya di kelas kita?"
"semoga saja bukan aku......"
"osis?, boleh juga tuh, jadinya kan nanti kalau punya adik kelas cantik gampang di dekati hahaha"
"oke jadi untuk kelas Sepuluh IPS 2, wali kelas kalian sudah memilih Nur Aprilia dan juga Abri Syam"
"APA?!!!!!!!!!!!"
.
.
.Ruang Guru....
"Bu kenapa aku yang di pilih?!"
Aku mendatangi ruangan bu Ayu selaku wali kelasku untuk menyatakan ketidaksetujuanku ini!"kamu tahu sendiri kan bri?, teman-temanmu di kelas tidak ada yang bisa di andalkan, jadinya ibu menunjukmu saja"
"tapi bu....., bagaimana jika pelajaranku akan terganggu?!"
"ibu akan bantu kalau soal itu, lagipula kan ada April juga"
"i...iya juga sih...... "
Yah dengan berat hati aku menerima keputusan ini.
.
.
.Sepulang sekolah, masing-masing perwakilan kelas di arahkan untuk berkumpul di ruang rapat osis.
Aku sendiri masih di dalam kelasku.
Aku menelpon kak Aryo kalau hari ini aku pulang telat."maaf ya kak, ini juga mendadak"
"tidak apa-apa bri, ya sudah jadi kakak jemput kamu jam berapa?"
"kalau itu Abri juga belum tahu kak, nanti Abri hubungi kok kalau sudah pulang"
"baiklah"
"terima kasih kak, kalau begitu Abri lanjut dulu"
Aku menutup telpon.Setelah merapikan barang-barangku di dalam tas, akupun keluar dari kelas dan berjalan menuju ruang rapat.
"anak yang memakai tas coklat di pinggir lapangan! Jongkok!!!!"
Eh?
"tidak dengar?! Apa saya kurang kencang bicaranya?! Jongkok! Kau yang di pinggir lapangan!!!"
Tidak salah lagi!
Yang di maksud oleh orang yang berbicara melalui pengeras suara itu adalah aku.Aku segera berjongkok mengikuti arahannya.
Aku juga terus menelusuri dimana sosok dari pemilik suara ini."bagus!, sekarang Scoot jump sebanyak 20 kali!"
Aku hanya bisa menurut, aku melakukan gerakan scoot jump sebanyak 20 kali sesuai dengan perintahnya.
"anak pintar........., selamat datang di osis"
Suaranya kenapa semakin mendekat?
"Waldi!, apa-apaan kau ini?!, dia masih calon anggota kita! Jangan keras padanya!"
"Irwan oh Irwan wahai wakilku, osis tidak membutuhkan orang yang manja, tadi aku sudah menyuruh 4 orang yang tidak mau menuruti arahanku untuk pulang, dan anak ini boleh juga haha...... "
Suara mereka berdua kedengarannya berasal dari belakangku, tapi aku masih tidak mau berdiri dan berbalik, takutnya orang itu akan memarahiku.
"tapi tidak begini juga di, dek bangun"
Suruh Kak Irwan yang ku ketahui dari suaranya yang sudah ku kenal saat ia memasuki kelasku tadi."i....iya kak, maaf"
Aku berdiri dan berbalik ke arah mereka."oh! Abri?!"
Ucap kak Irwan yang terkejut melihatku."iya kak..... "
"kau mengenal anak kelas 1 ini?"
Tanya orang yang satunya pada kak Irwan."dia ini satu-satunya siswa kelas 1 yang lulus masuk jalur prestasi, maafkan sikap temanku tadi ya Abri, orangnya memang begini, tapi dia ini baik"
"namamu Abri?"
Tanya orang itu."iya kak.... "
"salam kenal, aku Waldi"
Aku mendongkakkan kepalaku melihat wajahnya.
Wajah yang sudah pernah aku lihat sebelumnya."kak..... Waldi......... "
"sepertinya Abri pernah melihatmu?"
"aku tidak ingat pernah bertemu anak ini sebelumnya"
"ahhh maksudku sebagai ketua osis ya pastinya seluruh siswa sudah tahu kak Waldi hehehe"
Sejujurnya aku baru tahu kalau kak Waldi adalah ketua osis di sini."ohh begitu......"
Ucap kak Irwan."kita sudah terlambat, anak-anak yang lain sekarang sudah berkumpul di ruang rapat sejak tadi"
Kata kak Waldi."terlambat? Kita?, ASTAGA!!!!!! MAAF KAK!!!!!!!!!!!!!!"
dengan panik aku langsung berlari menuju ruang rapat meninggalkan kak waldi dan kak Irwan di pinggir lapangan.****WALDI POV****
"semangat sekali Abri..... "
Ucap Irwan saat melihat Abri berlari menuju ruang rapat.
"sepertinya kita akan mendapatkan anggota yang baik tahun ini, benar kan Waldi?"Aku hanya tersenyum dan mulai berjalan menuji ruang rapat osis.
"Abri ya?, sesuai namanya, ia anak yang penuh semangat...... "
Ucapku pelan.*****
Kak Waldi :'(
Jangan lupa vote :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Selir Hati (Sejenak#2)
HumorAbri terbangun dari Komanya dan menyadari jika semua yang telah ia alami bersama Fahmi dan teman-temannya hanyalah mimpi belaka. Namun justru itu adalah sebuah awal untuk kisah mereka, bagaimanakah mereka bertemu di kehidupan nyata?