Di suatu SMA.....
Seorang murid tengah sibuk membaca buku di dalam kelasnya...****FAIZAL POV****
"HEI!"
Eka datang dan mengagetkanku."ternyata kau...., bikin kaget saja... "
"kau sendiri membacanya terlalu serius, memangnya lagi baca apa?"
"cuma buku materi saja, ada apa?"
"tidak ada...., hanya saja aku mau tanya sesuatu"
"apa?"
"Andi mengadakan reunian alumni SMP"
Kata Eka."baru 3 bulan di SMA dan sudah di adakan reunian?"
"Hehe, tapi aku juga sudah rindu dengan teman-teman SMP yang lain, Andi, Hikma, Risma, Dilang...., Abri juga"
H....
"kenapa?"
Tanya Eka, dia terlihat penasaran dengan perubahan ekspresiku."tidak apa-apa, tenggorokanku rasanya kering, aku ke kantin dulu"
Aku beranjak dari mejaku dan pergi.Dari kejauhan Eka berteriak "ingat ya, malam minggu besok di rumah Andi!"
.
.Aku berjalan tanpa arah....
Aku terus memikirkan Abri...
Sebenarnya ada apa dengan aku dan Abri?
Ada sebuah rahasia yang tidak di ketahui orang lain.Aku adalah mantan pacarnya, entah aku di sebut mantan atau tidak, tapi tidak pernah ada kata putus.
Dia sudah tidak pernah memberitahuku soal kabarnya semenjak kecelakaan.
Yang ku tahu dia kena Amnesia.Jadi bagaimana kami memulai hubungan?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.***FLASHBACK.....
Awal masuk SMP....
Aku tengah berjalan memasuki lingkungan sekolah.
Di hari pertamaku ini aku sama sekali tidak ada semangat atau apapun karena bagiku....
Semua sama saja.SMP kami ini berada di tengah pegunungan dan jauh dari kawasan penduduk.
Di kelilingi pohon jati dan kebun milik warga.
Struktur tanahnya tidak rata, karena sekolah ini di bangun tepat di area gunung.Pagi itu adalah pagi yang biasa....
Hingga.........BRAK!!!!!
"adduh.........., pinggangku...... "
Dari kejauhan aku melihat seseorang tergelincir dari jalan menurun.
Aku bergegas mendekatinya dan membantunya berdiri.
"kau tidak apa-apa?"
Tanyaku."tidak apa-apa...., terima kasih.... Hei! Kau Faizal kan?"
Dari mana dia tahu namaku?
"i...iya"
Ucapku..."kau tidak ingat denganku?, aku Abri, teman TK mu dulu"
Abri.....
Abri.....
Abri.....
Abri.....Ohh iya......
Yang dulu selalu menakut-nakutiku dengan ulat dan serangga yang ia temukan."hehe maaf ya kalau kau masih ingat waktu kita kecil dulu, hahhh...... Bajuku jadi kotor begini"
Kata Abri sambil memerhatikan seragamnya.
"sepertinya aku harus pulang dulu ganti seragam, baiklah kalau begitu aku pulang dulu ya!"
Dia berpamitan dan naik kembali.Sementara itu aku segera bergegas mencari kelasku.
.
.
.Beberapa jam kemudian di dalam kelas.....
Di saat guru sibuk memperhatikan seluruh siswa untuk memperkenalkan diri....
Tiba-tiba....."maaf pak, saya terlambat..... "
Abri langsung masuk ke kelas dengan tergesa-gesa."kamu darimana?, baru hari pertama tapi sudah terlambat"
Kata pak Guru menegur Abri."sekali lagi saya minta maaf pak"
Abri membungkukkan badannya."hmm...., kalau tidak salah kamu ini anak ibu ketua komite kan?"
"hehe iya pak"
Abri tertawa."ohh Abri....., sudah besar ya sekarang, terakhir ketemu bapak waktu masih kelas 4 sd"
"hehe, kan dulu sering ke sini sama ibu"
"ya sudah silahkan duduk sana"
"terima kasih pak"
Abripun mencari bangku kosong.
Dan kebetulan ia menemukan meja yang masih kosong di dekatku.
Dia berjalan mendekat dan menaruh tasnya di kursi lalu duduk."hei, kau yang tadi kan!"
Katanya melihatku."i...iya...... "
Ucapku.Entah kenapa lidahku terasa kaku jika berpapasan dengannya...
Apa yang salah denganku!"oke sekarang kita akan menunjuk seorang ketua kelas!, siapa yang berminat?"
Tanya pak Syamsir selaku wali kelas kami.Sayangnya tidak ada seorangpun yang angkat tangan.
Memang sih menjadi ketua pasti hal yang sangat sulit dan membosankan."hei Faizal, itu di ketiakmu ada apa?"
Tanya Abri."eh? Eh.... Ketiakku?"
"coba lihat, sepertinya itu ulat!"
"wehhh!!!! Ulat?!!!!"
Aku sangat panik dan mengangkat tanganku untuk memastikan tidak ada ulat di Ketiakku."bagus, jadi mulai sekarang Faizal akan jadi Ketua kelas kita!"
Kata pak guru di iringi tepuk tangan dari seluruh siswa di dalam kelas.Aku hanya bisa terdiam....
Ada rasa kesal di dalam hatiku."hehe ternyata aku salah lihat"
Abri tertawa.Tapi saat melihat Abri seperti itu...
Aku tidak bisa meluapkam kemarahanku..
.
.Kami berdua jadi akrab.
Setiap ada tugas sekolah kami selalu mengerjakannya berdua...
Apalagi dia juga menjabat sebagai wakil ketua, katanya untuk membantuku juga.Semua terasa indah sampai kami naik ke kelas 2....
Hari pertama di kelas 2 kami di beri kabar kurang baik, dimana Abri harus di pindahkan ke kelas sebelah karena siswa di kelas kami terlalu banyak.
"hehe maaf ya zal, aku tidak bisa membantumu lagi"
"i..iya tidak apa-apa"
"tapi kita kan masih satu sekolah!, aku akan berkunjung ke kelasmu tiap hari!"
"iya! Terima kasih ya bri.... "
Itu percakapan kami sebelum ia pindah ke kelas sebelah.
*****
Kenapa judulnya selir hati?
Soalnya kebanyakan isinya cuma orang-orang yang hanya bisa menjadi babu perasaannya sendiri pada orang lain yang di kagumi.Jangan lupa vote :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Selir Hati (Sejenak#2)
HumorAbri terbangun dari Komanya dan menyadari jika semua yang telah ia alami bersama Fahmi dan teman-temannya hanyalah mimpi belaka. Namun justru itu adalah sebuah awal untuk kisah mereka, bagaimanakah mereka bertemu di kehidupan nyata?