Begadang jangan Begadang (78)

161 17 0
                                    

Keesokan harinya di sekolah....

Kantin

****FAHMI POV****

"bri...., Abri?"
Aku mencoba membangunkan Abri yang ketiduran di meja kantin.

"mmm.... Kak Rahmat.... Aku sudah mengantuk... Latihannya lanjut besok saja..... "
Racau Abri.

Kami semua bingung melihat Abri seperti ini.

"sepertinya Abri sangat mengantuk"
Kata Ikbal.

"ya kalau tidak mengantuk mana mungkin Abri seperti ini, tapi ini di sekolah!, Abri ayo bangun....."
Aku mencoba kembali menggoyangkan tubuh Abri.

"mhh..... Kak Rahmat kumohon... 5 menit saja........ "
Abri masih saja mengigau tidak jelas.

"tapi siapa itu kak Rahmat?"
Tanya Rajab.

"entahlah, mungkin pacar baru Abri!"
Jawaban Gusti barusan membuat tekanan darahku meningkat.

"APA?!!!! ABRI BANGUN!!!!!!!!!!!!!"
Aku menggoyangkan tubuh Abri lagi, kali ini lebih keras dan kencang.

"ahhhhhhh JANGAN GANGGU AKU!!!!!!!!!!!!!"

Bughhh!

"adduhh...... "
Abri memukul perutku sangat kuat Sampai-sampai aku terjatuh dari kursi kantin.
"aduh..... KAU KE.......napa...?"
Aku heran, Abri masih tertidur pulas.

"mmm?"
Tiba-tiba Abri membuka matanya.
"sudah pagi ya?"

"KAU SEKARANG DI SEKOLAH!"
sahut kami bersamaan.

"eh?, be...benarkah?, apa aku ketiduran?!"
Tanya Abri.
"Fahmi?, kau kenapa duduk di lantai begitu?"

"TANYA PADA DIRIMU SENDIRI!!!!!!"

"diriku sendiri?"

Jangan-jangan Abri memang tidak sadar melakukan itu semua.

"kau memukul Fahmi saat dia berusaha membangunkanmu.
Jelas Ikbal.

"hah?! Maaf Fahmi!, aku tidak sengaja"

"tidak apa-apa....
Ucapku sembari bangkit dan duduk kembali di kursi.
"tapi....., apa kau begadang semalaman?, kau terlihat sangat mengantuk"

"iya... Hehehe, aku tidur jam 3 malam"

"itu sudah masuk waktu menjelang pagi!"
Kata Ivan.

"memangnya apa yang kau lakukan sampai begadang?, kau harus ingat dan fokus dengan sekolahmu bri"
Tegurku.

"iya maaf, oh iya... Kak Rahmat mana?"

"Kak Rahmat siapa?!!!! Kau masih mengigau!!!"

"hehehe maaf...., ini karena semalam dari jam 7 sampai jam 3 pagi aku terus berlatih silat dengan kak Rahmat"

Jam 7...
Jam 3...

7
8
9
10
11
12
1
2
3

Abri dan Kak Rahmat ini menghabiskan waktu 9 jam berlatih silat bersama?!
Jangan-jangan benar...
Kak Rahmat ini pacar Abri!

"hehe bri, kak Rahmat itu siapa?"
Tanyaku.

"kak Rahmat?, ahh, dia itu pelatih di sanggar silat, orangnya sangat baik dan tegas!"

Uh!
Sangat baik...
Dan tegas.....
Dan tegas....
Seperti kak Waldi!
Sialan...
Apakah aku sudah keduluan!

"Silat?, Jadi apa artinya sanggar silat itu sudah di buka kembali bri?!"
Tanya Rajab antusias.

"iya....., kata kak Nima baru berjalan 2 mingguan ini"
Jawab Abri.

"kenapa kau tidak bilang?!"

"memangnya kenapa jab?"

"aku salah satu anak perguruan di sana!, jadi kapan jadwal latihannya?!"
Tanya Rajab lagi.

"ehh..... Nanti malam"

"oke bri!, aku akan datang"

.
.
.

Malam harinya....
Setelah Magrib.

"jadi ini sanggar silatnya?"
Aku, Ivan, Gusti dan Ikbal mengintip kegiatan di dalam sanggar itu dari luar jendela.

"kenapa juga aku harus ikut dengan kalian?, padahal aku mau mencatat!"
Kata Ivan.

"sudah, nanti aku perlihatkan catatanku, sekarang bantu aku! Mana si kak Rahmat itu?!"

"ASTAGFIRULLAH!!!!"
Rajab terkejut melihat kami di luar jendela.

"Rajab!, Abri mana?!"
Tanyaku.

"Kalian sedang apa di situ?!"
Tanya Rajab balik.

"itu nanti saja, mana yang namanya kak Rahmat?!"

"kau ini datang kesini mau cari masalah?!"

"Rajab ada apa?!"
Itu suara Abri!

"eh?, itu bukannya Fahmi, Ivan, Gusti dan Ikbal?, ayo masuk!"
Abri melihat kami dan menyuruh kami masuk kedalam sanggar.

.
.

Kamipun masuk kedalam sanggar itu.

"kalian sedang apa tadi di luar?"
Tanya Abri.

"hehe, tadi Kebetukan saja lewat di sini, karena penasaran jadi kami mengintip"
Jawab Ivan.

"mana kak Rahmat?! Aduh!"
Rajab mencubit pinggangku.

"kak Rahmat?, ohh kak Rahmat keluar dulu beli gorengan hehe, sebentar lagi paling kembali"

"dedek Abri!!!!"

Uh!
Dedek?!

Seorang pria yang tadi memanggil Abri dedek menghampiri kami.

"siapa mereka?"
Tanyanya.

"kak Wira, kenalkan, ini Fahmi, Ivan, Ikbal dan Gusti"

Wira?
Hehe nama yang lucu....
Tapi tidak selucu kelakuannya!
Dia merangkul Abri dengan mesra!

"dedek Abri, latihannya mau di lanjut?"
Tanya si Wira itu.

"ahh latihan sama kakak tidak enak, kak Wira suka jahil"

Ja...hil?!

Hmmm....

*****

Jangan lupa vote :)

Selir Hati (Sejenak#2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang