"begini pak, saya ibu dari Abri meminta penyelidikan ini di hentikan saja"
"IBU!"
Aku sungguh tidak terima dengan ucapan Ibu barusan.
"bu, Aryo tidak mau!, bagaimanapun orang yang sudah mencelakai Abri harus di beri ganjaran juga!""Aryo!, orang ini pastinya masih berstatus pelajar, saya mengizinkan pelaku di cari tahu tapi tidak perlu di beri hukuman, saya mau pelaku hanya di berikan teguran saja"
"ibu kenapa?!"
Ibu ini.....
Terlalu pemaaf...."kalau itu yang ibu Ani mau...., kami akan melakukan sesuai kemauan ibu, ya sudah saya kembali ke kantor ya bu"
Beliaupun keluar dari kamar Abri."bu...., ada yang mau Mencelakai Abri, tapi ibu kenapa melakukan itu?!, Aryo tidak terima bu"
Ibu memegang pundakku.
"Aryo, jangan begitu, ibu mau yang terbaik untuk kita semua, ibu sudah yakin dengan pilihan ibu, tenang saja"Aku hanya mengangguk dan memeluk ibu.
"maafkan Aryo bu.... "
Ucapku..
.
.Keesokan harinya di sekolah....
****FAHMI POV****
Berkat Abri...
Sekolah jadi berubah cukup signifikan."Aku ke musollah dulu ya!"
"mau sholat ya?, ayo bareng"
Berkat usahanya kini semuanya jadi lebih baik.
Yang lain jadi rajin beribadah sejak Musollah di bersihkan.Umat kristiani di sekolah juga kini mendapatkan tempat untuk ibadah mereka.
Ide Abri untuk mengubah gudang lama sebagai tempat ibadah mereka berjalan dengan baik.Lalu Gusti yang notabenenya adalah satu-satunya umat Hindu di sekolah ini juga mendapatkan ruangan khusus untuk sembahyang, sebuah kelas kosong yang di peruntukan khusus untuk ibadah umat Hindu, yaaaa sekali lagi walaupun hanya Gusti saja.
"Oi, duduk sendiri begitu"
Kata Gusti yang baru saja keluar dari ruang ibadahnya."ya sendiri karena kau minta di temani!"
"hehehe maaf"
"sudah selesai Sembahyang?"
Tanyaku."sudah, terima kasih ya!"
Gusti duduk di sampingku lalu memakai kembali sepatunya.
"Omong-omong apa kau mau menjenguk Abri?""kapan?!"
Tanyaku antusias."nanti pulang sekolah langsung ke rumah sakit, kalau kau mau panggil Ikbal sama Ivan juga, aku sama Rajab boncengan nanti"
"Kau dan Rajab?, pffft.... "
"apa?, kenapa kau ketawa?"
Tanya Gusti bingung."hahaha, aku jadi curiga, kau ada apa-apa dengan Rajab hahahaha"
"me...memangnya kenapa?!, dari pada kau dan Abri tanpa kepastian begitu hehe"
"apa?!!!!, eh? Tunggu!, jadi benar kau dan Rajab?!!!!!!!"
"memang kenapa?, toh Rajab juga mau aku juga mau, jadi kenapa di tahan"
"yahhh, jadi aku dan Abri?"
"usaha ya mi hehehe"
"tapi....., aku masih belum habis pikir gus, apa memang ada yang mau mencelakai Abri?"
"katanya polisi berhenti menyelidiki soal ini"
"iya...."
Aku sudah tahu, Ayahku yang memberitahu soal ini.
Kata Ayah, ibu Abri meminta penyelidikan di hentikan.Tentu saja aku tidak terima!
.
.
.Sepulangnya kami dari sekolah....
Di sepanjang perjalanan ke rumah sakit, aku tidak fokus mengendarai motorku.
Bagaimana tidak?!
Di depanku Gusti tengah membonceng Rajab!
Bahkan Rajab dengan mesranya memeluk Gusti.Tentu saja aku iri....
Seandainya saja....
Saat ini Abri juga memelukku.Piiiip!!!!!!
"Fahmi!"
Ikbal mengagetkanku."apa?!"
"tidak apa-apa, tapi kau naik motor seperti tidak fokus begitu, Hati-hati!"
"iya.... "
Jawabku sekilas.Beberapa saat kemudian...
Kami tiba di rumah sakit, aku langsung bertemu dengan ibuku."bu!"
Aku memanggil ibuku."Fahmi?, kamu kenapa kesini?"
Tanya ibuku melihat kehadiranku di sini."aku mau menjenguk temanku, Abri"
"ahh Abri, ini ibu mau ke kamarnya untuk cek harian"
"apa Abri sudah sadar tante?"
Tanya Ivan."sudah, pagi tadi, ayo"
Kami mengikuti ibuku ke kamar Abri di rawat.
Sampai di depan kamar ibu membuka pintu dan kamipun masuk.Terlihat Abri sedang duduk sambil di temani oleh Ibunya dan Kak Aryo.
"Abri, bu, Aryo, ini ada teman-teman Abri datang menjenguk, ada Fahmi juga"
Kata Ibuku."ahh iya, terima kasih ya"
Ucap ibu Abri senang melihat kedatangan kami.
Sementara itu kak Aryo hanya diam saja melihat kami.Abri melihat kami dan langsung tersenyum.
Ibuku mendekati Abri dan mulai memeriknya.
"Abri, bagaimana kepalamu?"
Tanya ibu."sudah mendingan dok, pusingnya sudah hilang"
Jawab Abri."begitu....."
Ucap Ibu."Kalian!, bagaimana tugas kita di sekolah?"
Tanya Abri."kau masih memikirkan hal itu?!, lihat dirimu bri!, sekarang kau...... "
Ucapanku terhenti saat aku sadar kak Aryo menatap tajam ke arahku.Tiba-tiba kak Aryo berdiri dan berjalan menghampiriku.
"aku mau bicara berdua denganmu"
Ucapnya sekejap lalu keluar dari kamar.*****
Author mau coba survey, kalian sukanya cerita seperti apa?
Lurus-lurus saja romantis begitu..
Ada sedikit konflik...
Suka yang semi-semi :v
Ada adegan 18+ (plis jangan yang ini)
Apa yang seperti apa?
Nanti Author usahakan bikin cerita sesuai dengan kemauan kalian :)Jangan lupa vote :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Selir Hati (Sejenak#2)
HumorAbri terbangun dari Komanya dan menyadari jika semua yang telah ia alami bersama Fahmi dan teman-temannya hanyalah mimpi belaka. Namun justru itu adalah sebuah awal untuk kisah mereka, bagaimanakah mereka bertemu di kehidupan nyata?