Pagi (03)

704 39 8
                                    

Keesokan harinya......

Tok tok tok....

"oiii beruang, keluar dari guamu, bukannya hari ini kau sekolah?"

Suara fales yang tiap hari membangunkanku itu sangat menjengkelkan.
Siapa lagi jika bukan adik laki-laki ku satu-satunya, Ihsan.

"mau kesekolah tidak hari ini?, kalau tidak aku berangkat duluan"

"berisik!"
Aku bangkit dari tempat tidur dan berjalan ke arah pintu lalu membukanya.
"ini Minggu!"
Teriakku.

"makanya, walaupun libur begini bangunnya juga cepat"

"semalam habis begadang, wajar kalau aku.... "

"tidak tanya sumpah"
Ucap Ihsan sambil berjalan pergi.

.
.
.
.

****ABRI POV****

"mi........, mi........"

Aku merasakan sebuah kehangatan di tubuhku...
Sama seperti saat Fahmi memelukku.
Apa ini artinya Fahmi memelukku saat ini?!

Aku segera membuka mataku dan mendapati sebuah tangan kekar sedang memelukku dan mengusap kepalaku.

"mi..... Perasaan tanganmu tidak berotot begini....... "
Ucapku.

"mi? Siapa itu bri?"
Eh?! Suaranya laki-laki....
Tapi ini bukan suara Fahmi!
Namun.....
Aku tahu suara ini!

Aku segera berbalik untuk memastikan.
Alangkah terkejutnya aku ternyata yang memelukku adalah sosok yang sangat mirip dengan kak Aryo di dalam mimpiku itu.

"dah bangun adikku?"

"k..kak...kak Aryo?!"
Aku langsung memeluk kak Aryo dengan kuat dan menangis.

"eh eh ehhh kamu kenapa dek?, kok nangis?"

"kak Aryo jangan tinggalin Abri kak... Hiks.... Kak...... Aku tidak mau kakak meninggal.... "

"eh? Meninggal?! Kakak?!, Astagfirullah nyebut bri!, kakak masih sehat!, cuma pegal sih punggung kakak 3 hari tidak tidur"

Jadi itu semua benar hanya mimpi!
Syukurlah.....
Tapi...
Kak Aryo ada di kehidupan nyataku...
Artinya apakah yang lain juga nyata?!
Bahkan Fahmi?!

"dek?, kok melamum?"
Tanya kak Aryo.

"eh..tidak apa-apa kak.... "

"ya sudah, mau ikut kakak?"

"kemana?"

"cari angin, biar kamu segar.... "

"uh.... "

"mandi ya cepat, kakak tunggu di bawah sama ibu sama Bapak"
Katanya sambil keluar dari kamarku.

Ehhhhhh tunggu dulu!!!!!
Ibu? Bapak?
Kak Aryo bisa masuk ke kamarku?!
Apakah ini artinya kak Aryo ini adalah kakakku dalam artian kakak yang asli!

.
.
.

Sehabis Mandi dan berpakaian, aku turun ke dapur dan mendapati ibu bersama seorang perempuan sedang memasak.

"sudah bangun bri?"
Tanya ibu.

"hehehe iya bu, kak Aryo soalnya bangunin Abri..... "

"Aryo jangan ganggu adikmu kalau tidur...., kasihan Abri masih perlu banyak Istirahat"
Sahut ibu.

"iyak bu!!!"
Balas kak Aryo yang entah ada dimana.

"bu, ini kangkungnya mau di apakan?"
Tanya perempuan yang mirip dengan Nima kakakku di dalam mimpi.

"tumis saja, kesukaan Abri kamu tahu kan?"

"oh iya bu.... "

Jadi aku 3 bersaudara?!
Tapi sudah berapa hari aku di sini dan baru melihat mereka berdua?.

"bu, aku cuma 2 minggu ya di sini, soalnya mau balik ke kosan"
Kata Nima.

"nah kan pergi lagi, Aryo juga tidak bisa lama di sini, Aryo kan tugasnya di kabupaten sebelah"

"tenang bu"
Kak Aryo datang dan merangkulku.
"Aryo bakal pindah kok bu kesini"

"memang bisa yo?"

"bisa bu, ini Aryo sudah sementara ngurus berkasnya, biar bisa jagain adik-adik Aryo.... Hehehe"

"ya sudah, itu Abri kamu ajak ngapain dulu itu, sarapannya masih lama"

"iya bu, ini Aryo mau ngajak Abri cari angin dulu, kamu sudah mandi kan?"

"i...iya kak..... "

"kalau begitu ayok"
Kak Aryo menarik tanganku.

.
.
.
.

****FAHMI POV****

"Fahmi, pinjam motormu"
Ihsan masuk kedalam kamarku secara tiba-tiba.

"pake saja, kalau perlu aku tidak usah naik motor lagi...... "

"uh? Ahhh gara-gara kau habis menabrak orang terus orangnya meninggal ya?"

"jangan di bahas lagi soal itu....., untung saja keluarga korban tidak menuntutku.... "

"yah kalau mereka menuntut bisa-bisa kau masuk penjara"

"jangan sembarangan kalau bicara, lagi pula orang itu yang salah!, dia yang lari tiba-tiba ke tengah jalanan, sudah ah jangan di bahas orang yang sudah meninggal"

"ya sudah, aku pinjam motormu ya!"

"jangan ngebut! Kau masih kelas 1 SMP!, memang kau mau kemana?"

"cuma kewarung cari mi, lapar aku mau makan tapi kau tidak masak nasi"

"nitip, beliin juga ya"

"gampang kalau itu, du.... "

"pake duitmu dulu, nanti aku ganti, aku terlalu malas ambil di saku celanaku"

"ya sudah, punya kakak pemalas ya begini....."

.
.
.
.

****ABRI POV****

Aku memeluk kak Aryo dengan erat sementara ia melajukan motor sportnya entah kemana.

"oh iya bri.... Kamu tidak biasa panggil aku dengan panggilan kak begitu"

"a..ah... Gitu ya..... "

"iya, biasanya kamu panggil kakak pake nama, Aryo!!!!!!!!!, hahaha"

"ya biar bisa terasa dekat saja kak..."

"gitu ya....., jadi kamu sayang nih sama kakak Aryo ini?"

"sangat sayang..... "
Aku semakin mempererat pelukanku.
"jangan pergi lagi ya kak...... "
Bisikku.

"kakak janji, kakak akan selalu menjaga kamu mulai saat ini, kalau ada yang macam-macam sama kamu langsung aduin ke kakak! Biar kakak datangi rumahnya"

"bisa saja"

"beneran dek....., eh kita cari jajanan mau?"

"jajanan?"

*****

Perbandingan kakak adean Fahmi dengan kakak adean Abri.

Jangan lupa Vote dan komen :D

Selir Hati (Sejenak#2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang