15. PMS

735 84 2
                                    

Typo itu manusiawi kawan.

Hana memasuki mobil itu untuk mengambil es krimnya, sedangkan Jaehwa menunggu di luar dekat pintu.

Tak lama Hana keluar dengan wajahnya yang di tekuk, lalu meninggalkan Jaehwa tanpa mengucapkan sepatah kata.

"Hey, Hana, aduh, terima kasih paman, aku duluan ya, Im Ha Na! Tungguin!" ucap Jaehwa lalu mengejar Hana.

"Hey kenapa dengan wajahmu," tanya Jaehwa yang masih kesulitan menyeimbangi langkahnya dnegan Hana.

"Hey, berjalan lah dengan pelan, aku lelah," ucap Jaehwa lalu Hana berhenti mendadak membuat Jaehwa menabrak punggung Hana.

"Hey, jangan berhenti secara tiba-tiba," ucap Jaehwa.

"Aku tidak menyuruhmu untuk mengejarku eonnie," ucap Hana ketika membalikan tubuhnya.

"Ada apa hm?" tanya Jaehwa lembut.

"Ada apa apanya?" tanya Hana dengan nada menjengkelkan.

"Aku tau dari raut wajahmu dan nada bicaramu, kenapa? Apa es krimmu meleleh?" tanya Jaehwa.

"Ya! Es Krimku meleleh, menyebalkan!" kesal Hana lalu membuang muka.

"Sudahlah, nanti kita beli lagi ya?" ucap Jaehwa.

"Tidak, aku inginnya sekarang eonnie," ucap Hana merengek.

"Kalau begitu ayo kita cari es krim sekarang, tadi aku lihat ada toko es krim di depan sana," ucap Jaehwa.

"Tidak, aku ingin yang seperti tadi," rengek Hana.

"Berhenti merengek, tidak mungkin jika kita kembali ke restaurant itu," ucap Jaehwa.

"Aku tau kau tak menyayangiku Eonnie," ucap Hana lalu melanjutkan langkahnya dan meninggalkan Jaehwa yang menatapnya tak percaya.

Jaehwa menarik nafas untuk mengatur kesabarannya demi bayi besar kesayangannya ini.

"Yak, Hana-ya, aku tidak seperti, aku sangat menyayangimu, maafkan aku," ucap Jaehwa sembari mengejar Hana.

Dengan berlari sedikit Jaehwa berhasil menggapai tangan Hana dan merangkulnya.

Tak henti Jaehwa mengatakan maaf dan mengatakan bahwa ia menyayanginya seperti adik kandungnya.

"Oh ayolah maafkan aku, aku akan membelikanmu es krim yang banyak, aku janji," ucap Jaehwa sembari memeluk lengan tangan Hana.

"Tidak," jawab Hana singkat lalu melepaskan pelukan Jaehwa dari tangannya dan mempercepat langkahnya.

Kini mereka tiba di lorong yang tinggal beberapa meter lagi tiba di ruangan NCT, dan Jaehwa masih berusaha mengejar Hana karena langkah Hana yang besar dan cepat.

Tanpa memperhatikan langkahnya, tiba-tiba Hana tertabrak tubuh seorang pria yang membuat Hana dan pria itu teejatuh.

"Yak! Perhatikan lah langkahmu!" ucap Hana sembari berusaha berdiri.

"Omo! Kau tak apa Hana?" ucap Jaehwa lalu berlari kecil dan membantu Hana untuk berdiri. Sedangkan pria itu di temani oleh temannya yang lain.

SEOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang