Typo itu manusiawi kawan.
Mereka, kelima anggota BLACKCARD berkumpul di ruang inap. Menunggu proses pembersihan jenazah selesai sebelum akhirnya akan dibawa ke HBS untuk upacara penghormatan terakhir besok pagi.
Yoona dan Yumi masih menangis, Hayoon terdiam dengan air matanya yang mengalir deras, Jaehwa yang sudah sadar dan mendengar kabar duka itu, menangis dipelukan Johnny.
"Kalian kembali saja, ini sudah malam, biarkan mereka istirahat, kalian juga butuh istirahat," ucap Amanda pada Doyoung, Johnny, dan Taeyong.
Doyoung setuju, walau berat meninggalkan Yoona dengan keadaan yang seperti itu, tapi Doyoung yakin member BLACKCARD butuh waktunya sendiri.
"Kalau begitu, kami pamit, sekali lagi kami turut berduka cita, kami akan datang di upacara besok," ucap Doyoung mewakili.
Saat Doyoung dan Johnny berpamitan, Taeyong langsung menyelonong keluar. Semua mewajari prilaku Taeyong saat ini. Pasti berat juga baginya.
Saat ini diruangan itu hanya ada kelima member BC dan Amanda. Yoojin tengah mengurus surat kematin, menghubungi pihak keluarga, dan membuat laporan untuk perusahaan.
Karena memang ranjang mereka memiliki tirainya masing-masing, mereka memilih untuk menutup tirai mereka. Sedangkan Hana memilih duduk di tepi sebelah jendela sembari menghadap keluar, memandangi ramainya seoul saat malam hari.
"Eonnie, ini semua salahku ya?" ucap Hana tanpa mengalihkan pandangannya.
Amanda mendekati Hana dan mengelus pundak Hana yang tengah duduk di bangku.
"Ini semua takdir, ikhlas ok," ucap Amanda.
"Kalau saja aku tidak keras kepala dan menuruti ucapan Yoojin oppa, semua tidak akan terjadi," ucap Hana.
Amanda hanya diam, tak ingin menanggapi keluh kesah Hana.
"Bukan kah aku pembawa sial? Lebih baik aku mat-"
"Stt, apa yang kau katakan! Aku akan marah padamu jika kau mengatakan itu," tegur Amanda.
Hana menangis dalam diam.
"Aku ingin melihat Seoyeon eonnie," ucap Hana.
"Aku temani," ucap Amanda.
"Lalu yang menemani member lain siapa?" tanya Hana, Amanda diam.
"Aku tak apa," ucap Hana.
"Tap-"
"Aku mohon, aku ingin bertemu sebentar dengan Seoyeon eonnie, ini terakhir, aku janji," ucap Hana.
"Baiklah, jangan berbuat macam-macam," ucap Amanda.
"Percaya padaku," ucap Hana.
Lalu Hana keluar, dan pergi menuju dimana Seoyeon berada.
Hana tiba di depan ruangannya, melihat Seoyeon dari kaca yang berada pada pintu Hana tidak berani masuk, bukan takut akan hal lainnya, ia takut menangis di depan Seoyeon lagi, karena Hana pernah berjanji untuk tidak menangis kecuali tangis kebahagiaan pada Seoyeon. Terlalu banyak janji yang ia langgar, termasuk ucapannya yang dulu saat menonton film, Seoyeon pernah mengatakan jangan mendonorkan apapun itu dari tubuh member lain untuk Seoyeon. Walau akhirnya Hana tidak jadi mendonorkannya, namun Hana sempat ingin melakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEOUL
Fanfiction"Apakah kalian berminat untuk menjadi idol di agensi saya?" [×NCT] . . . Cerita ini hanyalah FIKSI belaka!!! •Penulis amatiran •Kata tidak baku dan kata kasar bertebaran •Mohon maaf bila terdapat banyak kesalahan dalam penulisan Start - 7 Januari 20...