Typo itu manusiawi kawan.
Sebelum membuka pintu, Hana menarik nafasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan.
Ceklek..
Yang pertana Hana lihat dari sebuah kamar itu adalah, kasur dengan muatan 3 orang.
Bukan. Bukan kasur itu yang menjadi masalah, oh ayolah, kasur di rumah Hana lebih mengenaskan lagi karena ada 3 kasur kecil yang memiliki jarak setiap kasurnya, dan tentunya itu lebih terasa 'kosong'nya dibanding dengan kasur yang ada di Villa.
Yup, jadi Hana dan 2 saudara kembarnya, mereka satu kamar dimanapun itu. Bahkan di villa dan di rumahnya, hanya mereka bertiga yang memiliki kamar dengan 3 kasur.
Pandangan Hana beralih menatap beberapa sudut tempat di kamar itu. Tak ada yang berubah dari kamarnya, pikir Hana. Hana tersenyum tipis lalu segera masuk dan menata bawaannya.
Setelah selesai menata, Hana kembali memandangi setiap sudut kamar itu, namun pandangannya terkunci dengan sebuah dinding di kamar itu yang memang menjadi hal yang mungkin paling dihindari oleh Hana.
Dinding yang berisi dengan foto-foto kenangannya di masa lalu, dan mungkin foto itu akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.
Itu menjadi tempat favorit Hana dulunya, karena Hana akan mencetak foto lalu memasangnya di bingkai dan memajangnya di dinding itu setiap ada komen yang menurut Hana memang pantas untuk di kenang. Bahkan dari foto yang ada, hampir tidak ada foto Hana seorang diri.
Hana melihat setiap foto, dan kembali mengingat kisahnya sembari tersenyum tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEOUL
Fanfic"Apakah kalian berminat untuk menjadi idol di agensi saya?" [×NCT] . . . Cerita ini hanyalah FIKSI belaka!!! •Penulis amatiran •Kata tidak baku dan kata kasar bertebaran •Mohon maaf bila terdapat banyak kesalahan dalam penulisan Start - 7 Januari 20...