Typo itu manusiawi kawan.
Halo haloo, author kangen nih sama komen kalian :((
Boleh dong komen apapun, mau berkeluh kesah juga boleh :))
Karna jujur, baca komen kalian itu bikin mood naik <3♡back to story♡
4 gadis tengah bersantai di asramanya sembari bermain game di handphone mereka. Tiba-tiba seorang wanita yang berusia tak jauh dari 4 gadis itu datang.
"Bagus! Kalian santai disini, sedangkan grup sampah itu terus berkembang," ucapnya lalu 4 gadis tadi terkejut, dengan sigap berdiri tegap dan melupakan ponselnya begitu saja yang terlempar entah kemana.
"Eonnie," ucap leader grup itu.
"Karina! Kinerjamu menurun, sebagai leader harusnya kau bisa menonjol!" ucapnya.
"Giselle! Kau gagal memperkuat bukti jika Jaehwa bersalah!" ucapnya.
"Winter! Kau tidak becus menyabotase mobil mereka!" ucapnya.
"Aku sudah susah-susah mencari cara dan berusaha agar kalian terkenal, tapi semua sia-sia karena kinerja kalian yang payah," ucapnya.
"Aku tak tau apa yang kalian pikirkan, sudah bertahun tahun, memang mereka sempat berada di bawah, tapi mereka bangkit lagi saat ini, dan lihat? Salah satu dari mereka berhasil bertunangan dengan member NCT, kalian harusnya malu, kalian tidak pantas menjadi idol jika seperti ini!" tegasnya.
"Bahkan 1 korban saja tidak cukup, seharusnya mereka semua mati!" lanjutnya.
"Tapi, Jaemin eon-"
"Diam kau! Kembalilah ke negaramu jika kau masih memihak pada mereka!" ucapnya memotong ucapan Ningning.
"Ini peringatan terakhir untuk kalian, lakukan sesuatu," ucapnya lalu meninggalkan mereka berempat yang terdiam di ruang tengah asrama mereka.
"Gila, orang itu gila, aku sudah lelah dengan semua ini," ucap Ningning.
"Tap-"
"Tapi apa eonnie? Secara tidak langsung, kita adalah pembunuh, terutama kau eonnie!" ucap Ningning memotong ucapan Winter dan menunjuknya.
"Ningning jaga sopan santunmu, dia eonniemu!" ucap Karina.
"Eonnie, sadar lah, kau hanya boneka untuknya," ucap Ningning pada Karina.
"Aku tau, tapi kita tak bisa berbuat apa-apa," ucap Giselle.
"Kita bisa, ayo kita lawan wanita iblis itu," ucap Ningning.
"Tak semudah itu, kita sudah seperti bertahun-tahun, sulit untuk mengalahkannya, kita sudah pernah mencoba bukan? Dan apa yang terjadi? Kita latihan 16 jam tanpa istirahat dan minum, kau tidak ingat saat itu kita hampir masuk UGD karna itu? Dan wanita itu mengarang cerita dengan mengatakn jika itu kemauan kita," ucap Karina.
"Aku sudah muak, terserah kalian mau tetap seperti ini atau tidak, yang jelas, aku kan mengakui perbuatanku," ucap Ningning lalu meninggalkan mereka.
"NINGNING!" panggil Karina.
Mereka berempat sama-sama takut, Giselle dan Winter yang kasihan dengan Karina yang disiksa lebih gila jika melanggar perintah, Karina yang menuruti karena tak ingin anggotanya disiksa, dan Ningning yang sudah lelah dengan semua siksaannya.
//disisi lain//
"Jadi dalang dibalik semua ini.." gumam seseorang yang mendengarkan percakapan member Aespa dengan seseorang yang sudah Hana anggap kakak sendiri. Ia tak sengaja mendengar melalui aplikasi game yang microphonenya dalam mode on.
"Hana-ya, kau kenapa?" tanya Yumi melihat Hana yang diam terpaku dengan air matanya yang mengalir.
"Eonnie," lirih Hana.
"Hey, kau kenapa?" ucap Yumi lembut lalu memeluk Hana.
"Apakah kita salah menjadi idol? Apakah kita ada salah pada orang-orang itu? Ap-" ucap Hana terhenti karena tak mampu melanjutkan perkataannya.
"Stt, tenang, tarik nafas, buang, katakan perlahan," ucap Yumi.
Hana menggelengkan kepalanya, disaat seperti ini lah yang membuat Hana teramat sangat merindukan eonnie kesayangannya, Seoyeon. Karena sejak debut, hanya Seoyeon yang menjadi tempat Hana bercerita.
Namun kini tak ada lagi tempat itu, jiwanya entah kemana, Hana berharap dapat bertemu lagi dengan Seoyeon.
"Eonnie, bisa tinggalkan aku sendiri?" tanya Hana.
Dengan berat hati, Yumi mengangguk, "take your time."
Yumi lalu pergi meninggalkan Hana sendiri di ruang latihan BLACKCARD. Karena member lain memiliki jadwal solo, sehingga tersisa Yumi dan Hana disana.
Hana menangis sejadi-jadinya, ia tak bisa menyalahkan member Aespa, karna mereka juga korban. Namun tak dipungkiri jika memang yang member Aespa lakukan adalah salah.
Ternyata, orang yang selama ini mengusik BLACKCARD adalah orang terdekatnya. Hana sangat kecewa dengan fakta yang ia dapatkan. Hana juga sakit hati saat mengetahui bahwa sahabatnya, Ningning menjadi korban kekerasan dari orang yang Hana anggap kakak sendiri.
"Eonnie, aku mengenalmu sebagai orang yang baik, orang yang mendukung kami bahkan sebelum kami debut, tapi aku tak menyakangka, jika kau juga yang menginginkan kami hancur, dan jujur aku sangat kecewa" lirih Hana.
"Apa yang harus aku lakukan, aku lelah dengan semua ini, ditambah fakta yang baru saja aku temui, aku muak," lirih Hana sebelum akhirnya ia mengambil cutter di mejanya dan memilih untuk mengakhir hidupnya.
Tbc.
Komen dong komen dong komen dong
KAMU SEDANG MEMBACA
SEOUL
Fanfic"Apakah kalian berminat untuk menjadi idol di agensi saya?" [×NCT] . . . Cerita ini hanyalah FIKSI belaka!!! •Penulis amatiran •Kata tidak baku dan kata kasar bertebaran •Mohon maaf bila terdapat banyak kesalahan dalam penulisan Start - 7 Januari 20...