2. Korea

2.1K 152 0
                                    

Hari sudah berganti, tepat pukul 04.17 Aira tengah bersiap untuk pergi ke stasiun. Memang rencana ia akan berangkat siang, namun ia takut kemalaman ketika tiba di Jakarta jadinya ia akan mengambil tiket penberangkatan pukul 6.

Jam menunjukan pukul 04.52, setelah menyiapkan semua dan memastikan tidak ada barang yabg tertinggal ia berpamitan dengan orang tuanya.

"Ma, Pa, Aira berangkat dulu ya," pamit Aira.

"Kok buru-buru sih, padahal mama masih kangen loh," ucap Mama Aira.

"Aira takut kemaleman ma sampe Jakartanya," jawab Aira.

"Tapi ini masih terlalu pagi Aira," ucap Papa Aira.

"Aira takut kehabisan tiket," jawab Aira.

"Yaudah hati-hati di jalan ya nak," ucap Papa Aira.

"Jangan lupa sholat, nurut sama kata Kakak-Kakak, jangan bandel, jangan telat makan," ucap Mama Aira.

"Iya Pa, Ma, yaudah Aira berangkat dulu, ojeknya udah did depan, Assalamuallaikum ma, pa," pamit Aira sembari mencium punggung tanggan orang tuanya.

"Waalaikumsalam," balas orang tua Aira.

(dari pada kelamaan gajelasnya, author skip pas udah sampe Jakarta ya)

Kini Aira telah tiba di Jakarta pada pukul kurang lebih 13.00. Aira juga sudah berada di rumah Zea dan kalian tau? Zea dan juga Lyodra sekarang tengah mendiami Aira, kerena Aira tidak memberitahu bahwa ia telah tiba di Jakarta melainkan langsung menuju rumah Zea.

"Kak, ih, jangan diemin Aira dong, kan Aira mau ngasih kejutan buat kalian," rengek Aira yang sedari tadi didiami oleh Zea dan Lyodra.

"Wow, aku terkejut. Lagian salah kamu, kenapa gak bilang? kalo tadi kamu kenapa-kenapa di jalan gimana? bawaan kamu berat, kalu kamu jatuh gimana?" omel Lyodra, sungguh sangat proteiktif kepada Zea maupun Aira, hanya saja Lyodra lebih protektif pada Aira karena usia Aira yang belum dibilang dewasa dan juga karena masa lalu Aira.

"Kak, Aira bukan anak TK kali," elak Aira.

"Iya tapi anak paud," ledek Zea.

"Kak Ly, Kaze ngajak ribut tuh," ucap Aira mengadu.

"Kan emang bener," ucap Lyodra membela Zea, membuat Zea tertawa puas.

"Kak Lily mah gak asik," ucap Aira seolah ia tengah marah.

"Ulu lu, Aira ngambek nih, ya udah, gak jadi beli mange (makaroni ngehe) aja deh," goda Zea.

"Ih, kok gitu si, ayo beli," rengek Aira lalu menarik tangan Lyodra dan Zea.

"Haha, iya ayo, Ze udah atuh jailin Airanya, mukanya sampe merah tuh," lerai Lyodra.

Sesuai percakapan tadi, mereka bertiga pun pergi membeli beberapa jajanan untuk cemilan diperjalanan.

(skip lagi ya sampe mereka udah sampe rumahnya Zea lagi, soalnya kalo enga mesti kalian bosen:))

Kini mereka bertiga telah berada di rumah Zea kembali, dan Mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Seperti Zea yang berada di ruang keluarga sedang asik bermain game di handphonenya.

Lyodra yang berada di dapur tengah menyiapkan bahan-bahan memasak untuk makan malam nanti.

Aira yang berada di kamar sedang membongkar bawaannya untuk ia tata ulang, agar lebih mudah mengambilnya karena memang sedari awal ia hanya menata asal.

Kira-kira sekitar 15-20 menit sudah waktu Aira menata kembali bawaannya dan kini telah selesai dengan bawaannya yang tetap satu koper besar yang dari kostnya dan satu koper kecil yang ia bawa dari Jogja.

SEOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang