38. Never Ending (END)

880 108 40
                                        


"Maafkan aku, Hyung."

Taehyung menghembuskan nafas pasrah mendengar permintaan maaf Eunwoo.

"Tidak papa. Kau bukan dokter, aku maklum kau tidak bisa melakukannya, bahkan hanya sekedar mengganti perban."

Eunwoo terkekeh mendengar ucapan Taehyung.

"Oh, Tuan Kim."

Dua orang itu berhenti berjalan saat seseorang tanpa sengaja berjalan ke arah mereka juga.

"Oh, hai Tian," sapa Taehyung.

"Tuan sedang apa di rumah sakit? Apa terjadi sesuatu padamu?"

Taehyung tersenyum. "Tidak ada, aku hanya mengganti perbanku karena adikku tidak bisa membantuku."

"Oh... syukurlah, aku pikir terjadi sesuatu padamu."

"Kau sedang sibuk? Ingin minum kopi?" tawar Taehyung.

"Ada yang ingin aku tanyakan juga padamu."

Tian menggaruk tengkuknya sambil bergumam.

"Um, sebenarnya aku tidak terlalu sibuk," katanya.

"Baiklah, ayo minum kopi bersama."

**

Di sinilah mereka bertiga. Duduk di sebuah bangku melingkar di salah satu kafe ternama yang tak jauh dari rumah sakit. Sejak mereka duduk hingga sekarang, kurang lebih lima belas menit, mereka sama-sama diam. Lebih tepatnya hanya Taehyung dan Tian yang diam, sementara Eunwoo cukup sibuk menyesuaikan jadwal dan beberapa urusan Taehyung.

"Bagaimana kabarmu?" tanya Taehyung.

Tian tersenyum. "Seperti yang Anda lihat, Tuan, aku sangat baik."

"Hum, syukurlah. Omong-omong, kemarin kau ke makam ibumu, sudah berapa lama dia meninggal?"

Tian tersenyum lagi, dia meletakkan kopi di tangannya kemudian menghembuskan nafas.

"Yah, belum lama. Baru delapan bulan lalu. Mama sakit sudah lama, akhirnya dia meninggal."

Taehyung manggut-manggut.

"Oh iya, ada yang ingin aku tanyakan padamu."

"Apa itu?"

"Bagaimana kau bisa tau jika Miko anakku. Saat pertama kali kita bertemu, kau bisa tau Miko anakku. Aku masih ingat benar, kau bilang kau menyelamatkan anakku padahal aku tidak pernah mengatakannya. Aku sudah lama ingin menanyakannya, tapi baru sekarang aku bisa."

"Um... soal itu, sebenarnya... aku tidak sengaja tau."

"Delia, hai."

"Oh, hai Tian."

"Sedang sibuk? Mau makan siang bersama?"

"Seperti yang kamu lihat. Aku harus menulis hasil lab ini karena katanya ini harus segera diserahkan ke dokter Smith. Padahal, sempelnya baru masuk satu minggu yang lalu. Aku benar-benar tidak menduga hasil tes DNA bisa keluar secepat ini. Pasti orang lab bekerja sangat keras dan rumah sakit pasti dibayar berkali-kali lipat."

"Tes DNA?"

Gadis berambut pirang itu mengangguk. Dia menggerakkan tangannya seolah meminta Tian untuk mendekatinya.

"Ini tes DNA seorang terkenal," bisiknya pada Tian.

"Terkenal? Siapa?" tanya Tian.

"Tuan Kim Taehyung, CEO The Electro King."

"CEO The Electro King?"

Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang