28. Be Connected

519 91 7
                                        

Ada sebuah rahasia yang tersimpan dalam liontin yang kini dipegang Taehyung. Sebuah rahasia tentang ketulusan persahabatannya dengan Jungkook sekian tahun lalu. Tentang kesetiaan seorang Jeon Jungkook.

Otaknya terus memutar kenangan manis dan pahit mereka saat bersama. Bagi Taehyung, Jungkook adalah seorang sahabat terbaik sekaligus pengkhianat ulung. Bagaimana tidak? Jungkook yang selalu ada di sisinya dulu, saat dia sedang susah. Tapi ironisnya, dia juga lah yang merebut kebahagiaan terbesarnya. Dengan tanpa pengetahuan Taehyung, Jungkook merebut hati kekasihnya—Nayeon dan menikahinya. Yang lebih menyedihkan adalah Jungkook dengan mudah membuat Nayeon melupakannya.

"Apa benar, Jungkook-ah? Kau benar-benar mengkhianatiku."

Taehyung menatap kepalan tangannya yang berisi liontin itu dengan kebencian. Bayangan kejahatan yang dilakukan Jungkook menari-nari di otaknya membuat pria itu tiba-tiba kembali membenci sahabatnya.

"Tuan Kim."

Taehyung menengok ke sumber suara dimana Dokter Smith berdiri bersama seorang pria yang sejak beberapa hari lalu hendak ditemuinya, tapi karena pekerjaan Taehyung cukup banyak, baru hari ini dia sempat menemuinya.

"Dia Alexander Hu Yi Tian."

Taehyung berdiri dan pria berjas dokter itu tersenyum padanya.

"Selamat siang, Tuan Kim."

Taehyung tersenyum kecil dan memperhatikan setiap inchi wajah pria itu. Taehyung tak mengenalnya, tapi seperti pernah melihatnya.

"Saya akan meninggalkan kalian," ucap Dokter Smith dan mendapat anggukan dari Taehyung.

Pintu ruangan itu pun tertutup. Taehyung mempersilahkan dokter muda itu untuk duduk di depannya.

"Ada perlu apa dengan saya, Tuan?" tanyanya.

Taehyung menatap pria yang sepengetahuannya sering dipanggil Tian atau Ti. Tatapan Taehyung sebenarnya kurang bersahabat dan cenderung mengintimidasi, tapi Tian masih bisa memberikan seutas senyum padanya.

"Apa kau mengenal Im—maksudku Jeon Nayeon?" tanya Taehyung.

"Nyonya Jeon? Ah, tentu. Dia pasien serosis hati di ruangan VIP 3. Saya beberapa kali bertemu dengannya," ujar Tian.

"Lalu apa hubunganmu dengannya?" tanya Taehyung to the point.

"Hubungan? Ah..." Tian terkekeh.

"Tidak ada. Kami tidak saling mengenal. Aku hanya beberapa kali bertemu dan berpapasan. Tapi aku tau namanya karena pernah sekali ditugaskan untuk memeriksa kondisinya."

"Lalu ini," kata Taehyung kemudian meletakkan liontin itu di meja, tepat di depan Tian.

"Dari rekaman CCTV aku melihatmu meletakkan ini di tangannya saat Nayeon tidak sadar. Kali ini bukan kalung sembarangan. Aku meninggalkannya dan menitipkannya pada seseorang sekian tahun lalu dan baru hari itu aku melihatnya lagi. Apa kau menyembunyikan sesuatu dariku?"

Tian tersenyum mendengar pertanyaan dari Taehyung.

"Ada," katanya.

"Bukan menyembunyikan, aku hanya bingung ingin memberitahukannya pada siapa," ujarnya lagi.

"Apa aku boleh menceritakannya padamu, Tuan Kim?"

Taehyung tak menjawab dan hanya menatap Tian penuh selidik, biar begitu Tian tau dengan jelas jika Taehyung ingin tau ceritanya.

Tian menarik nafas kemudian menghembuskannya perlahan.

"Tiga tahun lalu, aku sedang membeli kue di toko dekat apartemenku. Dari dalam toko aku melihat sebuah truk yang nampak tidak terkendali. Tapi tak berselang lama, truk itu menabrak sebuah mobil hingga terguling beberapa kali dan mobil itu baru berhenti setelah menabrak pohon atau pembatas jalan, aku sedikit lupa. Tapi yang aku ingat saat itu, mobil itu sudah berasap dan beberapa orang berusaha menyelamatkan penumpang mobil itu. Aku ingin diam dan melihat, tapi entah kenapa aku malah berlari mendekati mobil itu dan membantu mereka."

Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang