"Mama, Mama harus istirahat. Mama besok pagi harus pulang kan? Saat dokter memeriksa Mama, kondisi Mama harus sangat bagus. Iya kan?"
"Iya, Ma. Ayo, Mama tidur karena ini sudah malam."
Nayeon tersenyum menanggapi ucapan kedua anaknya. "Iya, Mama akan segera tidur. Kalian juga harus segera pulang, ya? Jungyeon, tolong bawa Miko, Sina, dan Sam pulang."
"Tidak," sela Miko.
"Miko mau menemani Mama. Miko mau tidur di sini. Hanya sehari, boleh ya?"
Semua sontak menatap Miko.
"Untuk apa? Di sini tidak ada tempat untukmu tidur. Tempat tidur Mama sangat sempit, tidak mungkin kau tidur dengan Mama," kata Sammy.
"Aku bisa tidur di tempat dimana Kakak duduk," jawab Miko.
Sam langsung menatap sofa yang didudukinya.
"Tapi ini tidak nyaman," kata Sammy.
"Tidak papa, yang penting aku bersama Mama," kata Miko.
"Boleh ya?"
Miko menyatukan kedua tangannya, memohon pada sang Mama, tak lupa memasang wajah semelas mungkin. Bukan hanya pada mamanya, tapi pada Bibi Jungyeon, dan kedua kakaknya.
"Please..."
Nayeon yang melihat itu terkekeh kemudian mencubit gemas kedua pipi Miko.
"Uh, anak Mama. Kau tidak perlu memohon begitu," kata Nayeon.
"Kau bisa tinggal dan menemani Mama jika memang ingin," katanya lagi dan sukses membuat mata Miko berbinar.
"Asik!"
"Ssst... Miko, jangan berisi."
Miko langsung menutup mulutnya saat Sam mengintrupsi. Sina yang melihat itu hanya terkekeh geli. Apalagi melihat wajah kesal Sammy.
"Maaf," cicit Miko.
"Baiklah. Jadi Miko tinggal dan menemani Mama?" tanya Jungyeon dan tentu dijawab anggukan oleh Miko.
"Ya sudah, kalau begitu Sam dan Sina ke rumah Bibi, ya?"
Sammy dan Sina mengangguk.
Kurang lebih dua jam kemudian, jam besuk habis dan Jungyeon mengajak kedua anak sahabatnya itu pulang. Sementara Miko, dia ada di rumah sakit, duduk di samping ranjang mamanya sambil tersenyum menatap wajah wanita yang dicintainya.
"Ada apa dengan senyum itu, hum?" tanya Nayeon.
"Miko senang sekali Mama akan pulang. Mama, saat di rumah jangan banyak kerja, ya? Mama harus banyak istirahat. Miko akan buat sarapan sendiri, bahkan Miko akan buatkan sarapan untuk semua orang. Jadi, Mama tidak usah khawatir."
"Huh? Sarapan? Memang kau bisa?"
Miko mengangguk. "Bisa, Ma. Kak Sam mengajari Miko memanggang roti, merebus air, membuat susu, uh... Dia juga mengajarkanku mencuci piring dengan benar dan bersih. Dia juga mengajariku menggunakan mesin cuci, Ma."
Ucapan polos Miko langsung mengundang tawa wanita tiga puluh lima tahun itu.
"Miko, kau diajari Kak Sam atau disuruh dia melakukan ini itu, hum?" tanya Nayeon karena di sini, Nayeon merasa Miko hanya dijaili kakak sulungnya dan jadi pesuruh selama dia tidak ada. Oh, Sam, sepertinya mamamu tau apa yang kau lakukan pada adikmu. Bersiaplah...
Miko hanya meringis.
"Kau ini," ucap Nayeon sambil mengusap kepala Miko.
"Sudah, Ma. Kenapa jadi bicara terus? Ayo istirahatlah," kata Miko.

KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [END]
Fanfic[15+] Kim Taehyung, Im Nayeon Book 2 tersedia di Karyakarsa! Miko memang tidak sempurna karena berjalan pincang. Namun, Miko anak yang cerdas, lugu, dan berhati mulia. Sayangnya keberuntungan tak berpihak padanya. Sejak kecelakaan tiga tahun lalu, M...