Taehyung membuka matanya perlahan saat silau matahari mengganggu mimpi indahnya. Pria itu mengerang sambil merenggangkan beberapa ototnya yang terasa sedikit kaku.
Jam berapa sekarang? batinnya.
Taehyung melihat jam di dinding dan dia langsung melebarkan matanya.
Jam tujuh lebih? Astaga!
Taehyung baru saja ingat dia ada jadwal meeting dengan klien jam sepuluh nanti. Dia juga belum mempersiapkan segalanya. Berdoa saja semoga Eunwoo berinisiatif membantunya.
"Miko. Hey, ayo bangun."
Taehyung mengguncang pelan tubuh Miko yang masih terbaring di ranjang. Bocah itu pun masih memejamkan mata sambil memeluk bonekanya.
"Miko, kau tidak sekolah?"
Miko menggeliat karena tidurnya terganggu. Biarpun begitu, Miko tidak mau membuka matanya.
"Wake up, Miko."
"Eung... aku mau bolos," gumam Miko.
"Aku masih mengantuk."
Taehyung menghembuskan nafas kesal. Dia menyibak selimut dan duduk di pinggir ranjang. Pria itu mengambil ponselnya yang ada di nakas berniat menghubungi Eunwoo untuk menanyakan jadwalnya dan beberapa rapatnya. Sayangnya, ponselnya mati.
"Sial, aku lupa menchargernya."
Taehyung langsung bangkit. Dia keluar dari kamar berniat mencari Nayeon untuk meminjam charger miliknya karena dia pun lupa tak membawanya.
"Nayeon-ah."
Nayeon tidak ada di dapur maupun halaman. Pasti wanita itu masih di kamar. Mungkin juga masih tidur mengingat mereka tidur terlalu larut.
Tok tok tok
"Nayeon-ah!"
Klek!
"Omo!"
Brak!
Taehyung langsung menutup kembali pintu kamar Nayeon begitu melihat wanita itu berada di dalam kamarnya dan dia sedang mengganti pakaian.
Sial!
Taehyung memejamkan matanya mencoba menghapus ingatan singkat tentang apa yang baru saja dia lihat.
Kau tidak melihat apapun Kim Taehyung. Ini bukan saatnya mesum.
Taehyung mengabaikan umpatan Nayeon dari dalam kamar. Dia bergidik ngeri membayangkan wajah Nayeon di dalam sana. Pasti memerah antara malu dan marah.
Bugh!
"Argh!"
Taehyung mengerang begitu sebuah pukulan mendarat di kepalanya.
"Sial, apa yang kau lakukan?" ucap Taehyung sambil mengerang kesakitan memegangi kepalanya. Pria itu bahkan sampai berjongkok karena tidak tahan menahan sakit.
"Brengsek!"
"Argh!"
Taehyung kembali menjerit saat rambutnya dijambak dengan brutal oleh Nayeon.
"Kenapa tidak mengetuk pintu dulu?" pekik Nayeon.
"Aku sudah mengetuk, kau tidak dengar."
"Aku dengar, tapi kau mengetuk dan langsung membuka pintu tanpa aku izinkan. Dasar tidak sopan!"
"Argh! Iya, maafkan aku. Anak-anakmu masih tidur, mereka bisa bangun kalau kita berteriak pagi-pagi buta begini," ucap Taehyung sambil memegangi tangan Nayeon yang masih menjambak rambutnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [END]
Fiksi Penggemar[15+] Kim Taehyung, Im Nayeon Book 2 tersedia di Karyakarsa! Miko memang tidak sempurna karena berjalan pincang. Namun, Miko anak yang cerdas, lugu, dan berhati mulia. Sayangnya keberuntungan tak berpihak padanya. Sejak kecelakaan tiga tahun lalu, M...