29. Appa

505 93 15
                                    


"Kau sudah sampai?"

"Hum, aku ada di depan sekolah sekarang."

"Baiklah, terima kasih ya, Tae. Tolong kau jemput Miko dan antar dia ke rumah sakit langsung."

Taehyung hanya menjawab dengan gumaman perintah dari Nayeon yang dia terima dari ponsel Jungyeon. Taehyung memang sengaja memberikan nomor ponselnya pada Jungyeon karena sangat ingin tahu kabar tentang Nayeon dan Miko. Yah, dia tidak bisa terus meminta bantuan Eunwoo sementara pria itu cukup banyak memiliki pekerjaan di kantor.

Taehyung memasukkan ponselnya ke kantung celananya kemudian keluar dari mobil. Tatapan elangnya mencari sosok Miko yang seharusnya sudah pulang beberapa jam lalu, tapi karena harus bimbingan untuk olimpiade, anak itu jadi harus pulang terlambat.

Senyum Taehyung merekah begitu melihat Miko yang duduk sendirian di dekat sebuah pohon. Taehyung pun berlari mendekat, tapi dia memilih jalan memutar karena hendak mengagetkan Miko.

Taehyung bersembunyi di belakang pohon beberapa saat sebelum berjalan mengendap-endap mendekati Miko.

"Apa?"

Rencana Taehyung gagal total saat Miko tiba-tiba berbalik menatapnya.

Taehyung menghembuskan nafas kesal. "Kau menghancurkan rencanaku," kata Taehyung.

"Rencana apa?" tanya Miko.

"Lupakan saja. Ayo pulang," kata Taehyung.

"Pulang? Tapi aku menunggu bibiku."

Taehyung berdecak. "Bibimu sibuk. Aku yang menjemputmu. Ayo, kita langsung ke rumah sakit menemui mamamu."

Tatapan Miko memicing.

"Kenapa kau menatapku begitu?" tanya Taehyung.

"Aku tidak yakin," kata Miko.

Taehyung merotasi bola matanya. "Kau ini. Kau pikir aku akan menculikmu? Memang apa imbalannya yang bisa aku minta pada mama atau bibimu, huh?"

"Mungkin saja dengan menculikku kau akan meminta mama atau Bibi Jung menikahimu. Paman kan jomblo."

Mata Taehyung melotot tak percaya begitu mendengar ucapan Miko.

"Hei, siapa yang mengajarimu bicara begitu? Anak kelas dua SD memangnya tau apa tentang kehidupan orang dewasa sepertiku? Aku tidak punya pacar karena itu pilihanku tau," seloroh Taehyung.

"Bilang saja tidak ada yang mau," monolog Miko lirih yang masih bisa didengar Taehyung.

"Enak saja kau, ya! Orang tertampan di dunia ini banyak yang mau asal kau tau."

"Terserahlah," kata Miko.

Taehyung menghembuskan nafas kesal kemudian duduk di samping Miko.

"Ada apa?" tanya Taehyung yang melihat wajah cemberut Miko.

"Tidak ada," kata Miko.

"Jangan bohong. Wajahmu mengatakan hal lain."

Miko sontak menatap Taehyung.

"Paman."

"Hm?"

"Lusa Mama akan dioperasi. Apa Mama akan sembuh? Aku takut sekali. Aku sampai tidak bisa fokus berlajar karena memikirkannya."

Rasa kesal Taehyung meluap begitu melihat tatapan sedih Miko. Taehyung tersenyum simpul kemudian mengusap kepala Miko.

"Jangan khawatir. Tuhan akan membantumu. Mamamu akan baik-baik saja. Kau percaya pada Tuhan kan?"

Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang