31. Scared

425 86 6
                                    

Mamanya sudah sadar sejak tiga hari lalu dan kondisinya berangsur membaik. Kata seorang dokter yang sok kenal, kalau tidak salah, namanya Tian. Katanya, mamanya akan lekas pulih dan bisa pulang dalam waktu tiga atau empat hari kedepan. Tapi Paman Taehyung? Pria itu masih tak bergerak. Miko jadi khawatir padanya. Bukan hanya dia, Paman Uwu pun nampak khawatir, padahal dia sendiri yang mengatakan pada Miko jika Paman Taehyung tak apa.

"Paman, bangunlah..." bisik Miko.

Anak itu memainkan jari-jari Taehyung sambil cemberut. Bosan, kesal, marah, sedih. Semua itu dia rasakan bersamaan saat melihat Taehyung.

"Aku ingin memarahi Paman karena jahat, melakukan sesuatu yang tidak seharusnya Paman lakukan. Paman, aku mau marah padamu. Pokoknya saat Paman bangun, aku tidak mau bicara padamu. Kau harus minta maaf yang banyak padaku. Kau harus bangun, aku..."

Anak itu berhenti mengoceh saat matanya mulai berkaca-kaca dan akhirnya menangis cukup kencang hingga Eunwoo yang ada di sana menunggu mereka cukup kaget.

"Hiks... Paman..."

Eunwoo yang melihat Miko mulai menangis langsung bangkit dan memeluknya. Tak lupa, Eunwoo mengusap punggung Miko untuk menenangkannya.

"Paman Uwu, Paman Taehyung kapan bangun? Aku sedih karena dia tidak bangun-bangun. Hiks... aku mau bertengkar dengannya, aku rindu bermain dengannya. Aku rindu dia mengomel hiks... aku sayang Paman Taehyung, Paman. Aku mau memeluknya... Aku mau dia membelikanku es krim coklat lagi."

"Hey, tenanglah Miko. Kau bicara seolah Paman Taehyung tak akan bangun lagi. Tenanglah, dia hanya kelelahan. Banyak sekali pekerjaan di kantor, jadi dia butuh istirahat. Dia sangat pusing, jadi butuh istirahat sebentar," ucap Eunwoo.

Pria itu melepaskan pelukannya kemudian menjauhkan tubuh Miko untuk melihat wajahnya.

"Hey, sudah menangisnya," kata Eunwoo sambil menghapus air mata Miko.

"Sekarang kau lebih baik kembali ke ruangan Mamamu, dia pasti mencarimu. Dia akan sedih karena kau tidak menjaganya. Dia sedang sakit kan?"

Miko terdiam menatap Eunwoo. Iya, dia punya mamanya yang harusnya lebih dia perhatikan. Mamanya pun sakit, dia tak bisa mengacuhkan wanita yang sudah melahirkan dan merawatnya hanya karena pria asing yang tiba-tiba datang, tapi membuat hidupnya berwana ini kan?

Ah, Miko jadi pusing. Miko menyayangi mereka semua. Miko tak ingin meninggalkan mereka.

"Hey, apa yang kau pikirkan? Sudah, kembalilah."

Miko mengangguk ragu. Dia kembali menatap Taehyung kemudian meraih tangannya dan menggenggamnya.

"Paman, berjanjilah untuk segera bangun. Harus. Kau harus bangun karena olimpiade sudah dekat. Aku sudah belajar dengan sangat rajin dan aku akan mendapatkan juara. Aku janji, nanti Mama akan dapat piala dan Paman akan dapat medalinya. Sumpah, aku janji akan berusaha keras dan memberikannya pada Mama dan Paman. Aku akan mengajak kalian ke atas panggung dan memberikannya sendiri pada kalian. Jadi Paman, Paman harus bangun, okay?"

Miko mencium punggung tangan Taehyung sebelum beranjak dari kursi. Anak itu tersenyum kemudian memeluk kaki Eunwoo.

"Paman, jaga Paman Taehyung, ya?"

Eunwoo mengangguk kemudian mengusap kepala Miko.

"Serahkan padaku. Kau jangan khawatir."

**

"Mama mencari Miko, ya?"

Pertanyaan Sina sukses membuyarkan lamunan Nayeon. wanita itu tersenyum kemudian mengangguk.

Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang