Beberapa minggu ini Miko disibukkan dengan menghabiskan waktu bersama paman aneh dan sok kenal--Kim Taehyung.
Ya, dua kali pertemuannya di hari Minggu belakangan ini memang hanya sekedar duduk di taman atau jalan-jalan mengelilingi taman sambil bercakap, bercanda, dan bertengkar, tapi Miko menyukainya, sungguh. Setidaknya dia tidak hanya diam membaca atau menulis di buku hariannya.
Sepertinya Miko mulai menyukai paman Taehyung. Dia aneh dan menjengkelkan, tapi baik dan perhatian juga.
"Menulis lagi?"
Miko tersentak lalu menutup bukunya refleks karena kaget.
"Kenapa paman selalu mengagetkanku, huh?"
Pria tampan itu terkekeh. "Kau saja yang selalu terlalu fokus pada sesuatu."
Miko mencibik kesal. Taehyung tersenyum lalu memberikan burger yang minggu lalu diinginkan Miko. Mereka tidak sempat membelinya minggu lalu karena Taehyung harus segera pergi, katanya ada urusan.
"Ini, dihabiskan biar kau segera besar."
Miko meletakkan bukunya lalu berganti mengambil burger ukuran medium dari tangan Taehyung.
"Terima kasih, paman."
Pria itu mengangguk "Bagaimana? Katanya kau mau menyembelih babimu. Jadi tidak?"
Miko mengangguk. Dia meletakkan burgernya lalu mengambil tasnya, membuka resletingnya dan menunjukkan isi tasnya pada Taehyung.
"Paman bisa membedah perutnya kan?"
Taehyung mengacungkan jempolnya. "Tentu saja, aku sangat pandai," katanya.
"Tapi jangan disini, ya? Kita ke rumahku, disana sangat aman. Kau mau?" lanjut Taehyung.
"Boleh."
"Oke, cepat habiskan burgermu. Nanti kita ke rumahku."
***
Miko dibuat takjub dengan gedung yang menjulang di depannya. Itu adalah sebuah gedung apartemen mewah di Toronto. Miko tidak pernah masuk, hanya beberapa kali melewatinya saja. Bukan gedungnya sebenarnya yang menjadi perhatian, tapi kenyataan jika Taehyung tinggal disana.
"Apa yang kau lihat? Apa ada orang yang mau bunuh diri di atas sana?"
Tatapan Miko beralih pada Taehyung yang ikut mendongak menatap apa yang ditatapnya tadi.
"Paman jangan mengada-ngada. Ayo cepat masuk. Miko tidak sabar membedahnya."
"Hum, ya. Baiklah. Ayo masuk."
Kedua pria berbeda usia itu berjalan bersama. Lift yang mereka naiki terus naik. Miko juga terus memperhatikan angka yang terus berubah.
"Paman tinggal di lantai berapa?" tanya Miko.
"Paling atas."
"Uh? Benarkah?"
"Kau ini tidak percayaan sekali. Lihat saja, nanti aku buktikan."
Benar saja, tak lama lift itu sampai di lantai paling atas. Di lorong itu hanya ada empat pintu sejauh Miko berjalan. Apartemen Taehyung ada di ujung lorong.
"Nah, silahkan masuk," ucap Taehyung saat pintu itu terbuka.
Miko melangkah masuk. Dia dibuat kagum dengan rumah Taehyung. Sangat luas dan terkesan mahal.
"Ini rumah paman? Besar sekali," kata Miko.
Pria itu hanya terkekeh. "Bagus ya?" tayanya.
Miko mengangguk. "Paman tinggal dengan siapa disini?" tanya Miko.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [END]
Fanfiction[15+] Kim Taehyung, Im Nayeon, Miko, Sina, Sammy Bukan kisah cinta biasa. Miko memang tidak sempurna karena berjalan pincang. Namun, Miko anak yang cerdas, lugu, dan berhati mulia. Sayangnya keberuntungan tak berpihak padanya. Sejak kecelakaan tiga...