8. A Little Gift for Papa

656 103 11
                                    

Taman tempat Miko belakangan menghabiskan waktu nampak lengang karena ini bukan Hari Minggu, jadi pasti tempat itu lebih sepi. Hanya ada beberapa orang yang berlalu lalang.

Hari ini Miko bolos. Ya, setiap satu tahun sekali Miko selalu menyempatkan diri untuk menyelipkan satu absesnsi tanpa keterangan. Sekali, tapat di hari perginya sang papa.

Jangan kira mama tidak tau. Nope. Nayeon tau dan memang dia sendiri yang mengatakan pada guru jika dua anaknya dipastikan tidak akan hadir di setiap tanggal 28 Agustus. Dua anaknya, minus Miko. Jadi Miko memutuskan ikut tidak masuk seperti kedua kakaknya walaupun tidak diizinkan mamanya. Toh, nanti bibi Jungnya akan mengizinkannya.

Lagipula, nanti dia juga pergi mengunjungi papa dengan bibinya, bukan dengan mama dan kakaknya. Mamanya tidak pernah mengajaknya jika ingin berkunjung ke tempat papa. Tidak tau kenapa, Miko ingin tanya, tapi bibi Jungyeon bilang tidak usah. Yasudah, Miko tidak tanya.

Miko beri hadiah apa untuk papa, ya? Batinnya.

"Apa Miko harus bawakan bunga lagi untuk papa? Pasti papa bosan," gumamnya.

"Makanan? Tapi papa pasti sudah kenyang. Lagipula papa tidak bisa makan. Lalu Miko bawakan apa?"

Mikopun mulai sedikit berpikir keras. Kira-kira hadiah apa yang disukai papanya. Tentunya selain bunga. Itu sudah sering, Miko pikir papanya pasti bosan.

"Boo!"

"Aaahh!!"

Miko menjerit saat tiba-tiba kedua pundaknya dipegang dan seseorang berteriak di belakangnya.

"Ha ha ha... Kaget, huh? Hahaha..."

"Aahh! Paman Taehyung menyebalkan! Kenapa mengagetkanku? Bagaimana kalau aku pingsan?"

Miko berteriak kesal pada pria yang masih tertawa melihat kekesalan Miko.

"Ha ha ha... Apa yang kau pikirkan sampai tidak menyadari aku datang, huh?"

Miko berdecak kesal.

"Bukan urusan paman," kata Miko ketus.

Pria itu--Taehyung mengernyit.

"Kau itu kelihatan sekali tidak menyukaiku," kata Taehyung lalu duduk di kursi yang sama dengan Miko.

"Memang," sahut Miko.

"Apa yang kau lakukan disini? Tidak sekolah? Kau bolos, ya?"

Miko menatap kesal Taehyung.

"Paman sendiri? Tidak bekerja? Bolos, ya?"

Pria itu terkekeh.

"Ya, tidak ada yang aku kerjakan. Jadi aku jalan-jalan."

"Paman pengangguran?" tanya Miko.

Taehyung terkekeh.

"Kelihatan ya?"

Miko mencibik. "Menyedihkan," gumamnya lirih.

"Apa? Kau mengatakan sesuatu?" tanya Taehyung cepat.

"Mengatakan apa? Tidak kok," jawab Miko.

"Tapi aku seperti dengar sesuatu tadi," gumam Taehyung.

"Lagian kenapa kita bisa bertemu lagi, sih? Paman muncul tiba-tiba lagi. Seram tau."

"Ehh... Aku sudah katakan aku bukan hantu. Lagian aku juga kebetulan lewat dan melihatmu. Jadi aku mau menyapa," kata Taehyung.

"Kembali ke pertanyaanku tadi. Apa yang kau lakukan disini? Dengan pakaian seperti itu pula."

Miko diam sejenak.

Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang