33. Stay Away from My Son

465 101 23
                                    

Kaki jenjang Nayeon berhenti tepat di depan sebuah pintu apartemen. Wanita itu menarik nafas dalam kemudian menghembuskannya perlahan. Dirasa sudah siap, tangannya terangkat untuk menekan bel dan tak menunggu lama, pintu pun terbuka.

Nayeon sempat terdiam beberapa saat melihat pria yang kini berdiri di depannya. Wajahnya cukup pucat dan pandangannya sayu, tapi Nayeon akui dia tetap terlihat tampan.

"Kau sudah sampai rupanya."

Nayeon hanya menunjukkan ekspresi datar kendati Taehyung memberikannya seutas senyum manis. Dia masih berperang dengan dirinya sendiri sejujurnya. Antara tega dan tak tega jika harus memisahkan keduanya.

"Masuklah, Nay."

Taehyung menggeser tubuhnya memberikan Nayeon jalan untuk masuk.

Walaupun sedikit ragu, Nayeon melangkah masuk. Dia berbalik saat mendengar suara pintu apartemen tertutup. Entah kenapa dia tiba-tiba takut. Berdua bersama Taehyung di apartemen pria itu-kenapa dia jadi teringat kejadian sembilan tahun lalu?

"Duduklah dulu, ingin minum apa?" tanya Taehyung.

"Tidak perlu," kata Nayeon.

"Aku ingin langsung saja."

"O-oh, begitukah?" Taehyung tertawa canggung sambil menggaruk tengkuknya.

"Hm, baiklah. Duduklah dulu."

"Terima kasih."

"Hum, tak masalah. Duduklah."

"Bukan. Terima kasih, Kim Taehyung."

Taehyung terdiam bingung mendengar ucapan Nayeon.

"Maksud terima kasih itu apa?" tanya Taehyung.

"Terima kasih karena kau sudah menyadarkanku jika Miko sangat berharga untukku. Terima kasih juga karena sudah mendonorkan sedikit hatimu untukku. Terima kasih untuk semuanya."

Taehyung mematung mendengar ucapan Nayeon.

"Nay, dari mana kau tau?"

"Tidak penting aku tau dari mana. Yang jelas aku sangat berhutang padamu. Aku akan berusaha menggantinya. Apapun itu aku akan berusaha mengganti apa yang kau berikan padaku. Tapi aku ingin satu hal."

"Nay, tunggu dulu-"

"Jauhi anakku," sela Nayeon.

"Maaf, maksudnya?" tanya Taehyung.

Nayeon menghembuskan nafas. dia menatap Taehyung yang mungkin mengerti maksudnya, hanya berpura-pura bodoh saja.

"Jauhi Miko. Jangan temui dia lagi sampai kapanpun."

Taehyung diam sejenak, mencerna tiap kata yang Nayeon lontarkan padanya.

"Ah..." Taehyung terkekeh.

"Maksudmu aku harus pergi dari kehidupan Miko, begitu?" tanya Taehyung.

"Ya. Kau tau benar maksudku, Kim Taehyung," ucap Nayeon.

"Anakku, Jeon Miko, tidak seharusnya dekat dengan orang asing sepertimu."

Mendengar itu, Taehyung terkekeh lagi dan dia mengusap kasar wajahnya.

"Im Nayeon, kau-"

Taehyung tak melanjutkan ucapannya dan kembali terkekeh sinis, tak habis pikir dengan wanita itu.

"Orang asing katamu?" tanya Taehyung.

"Aku ayah kandungnya, Im Nayeon. Aku ayah kandungnya," ucap Taehyung penuh penekanan.

"Aku yang membuatnya hadir dalam hidupmu, apa kau lupa?"

Nayeon mengangguk. "Ya, kau benar. Kau yang memaksanya ada lebih tepatnya. Kau memaksanya ada, kemudian kau pergi begitu saja," ucap Nayeon dengan suara bergetar.

Destiny [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang