11. Aku Juga Ingin Bahagia

524 38 33
                                    

Hye In berjalan diatas jembatan Sungai Han. Ia memejamkan matanya. Angin berhembus senada dengan jatuhnya air mata Hye In.

"Apa sebaiknya aku menyusulmu saja Hameoni?" Hye In menaiki pinggir jembatan itu dan berdiri diatasnya...

BRUKK.

Hye In terjatuh ke jembatan karena seseorang menariknya.

"Ya Joo Hye In! Kau sudah gila ya?!" Teriak seseorang yang menariknya sambil berdiri dan membersihkan bajunya dan membantu Hye In berdiri.

"Gu Sa Hyeon?"kata yang pertama kali keluar dari mulut Hye In.

"Ya! Kau.." Kalimat Sa Hyeon terhenti karena melihat Hye In menangis.

"Ya.. kenapa kau menangis?" Sa Hyeon bingung karena tiba-tiba Hye In menangis, ia memegang pundak Hye In. Hye In masih terus menangis tanpa mengatakan apapun.

"Apa salahku? Kenapa semua orang membuangku seperti ini? Semua meninggalkanku sendirian. Aku juga ingin bahagia.."ucap Hye In sambil menangis. Sa Hyeon yang mendengar itu langsung memeluk Hye In.

"Aniya, Hye In~ah. Kau tak sendirian. Ada aku disini."memeluk Hye In dan menepuk punggungnya.
.
.
.
.

Dan Tae berjalan di lobby kantornya hendak menghadiri meeting dengan salah satu klien

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan Tae berjalan di lobby kantornya hendak menghadiri meeting dengan salah satu klien. Saat berjalan ia tak sengaja bertabrakan dengan seorang kurir. 

"Ah, jwesonghabnida(maaf)"kata kurir tersebut.

"Gwenchanayo."ucap Dan Tae.

Tunggu.. suara ini... Batin Dan Tae lalu melanjutkan perjalanan keluar menuju meeting.

Kurir itu terus memandangi Dan Tae dan meletakkan paket di resepsionis lalu pergi.
Di depan mobil, Dan Tae mengingat kembali suara yang terdengar tak asing di telinganya.

"Suara itu.. sepertinya aku mengenalnya."ucap Dan Tae sambil berpikir keras.

"Kita pergi sekarang tuan?"tanya Sekretaris Yoon.

"Ah ya, ayo berangkat." Dan Tae masuk ke mobil, kemudian berangkat menuju tempat meeting. Kurir tadi keluar dan bergegas menaiki motornya lalu pergi.

 Kurir tadi keluar dan bergegas menaiki motornya lalu pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PRECIOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang