17. Menyesakkan

480 29 14
                                    

Hye In tiba di hera palace. Ia berjalan memasuki penthouse dan melihat bahwa penthouse sangat sepi. Namun, Ia tak peduli dan langsung menaiki tangga. Lalu ia masuk ke kamarnya. Ia meletakkan tasnya di kursi meja belajarnya dan ia berbaring di kasurnya. Ia tersenyum ketika mengingat saat-saat dia bersama Sa Hyeon. Saat akan memejamkan matanya, tiba-tiba ada suara..

BRAAAKKK..

Hye In terkejut dan langsung berlari keluar kamarnya. Ia melihat Su Ryeon yang berpegangan pada meja dan beberapa barang diatas meja tersebut terjatuh.

"Imo!" Hye In bergegas mendekati Su Ryeon.
"Gwenchanayo?!"

"Hye In~ah.. aku tak apa.."ucap Su Ryeon yang berusaha berdiri di bibantu oleh Hye In.

"Saya akan mengantarmu ke kamar." Hye In membopong Su Ryeon sampai ke kamarnya.

"Apakah kau butuh sesuatu?" Tanya Hye In sembari membaringkan Su Ryeon di ranjangnya.

"Ani.. aku tak perlu sesuatu." Su Ryeon memegang kepalanya yang nyeri.

"Apakah kau sudah makan siang?" Su Ryeon hanya tersenyum.

"Aku rasa belum, sebentar aku akan meminta Ms. Yang membuatkan makan siang. Tunggulah." Lalu Hye In bergegas turun ke bawah mencari Ms. Yang.

"Ms. Yang? Ms. Yang?" Hye In memanggil Ms. Yang namun tak ada jawaban.
"Apa dia sedang pergi? Yasudah kalau gitu aku saja yang memasak."

Hye In menuju dapur dan membuat bubur untuk Su Ryeon. Setelah selesai memasaknya, ia membawa semangkuk bubur, segelas air dan beberapa lauk ke kamar Su Ryeon.

Hye In masuk ke kamar, ia mendekati ranjang Su Ryeon dan meletakkan makanan yang ia bawa di atas meja sebelah ranjang.

"Imo, makanlah dulu agar kau bisa meminum obat setelahnya."ucap Hye In, Su Ryeon mencoba memposisikan badannya salam posisi duduk. Hye In mengambil nampan yang berisi mangkuk tadi dan membawanya kehadapan Su Ryeon.

Su Ryeon memegang kepalanya karena rasa nyeri yang ia rasakan.

"Saya suapi..." Hye In menyendok bubur yang ada di mangkuk"aaa..." Hye In menyuapi Eommanya. Su Ryeon memandangi Hye In, karena ia tak percaya bahwa putrinya saat ini sedang duduk dihadapannya dan menyuapinya.

"Imo? Aaaa." Su Ryeon tersenyum dan memakan bubur itu. Hye In tersenyum karena melihat eommanya memakan bubur yang ia suapi. Su Ryeon meneteskan air matanya.

"Waeyo? Apakah buburnya tidak enak? Tadi aku yang membuatnya karena Ms. Yang sedang tidak ada.." Hye In khawatir.
Su Ryeon menghapus air matanya dan tersenyum.

"Ani.. bubur ini sungguh enak. Aku tak tahu ternyata kau bisa memasak."
Hye In hanya tersenyum lalu ia menyuapi bubur kepada Su Ryeon lagi.
Su Ryeon mencoba meraih gelas, Hye In mengambilnya untuk Su Ryeon.

"Ini.." Su Ryeon mengambil gelas itu dan meminum airnya. Setelah beberapa kali suap. Akhirnya Su Ryeon selesai menghabiskan makanannya.

"Obatnya ada dimana?"

"Di meja riasku, 2 kantung yang ada disana." Hye In melihat kearah meja rias, ia bangun dan menuju kesana. Setelah mendapatkan obatnya, ia membuka dan memberikanya kepada Su Ryeon.

Su Ryeon mengambil obat itu dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Hye In kemudian memberikan segelas air. Su Ryeon meneguk air dan obat itu. Setelah selesai ia memberikannya kepada Hye In.
Hye In tersenyum.

"Sekarang istirahatlah." Hye In hedak bangun namun Su Ryeon menahannya.

"Hye In~ah..."panggil Su Ryeon memegang tangan putrinya

PRECIOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang