4. Unfamiliar Family

842 52 12
                                    

"Joo Hye In~"ucap Ha Nee "hari ini setelah sekolah bagaimana kali kita makan tteokbokki?"

"Hmmm setuju! Yang telat sampai sekolah dia yang bayar!" Lalu ia berlari menuju halte bus.

Mereka berlomba menuju halte bus, Hye In memimpin, namun saat ia ingin menyebrang...

"Awas!!"teriak seorang pria

Lalu pria itu menarik Hye In dan jatuh bersama. Pria itu melindungi kepala Hye In agar tidak terbentur.

"Kau tak apa?"tanya pria itu.

"Ah.. iya, aku tak apa."sambil berdiri dan membersihkan pakaiannya.
"Kamsahabnida, sudah menolongku."membungkuk sopan

"Ya! Joo Hye In! Kau tak apa?! Haish kau harusnya lihat-lihat saat jalan!"ucap Ha Nee lalu Hye In hanya mengangguk.

"Aku pergi dulu."ucap pria itu meninggalkan Hye In dan Ha Nee. Kemudian Hye In melihat benda bersinar dibawahnya. Sebuah nametag bertuliskan 구 사 현 (Gu Sa Hyeon)

"Hey tunggu! Ini punyamu!" Namun terlambat, pria itu sudah jauh dan tak terlihat punggungnya.

"Sepertinya dia siswa Cheong Ah, dilihat dari seragamnya."ucap Ha Nee

"Geurae?"Hye In hanya melihat nametag itu dan menyimpannya dalam saku.
"Ayo berangkat."ucapnya

Matahari mulai meredupkan sinarnya, bel sekolah pun berbunyi tanda siswa bisa kembali ke rumah masing-masing. Hye In pergi makan tteokbokki dengan Ha Nee lalu pulang ke rumahnya. Saat Hye In masuk kerumahnya, ia melihat Su Ah Imo berada di meja makan.

"Hye In~ah, duduklah, aku ingin bicara padamu."lalu Hye In duduk di hadapan Su Ah Imo.
"Hye In~ah.. aku tahu ini berat untuk mu dan... mungkin sedikit tidak nyaman untukmu. Tapi tolong mengertilah, dan tinggallah bersama orang tuamu. Kau masih dibawah umur jadi tak mungkin kau tinggal disini sendirian."ucap Su Ah Imo.

"Imo, mungkin aku di bawah umur,tapi aku bisa menjaga diriku sendiri! Aku tak butuh mereka. Aku tak mau tinggal dengan orang asing."ucap Hye In

"Hye In~ah! Mereka adalah orang tuamu! Kau sama sekali belum dewasa, lihatlah sikapmu ini!"bentak Su Ah Imo.

"Imo! Jika imo menjadi diriku, apa imo akan pergi?! Tinggal dengan orang tua yang hanya mengunjungiku satu bulan sekali?! Tinggal bersama adik-adik yang aku tak kenal?! Menjadi anggota keluarga yang tak diharapkan?! Aku tak bisa hidup seperti itu imo! Lebih baik aku tinggal sendiri daripada tinggal dengan mereka!"ucap Hye In dengan nada tinggi dan menangis. Ia berdiri dan hendak pergi ke kamarnya, tetapi Su Ah Imo menahannya.

"Tolong lakukan ini untuk Halmeoni!"menghela nafas. "Sebelum pergi, Halmeoni memintaku untuk memastikan kau tinggal dengan orang tuamu dan juga beliau ingin kau bahagia! Tolong.. lakukan demi Halmeoni.. arasseo?"

Hye In pergi masuk ke kamarnya. Ia menangis sambil melihat foto Halmeoni.

Halmeoni... baiklah.. aku akan mencoba berdamai dengan itu dan mencoba memaafkan... ini untukmu Halmeoni, bukan untuk mereka. Batin Hye In.

Keesokan sorenya, Hye In menelfon seseorang.

"Ha Nee~ya.. bisakah kita bertemu sekarang? Aku ingin menyampaikan hal penting."ucap Hye In lesu

"Oh ada apa dengan suaramu itu sayangku. Apakah kau merindukanku?"ucap Ha Nee dengan nada bercanda dan tertawa

"Ya.. aku sedang tidak mood untuk itu, temui aku di taman sekarang juga."

"Arasseo.. aku berangkat sekarang."

Hye In menutup ponselnya dan keluar dari kamar. Saat sampai di ruang tamu, ia melihat orang tuanya duduk di sofa.

PRECIOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang