15. Ternyata Benar

459 34 25
                                    

"Tapi tetap saja yeobo, aku.. aku takut.."

"Tenanglah, aku yakin semua akan baik-baik saja. Sekarang ayo tidur, sudah larut." Su Ryeon mengangguk, saat akan bersiap untuk tidur tiba-tiba

PRAAAANNGGG..
PRAAAAANGG..

Dan Tae dan Su Ryeon terkejut dan saling bertatapan. Mereka langsung segera bangun dari tempat tidurnya dan menuju ke arah suara. Mereka turun dan melihat bahwa foto keluarga mereka dan 2 guci pecah.

"Astaga Yeobo! Apa yang terjadi?!" Ucap Su Ryeon yang kaget melihat ruang tamunya penuh dengan barang pecah belah.
Dan Tae mendekati pecahan-pecahan itu dan melihat ada suatu tulisan.

BERSIAPLAH! KAU AKAN SEGERA MEMBAYARNYA!
•091001•

"Yeobo?!" Su Ryeon membaca tulisan itu.

"Siapa yang melakukan ini?!" Dan Tae lalu meremas kertas itu.

"Yeobo, anak-anak!" Su Ryeon dan suaminya langsung berlari ke kamar anak-anaknya. Dan Tae ke kamar Seok Hoon dan Su Ryeon ke kamar Seok Kyung.

•kamar Seok Kyung•
Su Ryeon membuka pintu dan melihat anaknya yang sedang tertidur di kasurnya. Ia mendekatinya dan suduk di sebelah ranjangnya. Ia mengelus kepala anaknya itu.

"Untunglah kau baik-baik saja Seok Kyung~ah." Hela nafas lega Su Ryeon hembuskan.

•kamar Seok Hoon•
Dan Tae membuka pintu dan melihat Seok Hoon sedang berada di meja belajarnya dengan earphone yang ada di telinganya. Dan Tae mendekati putranya.

"Seok Hoon~ah?"memegang pundak anaknya. Seok Hoon terkejut dan langsung melepaskan earphone nya.

"Ne appa, ada apa?"

"Kenapa kau belum tidur?"

"Ah aku sedang menghafalkan materi untuk presentasi besok."

"Ah begitu, kau tidak mendengar sesuatu yang aneh atau melihat yang aneh?"

"Maksud appa? Aku dari tadi belajar disini memakai earphone jadi tak mendengar apapun, apakah ada sesuatu yang terjadi appa?"

"Ah tidak ada.. kau tidurlah sekarang, ini sudah larut."

"Ne appa, selamat tidur."

Dan Tae tersenyum dan menepuk pundak putranya lalu keluar dari kamar putranya.
Lalu ia berbelok untuk menuju kamar putrinya.
Saat membuka pintu dan masuk, ia melihat putri dan istrinya sedang tertidur. Dan Tae berjalan mendekati mereka. Ia duduk di samping istrinya dan mengelus kepalanya.

"Aku akan menemukannya dan melindungi kalian apapun itu risikonya."ucap Dan Tae mengelus kepala istrinya lalu mengecup kepalanya. Ia juga mengecup kepala anaknya.
Lalu ia berdiri dan menuju keluar kamar.

Dan Tae melihat ke arah kamar Hye In. Ia berjalan mendekati kamar Hye In dan membuka pintu. Hye In sedang tertidur di ranjangnya. Ia mendekati Hye In dan duduk di sebelahnya.

"Hye In~ah... mianhae... appa berjanji akan berusaha untuk membahagiakanmu dan melindungimu. Appa takkan lemah untuk kedua kalinya." Dan Tae mengelus kepala Hye In dan meninggalkan kamarnya.

Dan Tae ke ruang kerjanya dan menelpon seseorang.

"Gyeong Nam~ah.. maaf menelpon mu malam-malam begini.."

"Tidak apa hyung, apa terjadi sesuatu?"

"Malam ini ada seseorang yang masuk ke penthouseku dan memcahkan barang-barang yang ada disini. Dan, ada surat ancaman lainnya, ah ya, aku lupa memberitahu mu sesuatu. Kemarin siang, aku mendapat surat ancaman lainnya dan ada nomor baru
950525 tolong periksa nomor apa itu."

PRECIOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang