Hye In yang tak sengaja menatap Su Ryeon langsung berlari kearahnya "Eomma!"ucap Hye In sambil berlari kearah Eommanya. Su Ryeon tersenyum dan tiba-tiba
CKIIIIT
BRUK.....
"Hye In~ah!!" Su Ryeon langsung berlari menuju anaknya yang tergeletak di aspal. Ia meraih anaknya dan mencoba menyadarkan anaknya.
"Hye In~ah bangun lah!" Lalu ia menggendong putrinya menuju mobil yang ia kendarai. Hee Jung Halmeoni pun mengikuti Su Ryeon. Dengan kecepatan penuh ia mengendarai mobilnya menuju rumah sakit terdekat. Setelah sampai, ia langsung memarkirkan mobilnya di depan ruang gawat darurat. Lalu staff rumah sakit mengeluarkan bed dan membawa Hye In untuk menjalani pemeriksaan.
"Hye In~ah, bertahanlah kumohon."ucap Su Ryeon sambil memegang tangan anaknya saat menuju ruang pemeriksaan.
"Maaf anda hanya bisa mengantarnya sampai disini."ucap salah satu staff medis, lalu menutup pintu untuk melakukan pemeriksaan terhadap Hye In. Su Ryeon yang panik terlihat mondar-mandir di depan ruang itu.
"Su Ryeon~ah, tenanglah. Aku yakin Hye In akan baik-baik saja." Ucap Halmeoni sambil mendudukkan Su Ryeon.
"Eomma, Hye In.. ini semua salahku. Harusnya aku tidak datang.. maka ini semua tidak akan terjadi."ucap Su Ryeon duduk dan menangis di kursi ruang tunggu.
"Aniya.. Hye In itu anak kuat, aku yakin dia akan baik-baik saja. Ini bukan salahmu."
"Eomma.. Bagaimana kalau terjadi sesuatu yang buruk?"
"Gwenchana.. Semua akan baik-baik saja."
Ring....Ring.....
Suara ponsel berdering. Lalu Su Ryeon meraih ponsel yang ada di sakunya, terlihat nama suaminya ada disana.
"Yeoboseyo.... kamu ada dimana?"tanya Dan Tae
"Aku.. aku ada di rumah sakit yeobo."ucapnya sambil menahan tangis.
"Apa?! Rumah sakit? Ada apa?! Apa kau sakit?"tanya Dan Tae panik.
"Anieyo yeobo.. bukan aku.. tapi anak kita.. Hye In."
"Hye In?! Ada apa dengannya?! Aku kesana sekarang!"menutup telfon.
Setelah telfon ditutup, Su Ryeon menangis. Halmeoni hanya bisa memeluknya agar merasa tenang. Tak lama kemudian seorang dokter keluar dari ruangan. Hal itu membuat Su Ryeon langsung bangkit dari duduknya.
"Bagaimana keadaan anak saya,dok?"
"Kondisi Hye In saat ini cukup serius, karena terjadi patah pada tulangnya tangan kanannya. Jadi ia harus di rawat disini beberapa hari agar kami bisa memantau perkembangannya. Setelah semuanya baik-baik saja baru ia boleh pulang." Ucap dokter lalu pergi meninggalkan Su Ryeon dan Halmeoni
"Omo.. Hye In ku yang malang."ucap Halmeoni. Su Ryeon yang merasa sangat bersalah kembali menangis sambil memukul dadanya yang sesak dan kemudian terduduk di kursi. Tak lama kemudian Dan Tae datang dan langsung menuju istrinya.
"Yeobo.. kau baik-baik saja? Hye In, bagaimana keadaannya?!"ucap Dan Tae panik, lalu ia memeluk istrinya.
"Hye In.. mengalami patah tulang pada tangan kanannya dan harus di rawat beberapa hari."ucap Halmeoni.
"Hye In~ah..."ucap Dan Tae lemas sambil memeluk istrinya yang sedang menangis "gwenchana.. semua baik-baik saja."
"Yeobo.. ini semua salahku.. ini semua salahku...."kata Su Ryeon sambil menangis.
"Aniya.. ini bukan salahmu, tenanglah.."Menenangkan Su Ryeon yang masih menangis dalam dekapannya.
"Maaf, keluarga Joo Hye In? Anda harus mengurus administrasi. Mari ikut saya."ucap salah satu staff rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRECIOUS
Fanfic"Selama ini aku sudah buta terhadap semuanya sampai aku harus kehilangan" -Shim "Aku benci diriku sendiri karena lemah dan tak bisa menjaganya"-Joo "Aku adalah manusia terbodoh di dunia"-Hoon "Keberadaan orang memang akan berarti ketika ia sudah tia...