6. Peringatan!

619 46 20
                                    

Su Ryeon yang sedang menaiki tangga terkejut melihat Seok Kyung berlari sambil menangis.

"Seok Kyung~ah..."lalu Su Ryeon berpapasan dengan Seok Hoon.

"Seok Hoon~ah, tunggu. Kenapa Seok Kyung menangis?" Tanya Su Ryeon yang heran dengan situasi ini.

"Tadi..."Saat Seok Hoon mau menjelaskan, Terdengar suara pintu kamar terbuka..
Hye In keluar dari kamarnya dan langsung menuruni tangga tanpa mengatakan apapun. Ia berlari menuju keluar dari penthouse.

"Hye In~ah!! Seok Hoon~ah, tolong kerjalah Hye In."ucap Su Ryeon.

"Ne eomma."Seok Hoon berlari mengikuti Hye In. Hye In yang sudah sampai lift langsung menekan tombol tutup. Seok Hoon yang tertinggal langsung mengambil alternatif menuruni tangga hingga lantai 85 dan naik lift dari sana. Hye In berlari melewati lobby dan keluar dari Hera Palace.
.
.
.
.

Seok Kyung duduk di pinggir ranjang nya sambil menahan amarah karena masalah tadi. Su Ryeon masuk ke kamar Seok Kyung dan duduk di sebelahnya.

"Seok Kyung~ah.. apa yang terjadi? Kenapa kau menangis? Apa kau bertengkar dengan Hye In?"ucap Seok Kyung sambil merapikan rambut Seok Kyung.

"Ne.. tadi aku bertengkar denganya. Aku hanya kesal dengan sikapnya terhadap eomma dan appa."ucap Seok Kyung sambil mengusap air matanya.
"Jadi aku pergi dan memarahinya aku mengatakan padanya bahwa dia harus bersikap baik kepada eomma dan appa. Harusnya dia bersyukur karena eomma dan appa mau memungutnya dan merawatnya disini. Gadis sialan itu memang tak tahu terima kasih."

"Joo Seok Kyung! Kau berkata kasar seperti itu kepada Hye In?"ucap Su Ryeon sambil memposisikan Seok Kyung menghadapnya

"Ne eomma.. maafkan aku, tapi aku kesal dengannya! Yang tak tahu terima kasih dan selalu merasa benar!"

"Seok Kyung~ah.. aku tahu kau berniat baik untuk membela eomma. Tapi tidak dengan cara seperti itu. Kau sudah menyakiti hati Hye In dengan perkataanmu itu kau tahu kan? Aku mau kau meminta maaf pada Hye In."

"Tapi eomma, dia yang menjambak rambutku lebih dulu! Dia yang menyebabkan semua ini karena sifatnya. Kenapa aku yang minta maaf?!"

"Joo Seok Kyung! Eomma dan Appa tak pernah mengajarkan kalian untuk berkata kasar bukan? Dan sekarang kau telah menyakiti hati Hye In dengan perkataan kasarmu. Jadi kau harus meminta maaf kepadanya. Apapun itu alasannya, mengerti?"ucap Su Ryeon kemudian ia berdiri dan mengusap kepala anaknya itu.

"Tidurlah.. dan ingat apa yang eomma katakan kepadamu."Su Ryeon pergi meninggalkan putrinya. Seok Kyung yang marah kenapa eomma dan oppa nya malah membela Hye In bukan dirinya langsung melempar bantal yang ada di sebelahnya.

"ARGH! Joo Hye In! Awas saja kau!"
.
.
.
.

Su Ryeon menelepon Seok Hoon yang mengejar Hye In tadi namun saat menelfon pintu Penthouse terbuka dan terlihat Seok Hoon kembali sendirian.

"Seok Hoon~ah, dimana Hye In?"ucap Su Ryeon.

"Aku kehilangan jejak nya eomma, dia berlari sangat cepat hingga aku tak dapat mengejarnya. Maaf eomma."

"Tak apa Seok Hoon~ah, kau sudah mau membantu eomma mengejarnya, kau pasti lelah, istirahatlah sudah malam."ucap Su Ryeon sambil mengusap lengan anaknya.

"Ne eomma." Seok Hoon naik ke kamarnya.

" Seok Hoon naik ke kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PRECIOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang