35. Keinginan Hati Yang Sebenarnya

563 40 19
                                    

🏡PENTHOUSE🏡

Su Ryeon melanjutkan langkahnya kembali menuju dapur. Sesaat ia teringat jika anak-anaknya sudah pulang, berarti seharusnya Hye In juga sudah pulang. Namun anehnya ia tak melihat Hye In datang bersama kedua anak kembarnya. Kemudian ia mengambil ponsel yang ada di sakunya dan menelepon putri nya itu

TUUUT... TUUUT... TUUT...

"Yeoboseyo.." terdengar suara Hye In pada panggilan tersebut. Su Ryeon sangat terkejut, awalnya ia tak menyangka bahwa putrinya ini akan mengangkat panggilan darinya, karena selama ini ketika Su Ryeon menelepon Hye In pasti selalu saja di-reject atau tidak di angkat.

"Yeoboseyo?," panggil Hye In karena tak mendengar jawaban dari Su Ryeon.

"Ah.. ah.. yeoboseyo Hye In~ah..," Su Ryeon sedikit tergagap.

"Ada apa imo meneleponku?"

"Ah..kau sekarang ada dimana? Kenapa kau tak pulang bersama Seok Hoon dan Seok Kyung?"

"Tadi aku ada urusan sebentar, jadi aku pulang lebih lambat. Ini aku sudah mau pulang," ucap Hye In berbohong tentunya.

"Harusnya kau memberitahu eomma atau appa jika pulang lebih lambat. Lalu kau pulang naik apa? Apa perlu eomma menjemputmu?"

"Aniyo.. tidak perlu aku bisa pulang sendiri."

"Baiklah kalau begitu, eomma akan menunggumu di rumah. Kau berhati-hatilah dalam perjalanan pulang ya."

"Ne.. ah.. geundae... jeogi..," panggil Hye In ketika Su Ryeon hendak mematikan ponselnya.

"Eeumm.. ada apa?"

"Geu.. karena aku tak punya kartu akses untuk lift penthouse.. maksudku kartu itu hilang saat aku kecelakaan.. jadi.. bisakah..."

"Ah.. arasseo, eomma akan menunggumu di lobby, pulanglah sayang," ucap Su Ryeon dengan nada lembut dan penuh kasih sayang.

"Ne, kamsahabnida.."

Hye In menutup panggilan tersebut. Su Ryeon memeluk ponselnya di dada dan tersenyum. Ia merasakan hatinya menghangat karena pertama kalinya Hye In mau mengangkat panggilan darinya. Bahkan Hye In tidak protes saat Su Ryeon menyebut dirinya eomma. Sungguh panggilan telfon hari ini membuat Su Ryeon merasa sangat senang.  Kemudian Su Ryeon bergegas menaiki tangga, mengambil kartu dan turun ke lobby.

.
.
.
.

Hye In menutup ponsel lalu meletakkanya di saku jasnya sambil tersenyum tipis karena mendengar bahwa eommanya akan menunggu dirinya di lobby

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hye In menutup ponsel lalu meletakkanya di saku jasnya sambil tersenyum tipis karena mendengar bahwa eommanya akan menunggu dirinya di lobby. Sa Hyeon yang berada di samping Hye In hanya memperhatikan sahabatnya itu menelepon dan tersenyum.

"Siapa yang menelepon? Kau terlihat senang," tanya Sa Hyeon.

"Ah.. itu tadi imo ku menelepon menanyakan kenapa aku belum pulang."

PRECIOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang