20. Rumit

446 34 8
                                    

Tiba-tiba ada suara ketukan pintu yang otomatis membuat Su Ryeon bangun dari duduknya dan menuju pintu. Saat ia membuka pintu, terdapat sebuah buket bunga cantik di depannya. Su Ryeon melihat ada sebuah kartu disana.
Saat Su Ryeon membuka kartu tersebut, ia sangat terkejut sampai melempar kartu tersebut...

<Isi kartu>
Dia akan mati....

Seorang suster melihat Su Ryeon terdiam di depan pintu ICU.

"Ny. Shim.. ada apa?"

"Ah.. tidak.. ah suster, saya ingin bertanya apakah kau melihat siapa yang meletakkan buket bunga ini?"

"Ah, tidak, saya tidak melihatnya. Memangnya ada apa?"

"Anieyo.. saya hanya bertanya.. terima kasih sus.."
Suster membungkuk dan meninggalkan Su Ryeon. Perlahan Su Ryeon mengambil kartu tersebut. Tangannya bergemetar saat mengambil kartu tersebut.

"Siapa yang...." Su Ryeon meraih ponsel yang ada di kantong celananya..
.
.
.
.

" Su Ryeon meraih ponsel yang ada di kantong celananya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•Gedung Kesenian•

Para peserta kompetisi sudah berkumpul di atas panggung termasuk Seok Kyung. Semua tampak gugup menunggu hasilnya kecuali Seok Kyung. Dia gugup namun, rasa kesalnya terhadap Hye In yang membuat eommanya tak hadir diacara penting baginya lebih besar.
Seok Kyung hanya menatap kosong panggung yang ia pijak saat ini.

Seorang pembawa acara menaiki panggung di temani oleh 2 orang staff.
"Ya baiklah, kita sudah berada di puncak acara. Saatnya kami mengumumkan siapa yang berhak menerima piala kemenangan ini.."
Pembawa acara membuka amplop yang berada di tangannya.

"Baik.. pemenang kompetisi soprano seoul music association tahun ini adalah......
Joo Seok Kyung dari SMA Seni Cheong Ah."

Semua orang memberikan tepuk tangan yang meriah. Seok Kyung hanya diam karena ia tak fokus. Jenny menyenggolnya.
"Ya.. Joo Seok Kyung.. kau menang.. majulah.."

"Ah..." Seok Kyung sadar dari lamunannya, ia maju ke depan dan menerima penghargaan tersebut. Hanya senyum palsu yang ia tunjukkan saat itu. Semua peserta,juri, dan pembawa acara berfoto bersama. Tentu saja Dan Tae sangat bangga pada putrinya. Ia berdiri dan memberikan senyum bangga dan bertepuk tangan meriah. Seok Hoon mengabadikan momen itu dengan ponselnya.

Setelah selesai, Dan Tae dan Seok Hoon menghammpiri Seok Kyung.

"Seok Kyung~ah... appa sangat bangga kepadamu.. kau memang putri kebanggaan appa."memeluk Seok Kyung.

"Seok Kyung~ah.. selamat.. kau memang layak mendapatkannya setelah latihan kerasmu selama ini." Seok Hoon menepuk pundak adiknya itu.

Seok Kyung hanya diam dan menatapi piala yang ia bawa.

"Ada apa Seok Kyung~ah? Kau dari tadi diam saja.. apa kau sakit?" Tanya Dan Tae karena bingung putrinya dari tadi diam padahal ini adalah momen bahagia.

PRECIOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang