41. One Warm Night

494 30 21
                                    

Su Ryeon mulai melangkahkan kakinya meninggalkan areal dapur menuju anak tangga untuk kedua kalinya. Sebelumnya ia mengantarkan susu dan brownies untuk Seok Hoon dan Seok Kyung, kemudian menemani mereka sebentar di ruang belajar. Setelah itu dirinya turun dan menyiapkan segelas susu hangat dan sepiring brownies lainnya untuk Hye In. Setelah menaiki beberapa anak tangga, Su Ryeon akhirnya tiba di depan pintu kamar putrinya itu.

Tok... Tok... Tok...

"Hye In~ah? Apa eomma boleh masuk?" Su Ryeon menunggu sejenak namun tidak ada jawaban.

"Apa dia sudah tidur? Ah lebih baik aku mengeceknya." Kemudian Su Ryeon membuka pintu kamar Hye In dengan tangan kanannya.

.
.
.
.

•Kamar Hye In•

"Ani, Hye In~ah, sadarlah! Mereka sudah menyakitimu! Mereka juga membuat kesalahan jadi kau tidak bisa membiarkannya saja kan? Oke, kita akan membongkarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ani, Hye In~ah, sadarlah! Mereka sudah menyakitimu! Mereka juga membuat kesalahan jadi kau tidak bisa membiarkannya saja kan? Oke, kita akan membongkarnya...."

CEKLEK

Suara pintu yang terbuka mengejutkan Hye In yang tentunya membuat Hye In refleks mematikan ponselnya dan menoleh ke arah pintu.

"Hye In~ah?" Su Ryeon mulai membuka pintu dan melihat putrinya saat ini sedang duduk di meja belajarnya.

"Ne... a.. ada apa? Kenapa imo kesini?" Hye In tampak sedikit terkejut melihat Su Ryeon membuka pintu kamarnya.

"Ah, eomma kira kamu sudah tidur karena dari tadi eomma panggil kamu tidak memberikan jawaban," kata Su Ryeon berjalan masuk sambil membawa nampan dan sebuah buku di tangannya.

"Ah... aniyo.. saya sedang belajar untuk ujian nanti. Mungkin tadi saya terlalu fokus hingga tidak mendengar suara."

Su Ryeon tersenyum hangat kepada Hye In  kemudian meletakkan nampan itu di meja belajar
"Eomma bawakan susu cokelat dan brownies untukmu supaya kamu semangat belajarnya. Ini brownie kesukaan eomma dan adik-adikmu cobalah sayang."

"Ah... ne... kamsahabnida. Saya bisa mengambilnya sendiri nanti." Hye In mengangkukkan kepalanya kecil sambil menepis pelan tangan Su Ryeon yang hendak menyuapinya sepotong brownie.

Su Ryeon kembali meletakkan brownies itu di atas piring dan tersenyum tipis.
"Arasseo.... Hmmmm Hye In~ah," panggil Su Ryeon lagi.

"Ne?" Hye In menjawab panggilan itu melihat ke arah Su Ryeon.

"Bolehkah eomma menemanimu belajar disini? Sudah lama eomma tidak menemanimu belajar seperti ini, eomma sangat merindukannya."

"Ne..?"

Ya, dulu saat Hye In masih tinggal bersama Hee Jung Halmeoni, Su Ryeon selalu menemaninya belajar ketika dirinya itu menginap setiap hari Jumat hingga hari Minggu. Namun, semenjak Hye In kelas 5 SD, ia selalu menolak ketika Su Ryeon ingin menemaninya belajar. Bahkan dirinya juga menolak untuk tidur bersama ibunya, padahal dulu Hye In selalu senang jika Su Ryeon datang dan tidur bersamanya.

PRECIOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang