Suara gemericik air dari keran wastafel mengisi areal dapur. Terlihat saat ini Su Ryeon sedang mencuci piring bekas makan siang keluarganya itu. Karena Su Ryeon biasanya memang mengizinkan para pelayan untuk libur di hari minggu, jadi dirinyalah yang mengambil alih tugas mereka.
Dan Tae saat ini sedang duduk di meja makan menghadap ke arah dapur sembari menikmati secangkir kopi yang dibuatkan oleh istrinya sebelum mencuci piring. Sedangkan anak-anaknya memilih untuk kembali ke kamar mereka dan melakukan kegiatan masing-masing.
Su Ryeon meletakkan piring terakhir yang sudah ia lap hingga kering di rak atas. Kemudian dirinya berbalik dan mulai melangkah mendekati pria yang saat ini juga sedang menatapnya dengan senyum teduh.
"Sudah selesai?" Tanya pria itu.
"Ne." Su Ryeon duduk di sebelah suaminya, "Yeobo..."
"Eumm? Wae?" Tanya Dan Tae setelah menyeruput kopinya dan meletakkan cangkir di atas meja.
"Mmm.. ini kan hari minggu, dan aku juga ingin memiliki waktu bersama ketiga anak kita, bagaimana kalau kita makan di luar hari ini?"
"Makan di luar, di restoran maksudnya? Tumben sekali, biasanya kamu paling anti memberi anak-anak makanan yang bukan masakanmu?"
"Bukan, maksudku itu mengajak anak-anak piknik dan menikmati pemandangan. Kita kan sudah lama tidak piknik sekeluarga, dan Hye In juga sudah berada bersama kita, aku ingin memiliki momen keluarga lengkap yeobo."
Dan Tae merespon perkataan istrinya dengan mengangguk dan kemudian berkata,
"Ide bagus, ini akan menjadi momen indah untuk keluarga kita. Ah, kita juga bisa membiarkan anak-anak memilih makanan yang mereka suka. Baiklah kita mau piknik dimana? Kamu ada ide?"Su Ryeon tampak berpikir saat ini. Dirinya mulai mengingat tempat-tempat yang sekitanya cocok untuk tempat berpiknik di seoul. "Bagaimana kalau kita piknik di taman yongsan? Disana pemandangannya bagus dan suasananya tenang," ujar Su Ryeon setelah berpikir cukup lama.
"Oh ide bagus, baiklah kalau begitu nanti jam 3 sore saja ya kita berangkat supaya tidak terlalu panas saat sampai disana."
"Ya sudah kalau begitu aku akan memberitahu anak-anak." Su Ryeon berdiri dari duduknya dengan senyum yang cerah, ketika hendak berjalan Dan Tae menahan tangannya.
"Yeobo... biar aku yang memberitahu Hye In."
Su Ryeon menatap bingung suaminya itu.
"Kamu yakin yeobo? Aku takut...""Tenang saja, aku akan menghadapinya dengan sabar seperti katamu yeobo. Aku hanya mencoba untuk lebih sering berkomunikasi dengannya."
"Baiklah, aku akan memberitahu Seok Hoon dan Seok Kyung." Dan Tae tersenyum kemudian keduanya mulai bergerak menuju kamar anak-anak sesuai rencana mereka.
***
Dan Tae mulai mendekat ke arah pintu berwarna hitam yang berada di pojok lorong. Sayup-sayup ia mendengar suara merdu yang menenangkan hati. Suara yang memiliki ketepatan nada dan ketukan yang harmonis. Dirinya semakin penasaran dengan suara itu, hingga akhirnya Dan Tae sampai tepat di depan pintu kamar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRECIOUS
Fanfic"Selama ini aku sudah buta terhadap semuanya sampai aku harus kehilangan" -Shim "Aku benci diriku sendiri karena lemah dan tak bisa menjaganya"-Joo "Aku adalah manusia terbodoh di dunia"-Hoon "Keberadaan orang memang akan berarti ketika ia sudah tia...