25. Berpura-pura

493 35 52
                                    

Su Ryeon berjalan cepat menuju sebuah kamar rawat inap biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Su Ryeon berjalan cepat menuju sebuah kamar rawat inap biasa. Ya, Hye In sudah boleh dipindahkan dan kondisinya sudah membaik. Saat Su Ryeon masuk ke ruangan, ia mendapati dokter yang berdiri di sebelah ranjang membenarkan infus. Hye In saat ini sedang tertidur akibat obat yang diberikan dokter tadi.

"Oh, annyeonghaseyo Ny. Shim.. anda sudah datang." Sambut dokter tersenyum.

"Ne, bagaimana keadaan Hye In dok?"

"Dia sudah bisa bernafas dengan spontan tanpa alat bantu dan kondisinya juga sudah membaik. Jadi dia bisa kami pindahkan ke ruang rawat biasa. Saat ini dia sedang tertidur karena obat yang saya berikan sebelum dipindahkan."

"Ah begitu dok.."

Tiba-tiba Hye In terbangun. Ia menggerakan jari dan mulai membuka matanya.

"Ahh.." memegang kepalanya yang masih terbalut perban.

"Hye In~ah... kau sudah bangun sayang?"

"Nona.. kau sudah tersadar?"

"Saya dimana?"ucap Hye In sedikit bingung.

"Ah kamu ada di ruang rawat sekarang. Oh ya, apakah kamu ingat siapa namamu?"

Hye In terdiam sejenak. Ia terlihat bingung saat dokter menanyakan hal itu.

"Dokter.. bagaimana ini? Kenapa dia.." Su Ryeon panik dan takut kalau misal anaknya itu menjadi lupa ingatan.

"Sabar nyonya, putri anda baru saja sadar, dia perlu waktu untuk berbicara." Jelas dokter menenangkan Su Ryeon.

"Joo Hye In.. nama saya Joo Hye In."

"Ah syukurlah kamu ingat. Dan kamu ingat siapa wanita ini?" Dokter menunjuk kearah Su Ryeon yang berada di sebelah ranjang Hye In.

Hye In mengikuti arah tangan dokter dan menatap Su Ryeon. Awalnya Hye In hanya diam dan menatap Su Ryeon lama. Ia bingung mau memanggil Su Ryeon dengan sebutan apa.

"Eomma..." kata yang sukses membuat hati Su Ryeon berdebar. Untuk pertama kali setelah sekian lama ia mendengar Hye In memanggilnya eomma.

"Ah baiklah kamu ingat. Kami akan memantau kondisi pasien lagi. Ah, dan kami sarankan Hye In mulai berlatih makan melalui mulut. Kalau begitu saya permisi dulu, jika ada keluhan bisa hubungi saya."

"Ne dokter, kamsahabnida."
Dokter meninggalkan Su Ryeon dan putrinya.
Su Ryeon duduk di sebelah ranjang putrinya dan menggenggam tangan Hye In.

"Hye In~ah.. eomma sangat senang.. kau sekarang sudah membaik sayang. Eomma sangat takut saat melihatmu terbaring lemah. Eomma takut jika tak dapat bertemu lagi denganmu." Su Ryeon hampir meneteskan air matanya karena samgat bahagia akhirnya kondisi putrinya membaik terlebih lagi Hye In memanggilnya eomma tadi.

"Apakah kau mau sesuatu?"

"Aku ingin duduk"

Su Ryeon membantu Hye In untuk duduk di ranjangnya.

PRECIOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang