"Hye In~ah..."ucap Su Ah Imo melihat Hye In datang. Hye In berjalan pelan-pelan. Su Ryeon langsung memeluk anaknya itu. Hye In pun terkejut, apa yang terjadi?
"Eom.. Eomma.. ada apa?"
"Hye In~ah...."ucap Dan Tae sambil memeluk anak dan Istrinya.
Hye In mendorong kedua orang tuanya dan langsung berlari ke Su Ah Imo.
"Imo, dimana Halmeoni?! Dimana dia?!"
"Hye In~ah... sekarang Halmeoni sudah tidak sakit lagi, kau harus mengikhlaskannya. Aku tau ini berat untukmu, ini juga berat untuk kita semua. Bersabarlah..."ucap Su Ah imo memeluk Hye In. Lalu mereka semua menuju ruang mayat.
Hye In mendekati tubuh Halmeoninya yang sudah kaku dan dingin, lalu ia memeluk Halmeoni sambil menangis.
"Halmeoni..... Halmeoni...."tangis Hye In histeris.
Hari pemakaman Halmeoni. Hye In masih duduk dan memeluk guci abu sang nenek.
"Hye In~ah, ayo kita pulang. Biarkan Halmeoni beristirahat."ucap Su Ryeon sambil memegang bahu anaknya, lalu ia meletakkan guci dan pulang ke rumah."Hye In~ah.."ucap Dan Tae melihat anaknya yang langsung pergi menuju kamarnya.
"Yeobo, sebaiknya kau tidur disini hari ini, menemani Hye In. Aku tau ini sangat berat bagimu dan Hye In. Aku akan pulang menjaga anak-anak."memeluk istrinya yang masih bersedih.
"Geurae yeobo, hati-hati"ucap Su Ryeon lalu Dan Tae mengecup kening istrinya dan pergi meninggalkan rumah itu.
Di kamar Hye In, ia duduk di samping ranjang. Lalu ia melihat fotonya bersama Halmeoni yang tersenyum sambil memakan es krim. Ia memeluk foto itu dan tertidur. Su Ryeon memasuki kamar anaknya, ia melihat Hye In tertidur dengan foto Halmeoninya. Ia mendekati putrinya, mengelus kepalanya.
"Eomma sangat menyayangimu Hye In~ah."ucap Su Ryeon lalu ia tertidur di samping Hye In sambil memeluknya.
Dan Tae pergi ke rumah orang tuanya. Ia ingin membicarakan sesuatu hal yang serius dengan mereka. Abeoji dan Eomoni sedang duduk di sofa ruang tamu. Dan Tae pun menghampiri mereka dan duduk di hadapan mereka.
"Abeoji,Eomoni. Aku ingin menyampaikan sesuatu. Karena ibu mertuaku sudah tiada, aku ingin mengajak Hye In tinggal bersamaku."
"Aku turut berduka untuk istrimu, tapi kamu tetap tidak bisa membawanya."
"Yeobo.."ucap Eomoni
"Kau sudah lupa, ini tradisi keluarga, jika melanggar kau akan terkena akibatnya. Lagi pula dia sudah besar, harusnya dia mengerti."
Mendengar ucapan Abeojinya itu Dan Tae langsung marah dan mengeluarkan semua pemikirannya yang ia pendam.
"Abeoji! Hye In adalah anakku juga, darah dagingku. Sudah cukup selama ini aku mengikuti tradisi ini. Aku akan tetap membawa anakku pulang!"ucap Dan Tae meninggalkan orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRECIOUS
Hayran Kurgu"Selama ini aku sudah buta terhadap semuanya sampai aku harus kehilangan" -Shim "Aku benci diriku sendiri karena lemah dan tak bisa menjaganya"-Joo "Aku adalah manusia terbodoh di dunia"-Hoon "Keberadaan orang memang akan berarti ketika ia sudah tia...